Terbit: 11 January 2019 | Diperbarui: 21 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Demam berdarah dan tifus adalah dua penyakit yang cenderung sering muncul di musim hujan. Korbannya juga bervariasi, dari anak-anak, orang dewasa, hingga orang tua. Hanya saja, jika dicermati, kita tentu sering mendengar kasus pasien yang mengalami tifus dan demam berdarah secara bersamaan. Apa sebenarnya penyebab dari datangnya dua penyakit ini dalam waktu yang sama?

Mengapa Tifus dan Demam Berdarah Sering Datang Bersamaan?

Mengenal lebih jauh tifus dan demam berdarah

Pakar kesehatan menyebut tifus sebagai penyakit yang dipicu oleh bakteri salmonella typhi. Sementara itu, demam berdarah dengue disebabkan oleh nyamuk yang membawa virus dengue seperti Aedes Aegypti.

Penyakit tifus dipicu oleh infeksi yang ada dalam usus halus manusia. Meskipun normalnya asam lambung bisa membunuh kuman, bakteri salmonella mampu menahan asam lambung sehingga tetap bisa memasuki usus halus.

Biasanya, kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak higienis menjadi penyebab datangnya penyakit ini. Selain itu, jika kita terbiasa makan dengan tangan yang masih kotor dan belum dicuci dengan bersih, maka risiko untuk terkena penyakit ini juga meningkat.

Gejala dari tifus biasanya adalah tubuh yang mengalami rasa lelah yang berlebihan dan penurunan daya tahan tubuh secara drastis. Selain itu, penderitanya juga biasanya diminta untuk menghindari beberapa jenis makanan tertentu yang dikhawatirkan bisa menyebabkan luka pada usus sehingga akan mengalami penurunan berat badan dengan signifikan.

Sementara itu demam berdarah dengue biasanya akan menyebabkan gejala demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada persendian, munculnya ruam atau bintik-bintik pada kulit, dan sensasi nyeri pada belakang mata. Gejala lain yang sangat khas dari penyakit ini adalah menurunnya kadar trombosit di dalam tubuh.

Jika demam berdarah tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan dinding pembuluh darah akan mengalami kebocoran yang membuat plasma pun keluar dari pembuluh darah. Gejala dari kondisi ini bisa berupa tubuh yang semakin lemah atau sesak napas akibat paru-paru yang terisi cairan. Jika hal ini terus terjadi, maka korban bisa mengalami syok.

Penderita demam berdarah biasanya akan dirawat di rumah sakit meskipun ada sebagian kecil yang boleh menjalani rawat jalan. Hanya saja, menurut pakar kesehatan, jika sampai penderita penyakit ini sudah mengalami gejala yang parah seperti tubuh yang lemas, sering muntah dan disertai dengan nyeri perut yang sangat hebat, muntah darah, hingga mimisan, mau tidak mau korban memang harus dirawat dengan intensif.

Penyebab tifus dan demam berdarah datang bersamaan

Sebenarnya, demam berdarah dan tifus bukanlah penyakit yang terkait satu sama lain. Hanya saja, bukan berarti kita tidak bisa terkena penyakit ini dalam waktu yang bersamaan atau berdekatan. Pakar kesehatan menyebut kebanyakan pasien dari dua masalah kesehatan ini terkena satu penyakit terlebih dahulu. Daya tahan tubuhnya kemudian menurun drastis dan kemudian diserang oleh penyakit lainnya dalam waktu yang berdekatan.

Biasanya, pasien dari kedua penyakit ini akan diserang demam berdarah dengue terlebih dahulu. Penyakit ini memang bisa membuat penurunan sistem kekebalan tubuh dengan drastis. Ditambah dengan kebiasaan makan yang kurang higienis, maka risiko untuk terinfeksi bakteri salmonella pun meningkat. Hal inilah yang kemudian menyebabkan datangnya tifus.

Di Indonesia, kasus pasien dengan dua penyakit ini yang menyerang sekaligus cukup tinggi karena saat musim hujan populasi nyamuk Aedes Aegypti cenderung meningkat. Selain itu, saat musim hujan keinginan untuk makan atau jajan juga meningkat. Ditambah dengan kebiasaan orang Indonesia yang sering jajan dengan sembarangan, maka risiko untuk terkena demam berdarah dan tifus memang cukup tinggi.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi