Terbit: 21 October 2021
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Tinggi badan ideal sesuai umur dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti gen hingga asupan nutrisi. Lantas berapa tinggi badan yang ideal sesuai usia? Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Tinggi Badan Ideal Sesuai Umur pada Laki-Laki dan Perempuan

Tinggi Badan Ideal Sesuai Umur

Sangat penting untuk pertumbuhan yang tepat bagi anak-anak, baik secara fisik maupun mental. Dengan kata lain, tolok ukur indikasi kesehatan yang baik pada orang dewasa digambarkan dalam grafik tinggi dan berat badan, sementara untuk anak-anak menjadi lebih penting karena merupakan tolok ukur bagi perkembangan anak secara keseluruhan.

Dua tolok ukur utama yang memengaruhi kesehatan seseorang, yaitu tinggi dan berat badan dikorelasikan menggunakan grafik tinggi dan berat badan. Jadi, tentu saja ini menetapkan standar bagi seseorang untuk menentukan apakah tinggi dan berat badan selaras, yang mengindikasikan kondisi kesehatan Anda.

Berikut ini tinggi badan ideal sesuai umur:

Usia Tinggi badan laki-laki (cm) Tinggi badan perempuan (cm)
1 71,7 69,8
2 81,5 79,2
3 89,0 79,2
4 95,8 95,0
5 102,0 101,1
6 106,1 104,9
7 111,2 109,9
8 116 115
9  120,5  120,3
10 125 125,8
11 129,7 131,7
12 134,9  137,6
13 141,2  142,5
14  147,8 145,9
15 153,4 147,9
16 157,4 148,9
17 159,9 s 149,5
18  161,2 149,8

Apa yang Memengaruhi Tinggi Badan Anak?

Bayi dan anak-anak akan tumbuh secara terus-menerus. Hal ini karena perubahan lempeng pertumbuhan di tulang panjang lengan dan kakinya. Ketika lempeng pertumbuhan membuat tulang baru, tulang panjang akan menjadi lebih panjang dan tubuh anak menjadi lebih tinggi.

Manusia dapat tumbuh paling cepat dalam waktu 9 bulan pertama kehidupan, masih dalam kandungan. Setelah lahir, pertumbuhan bayi melambat. Begitu menginjak usia 8 tahun, anak akan tumbuh rata-rata 5,5 cm per tahun.

Sementara remaja mungkin akan mengalami percepatan pertumbuhan sekitar masa puber. Setelah ini, lempeng pertumbuhan akan berhenti membuat tulang baru dan akan berhenti tumbuh. Bagian tubuh seperti tangan dan kaki akan berhenti tumbuh terlebih dahulu, kemudian lengan dan kaki. Tulang belakang adalah bagian terakhir yang berhenti tumbuh.

Seseorang akan mulai benar-benar kehilangan tinggi badan secara bertahap seiring bertambahnya usia, terutama pada lansia.

Berikut ini beberapa faktor yang dapat memengaruhi tinggi badan:

1. DNA

Deoxyribonucleic acid atau biasa disebut DNA, adalah faktor utama penentu yang memengaruhi tinggi badan ideal sesuai umur seseorang.

Sejumlah ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 700 gen berbeda yang menentukan tinggi badan. Beberapa dari gen ini memengaruhi lempeng pertumbuhan, sementara yang lain memengaruhi produksi hormon pertumbuhan.

Rentang tinggi badan normal berbeda pada setiap orang dari latar belakang etnis yang berbeda, yang ditentukan oleh DNA.

Beberapa kondisi genetik juga bisa memengaruhi tinggi badan orang dewasa, termasuk down syndrome dan marfan syndrome.

2. Hormon

Tubuh memproduksi hormon yang menginstruksikan lempeng pertumbuhan untuk membuat tulang baru, termasuk:

  • Hormon pertumbuhan. Hormon ini diproduksi di kelenjar pituitari dan merupakan hormon paling penting untuk pertumbuhan. Beberapa kondisi kesehatan bisa membatasi jumlah hormon pertumbuhan yang diproduksi tubuh, dan ini bisa memengaruhi tinggi badan anak sesuai umur.
  • Hormon tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon yang dapat memengaruhi tinggi badan.
  • Hormon seks. Testosteron (hormon laki-laki) dan estrogen (hormon perempuan) sangat penting untuk pertumbuhan selama masa puber.

3. Jenis kelamin

Anak kaki-laki cenderung lebih tinggi daripada perempuan. Namun, laki-laki juga dapat terus tumbuh lebih lama daripada perempuan. Rata-rata, pria dewasa 14 cm lebih tinggi dari wanita dewasa.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang berbasis di Amerika Serikat, rata-rata tinggi pria sekitar 175,2 cm, dan tinggi rata-rata wanita sekitar 161,5 cm.

Baca Juga: 10 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Cara Menambah Tinggi Badan selama Masa Pertumbuhan

Orang tidak bisa mengontrol sebagian besar faktor yang memengaruhi tinggi badannya. Hal ini karena tinggi badan dapat ditentukan oleh DNA, yang tidak dapat diubah.

Namun, beberapa faktor lainnya bisa meningkatkan atau mengurangi pertumbuhan selama masa kanak-kanak dan pube. Anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan dapat melakukan beberapa langkah untuk memaksimalkan tinggi badan ketika dewasa.

Berikut ini cara menambah tinggi badan anak sesuai umur selama masa pertumbuhan:

1. Asupan nutrisi yang cukup

Nutrisi berperan sangat penting dalam pertumbuhan, karena anak tanpa asupan gizi yang baik belum tentu setinggi anak dengan asupan gizi yang cukup.

Ahli gizi menganjurkan agar anak-anak dan remaja mengonsumsi makanan yang bervariasi dan seimbang dengan memperbanyak buah dan sayuran. Anjuran ini akan memastikan anak dan remaja mendapatkan semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.

Nutrisi seperti protein dan kalsium sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang. Beberapa makanan yang menjadi protein, termasuk:

  • Daging
  • Ayam
  • Seafood (makanan laut)
  • Telur
  • Polong-polongan
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian

Sementara makanan yang menjadi sumber kalsium, antara lain:

  • Susu
  • Yoghurt
  • Keju
  • Brokoli
  • Kedelai
  • Kubis
  • Jeruk
  • Ikan salmon
  • Ikan sarden

2. Mengonsumsi suplemen

Selain dari makanan, nutrisi bisa didapatkan dalam bentuk suplemen makanan. Namun, ini diperlukan untuk beberapa kasus di mana suplemen mungkin tepat untuk menambah tinggi badan pada anak-anak dan mengatasi penyusutan pada lansia.

Misalnya, jika seseorang memiliki kondisi yang memengaruhi produksi human growth hormone (HGH) atau hormon pertumbuhan manusia, dokter mungkin menganjurkan suplemen yang mengandung HGH sintetis.

Jika ingin menggunakan suplemen, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tentang dosis hingga kondisi kesehatan yang Anda miliki.

3. Tidur yang cukup

Manfaat tidur dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada usia anak-anak dan remaja. Selama tidur nyenyak, tubuh akan melepaskan hormon yang dibutuhkan untuk tumbuh. Oleh karena itu, memastikan tidur yang cukup memungkinkan untuk membantu pertumbuhan yang optimal.

4. Olahraga secara teratur

Aktif secara fisik dengan olahraga teratur juga penting untuk membantu perkembangan tubuh yang normal. Misalnya, bermain di luar atau latihan fisik, bisa membuat tulang lebih sehat, padat, dan kuat.

Baca Juga: 12 Makanan Penambah Tinggi Badan (Mudah Didapatkan)

Apakah Orang Dewasa Bisa Bertambah Tinggi Badan?

Setelah seseorang melewati masa puber, lempeng pertumbuhan akan berhenti membuat tulang baru. Itu artinya, ketika seseorang menginjak usia 18 tahun tidak akan bisa bertambah tinggi badannya.

Meski begitu, dengan mempraktikkan postur tubuh yang baik dan menjaga otot punggung dan inti tetap kuat, Anda bisa membuat berdiri lebih tegak dan tampak lebih tinggi.

 

  1. Anonim. 2020. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf. (Diakses pada 21 Oktober 2021)
  2. Barrell, Amanda. 2020. What factors influence a person’s height?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/327514. (Diakses pada 21 Oktober 2021)
  3. Silver, Natalie. 2019. How to Increase Your Height: Is There Anything I Can Do?. https://www.healthline.com/health/how-to-increase-height#_noHeaderPrefixedContent. (Diakses pada 21 Oktober 2021)
  4. Sharma, Poonam. 2021. Height Weight Chart – Ideal Weight for Men and Women. https://www.healthifyme.com/blog/height-weight-chart-ideal-weight-for-men-and-women/. (Diakses pada 21 Oktober 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi