Tips Memulihkan Kesehatan Tubuh Setelah Sakit

Terbit: 25 January 2019 | Diperbarui: 31 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Doktersehat.com – Seseorang dapat jatuh sakit ketika sistem kekebalan tubuhnya tidak lagi mampu melawan serangan virus, bakteri, dan parasit. Setelah menyelesaikan pengobatan, Anda harus segera memperbaiki sistem imun agar tubuh Anda segera mendapat perlindungan, salah satunya dengan mengonsumsi vitamin. Lantas, apakah vitamin untuk masa penyembuhan setelah sakit yang harus Anda konsumsi?

Tips Memulihkan Kesehatan Tubuh Setelah Sakit

Pemulihan Pasca Sakit

Sebelum mengetahui vitamin untuk masa penyembuhan setelah sakit mana yang bisa Anda konsumsi, perlu Anda ketahui bahwa kebutuhan gizi dan vitamin setiap orang berbeda-beda. Beberapa faktor yang memengaruhinya adalah penyakit yang dialami, usia, jenis kelamin dan kehamilan.

Berikut ini adalah cara yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki sistem imun selama memasuki masa pemulihan, di antaranya:

1. Istirahat

Beristirahatlah sebanyak yang Anda bisa. Tubuh Anda membutuhkan waktu untuk melalui masa pemulihan. Jadi, berbaringlah dan nikmati masa istirahat Anda dengan sebaik-baiknya.

 

2. Konsumsi vitamin

Salah satu upaya mengembalikan kesehatan tubuh setelah sakit adalah dengan mengonsumsi vitamin. Vitamin untuk masa penyembuhan setelah sakit pada dasarnya adalah sesuai anjuran dokter agar Anda mendapat manfaat terbaik dari vitamin.

Anda pasti kekurangan asupan vitamin setelah menderita sakit, oleh karena itu vitamin untuk pemulihan setelah sakit adalah sesuatu yang penting. Anda tidak dapat makan dengan benar ketika sedang sakit dan menguras cadangan vitamin serta mineral dalam tubuh.

Pada dasarnya, tubuh manusia membutuhkan asupan vitamin, namun jika dikonsumsi dalam kadar terlalu tinggi, hal itu justru dapat mengganggu metabolisme tubuh secara keseluruhan. Hindari konsumsi suplemen vitamin terutama vitamin A, D, E, dan K dalam dosis tinggi.

Beberapa vitamin tersebut merupakan vitamin larut lemak yang jika dikonsumsi berlebihan akan dapat menumpuk di dalam jaringan tubuh sehingga menjadi racun di dalam tubuh. Kondisi ini disebut hipervitaminosis. Pastikan vitamin untuk masa penyembuhan setelah sakit mengandung biotin, potasium, asam folat, iodium, selenium, mangan, dan zat besi.

Pilihlah vitamin untuk masa penyembuhan setelah sakit sesuai usia dan kebutuhan. Misalnya, wanita hamil memerlukan zat besi dan asam folat lebih dibanding orang pada umumnya. Sementara pada lansia di atas 50 tahun, vitamin setelah sakit yang bisa dikonsumsi adalah vitamin B12 yang lebih mudah diserap pada usia ini.

Hati-hati dalam memilih vitamin untuk masa penyembuhan setelah sakit agar tidak melebihi kebutuhan harian. Sebab semua zat gizi tersebut bisa dapatkan dari makanan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan Anda mengonsumsi suatu zat gizi dalam dosis besar sehingga berisiko membuat keracunan.

3. Menambah asupan magnesium

Sekitar lebih dari 300 fungsi metabolisme tubuh memerlukan magnesium agar dapat bekerja dengan baik. Tetapi sebagian besar orang kekurangan magnesium, hingga sistem imun mendapatkan beban yang lebih besar dalam menjaga metabolisme tubuh dari serangan penyakit.

Oleh karena itu, Anda perlu menambah asupan magnesium melalui diet makanan seperti sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Magnesium ini juga terlibat dalam kemampuan tubuh menyerap vitamin C dan D yang sangat penting.

4. Jangan hanya bermalas-malasan

Mood Anda memengaruhi pemulihan tubuh dari penyakit. Jika Anda menjadi cukup lesu dan malas untuk melakukan apa pun, itu semakin memperlambat penyembuhan tubuh. Sembari beristirahat di rumah, Anda bisa melakukan berbagai hal ringan, seperti membuat kerajinan sederhana, membersihkan rumah, dan sebagainya.

5. Konsumsi sayuran

Seseorang dapat kehilangan nafsu makannya ketika sedang sakit, sehingga dirinya memerlukan pendongkrak nafsu makan agar tubuh kembali mendapatkan nutrisi penting dari makanan. Minum jus sayuran dapat meningkatkan nafsu makan dan mempromosikan penyerapan nutrisi makanan dengan lebih sempurna.

Tubuh yang telah mendapatkan asupan nutrisi, dapat membangun kembali sistem imun yang rusak karena sakit. Sehingga Anda akan cepat pulih dari sakit dan sistem imun tubuh dapat kembali memberikan perlindungan terhadap serangan virus dan bakteri penyakit.

6. Diet makanan sehat

Anda mungkin memiliki masalah pencernaan selama masa pemulihan dari penyakit.  Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah konsumsi makanan yang mudah dicerna. Kedua, jangan makan makanan pedas. Ketiga, Anda bisa makan yoghurt untuk membantu sistem pencernaan Anda.

Selain itu, sebisa mungkin hindari gula atau pemanis buatan. Sistem imun yang masih lemah, belum mampu melawan efek buruk dari makanan olahan dan makanan manis. Sehingga memperbaiki diet dapat membantu memulihkan kembali sistem imunitas tubuh.

7. Probiotik

Meskipun banyak suplemen probiotik yang baik untuk Anda, beberapa ahli kesehatan menyarankan untuk tidak terus-menerus bergantung pada probiotik. Probiotik harus digunakan selama atau setelah masa penggunaan antibiotik saja.

Para ahli memperkirakan bahwa bakteri probiotik terlibat hingga 60 sampai 80 persen dari total sistem kekebalan tubuh. Anda juga dapat mengonsumsi probiotik dalam jumlah yang normal sehari-hari untuk membantu kelancaran pencernaan.

8. Bawang putih

Cobalah untuk makan bawang putih mentah yang dicampur dengan madu atau menambahkannya ke dalam makanan. Bawang putih telah dipercaya sebagai antibiotik alami yang mampu memulihkan kembali sistem kekebalan tubuh.

 

9. Menjaga organ hati

Hati adalah organ tubuh yang paling penting untuk detoksifikasi atau menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Jaga kesehatan hati dengan menghindari obat penghilang rasa sakit seperti acetaminophen (Tylenol) dan hindari konsumsi alkohol serta pemanis buatan.

10. Membersihkan kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening harus dibersihkan dari tumpukan racun agar kondisi kesehatan Anda segera pulih kembali. Cara yang tepat untuk membersihkan kelenjar getah bening adalah dengan memompa racun keluar dari kelenjar getah bening, yang dapat dilakukan dengan cara berolahraga seperti berjalan, berlari, atau loncat-loncat ringan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi