DokterSehat.Com– Berlibur sangatlah baik untuk mengatasi stres, namun terkadang berlibur justru bisa membuat stres yang baru. Sebagai contoh, jika kita terjebak kemacetan parah saat menuju tempat wisata, otomatis kita akan terkena stres. Selain itu, terkadang tempat wisata yang kita kunjungi terlalu penuh sehingga membuat kita kurang puas atau tidak nyaman. Padahal, bagi mereka yang mengalami hipertensi, stres saat liburan bisa membuat kondisi kesehatannya menjadi semakin buruk.
Bolehkah penderita hipertensi pergi liburan?
Tentu saja boleh. Siapa saja boleh pergi liburan karena bisa membuat pikiran dan tubuh menjadi lebih segar. Hanya saja, penderita hipertensi memang harus pandai-pandai mengelola gaya hidupnya saat liburan seperti menjaga pola makan yang sehat dan sebaik mungkin mengelola stres.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan penderita hipertensi saat liburan
-
Jangan makan sembarangan
Berbeda dengan saat berada di rumah, saat liburan kita tidak bisa memasak sendiri makanan sehingga ada kemungkinan makanan yang kita pesan memiliki kandungan garam atau lemak yang kurang baik bagi penderita hipertensi. Jika diperbolehkan, mintalah pada penjual makanan untuk memberikan garam dalam jumlah yang sedikit. Jika kita ingin mengonsumsi makanan dengan kandungan tinggi garam, pastikan untuk membatasi jumlahnya. Pastikan pula untuk mencatat apa saja makanan dan minuman yang dikonsumsi sehingga kita bisa menentukan jumlahnya agar tidak berlebihan.
-
Hindari kopi
Banyak tempat makan atau kafe yang menarik untuk dikunjungi di tempat wisata. Tidak masalah untuk mengunjunginya, namun penderita hipertensi sebaiknya tidak memesan kopi karena minuman ini bisa mempengaruhi kondisi tekanan darah dengan signifikan.
-
Waspadai berbagai penyebab stres
Meskipun berlibur bisa membuat kita menikmati tempat-tempat baru yang indah dan menyenangkan, bisa jadi kita mengalami kejadian tidak menyenangkan seperti kemacetan lalu lintas, kecopetan, atau terkena kecelakaan yang bisa meningkatkan tekanan darah. Jika sampai mengalami hal-hal ini, cobalah untuk melakukan latihan pernapasan, mendengarkan musik yang menenangkan, mencari udara segar, dan melakukan hal-hal lain yang bisa membuat pikiran menjadi jauh lebih tenang.
-
Pastikan untuk rutin minum obat
Penderita hipertensi harus minum obat tepat waktu demi mengendalikan tekanan darahnya. Hal ini berarti, saat liburan, obat ini juga harus tetap dikonsumsi dengan teratur. Jika memang berada di tengah-tengah perjalanan, pastikan untuk membawa bekal dan minuman agar bisa tetap minum obatnya sesuai jadwal. Jika perlu, pasang alarm peringatan minum obat atau minta teman atau anggota keluarga yang ikut berlibur untuk mengingatkan kita mengonsumsinya.
-
Jangan lupa olahraga
Meskipun sedang berlibur, jangan lupa untuk melakukan olahraga karena kekurangan aktivitas fisik juga bisa berimbas pada kenaikan tekanan darah. Jika kita berlibur ke tempat yang dekat dengan pemandangan alam seperti pantai atau gunung, rajin-rajinlah berjalan kaki untuk menikmati pemandangan lokasi tersebut. Olahraga lain seperti berenang di kolam renang hotel atau menyewa bersepeda untuk berkeliling lokasi wisata juga sangat disarankan.
-
Tidur cukup
Jangan sampai kurang tidur hanya gara-gara terlalu menikmati tempat liburan yang menyenangkan. Pakar kesehatan meminta penderita hipertensi untuk tidur tujuh hingga delapan jam setiap malam demi menjaga tekanan darah tetap normal. Jika memang jam sudah menunjukkan waktu cukup larut, segeralah pulang agar bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup.
-
Mengecek tekanan darah
Jika memang memiliki tensimeter atau alat pengukur tekanan darah sendiri, bawalah bersama dengan barang bawaan lainnya saat liburan sehingga kita bisa mengecek kondisi tekanan darah. Jika tidak memiliki peralatan ini, pergilah ke puskesmas, apotek, atau klinik terdekat untuk mengeceknya secara rutin.
Dengan melakukan berbagai hal yang telah kita bahas sebelumnya, penderita hipertensi bisa tetap merasa nyaman saat liburan dan tidak akan mengalami kenaikan tekanan darah yang berbahaya.