Terbit: 31 January 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu gejala penyakit yang paling sering muncul adalah demam. Gejala ini menandakan bahwa sistem imun tubuh sedang bekerja melawan suatu infeksi. Demam ditandai dengan kenaikan suhu tubuh. Cara untuk mengukurnya adalah dengan menggunakan termometer badan.

Jenis-Jenis Termometer Badan dan Cara Menggunakan yang Benar

Berapa Suhu Tubuh Normal?

Sebelum mengetahui berbagai jenis termometer badan, ketahui dulu berapa suhu normal tubuh manusia. Suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36,5-37,2° Celcius. Suhu tubuh ini dapat naik atau turun seiring dengan aktivitas yang kita lakukan.

Kenaikan suhu tubuh yang perlu diwaspadai adalah ketika suhu tubuh mencapai 38° Celcius atau lebih. Pada suhu ini, seseorang sudah dapat dikatakan mengalami demam. Jika suhu tubuh mecapai 40° Celcius maka sudah dapat disebut demam tinggi. Kondisi demam tinggi pada anak terkadang bisa menyebabkan kejang.

Jenis-Jenis Termometer

Termometer badan dibagi menjadi beberapa jenis yang berbeda. Beda jenis termometer, maka akan berbeda juga cara penggunaannya. Termometer badan tersedia dalam bentuk digital, analog, dan terdapat juga yang menggunakan sensor sinar inframerah. Berikut adalah jenis-jenis termometer dan cara menggunakannya yang wajib diketahui:

1. Termometer digital

Termometer badan digital adalah jenis termometer yang paling umum digunakan dan dianggap paling akurat. Termometer tersedia dalam beberapa bentuk, tapi yang paling umum adalah bentuknya memanjang. Terdapat sebuah sensor di ujung termometer yang menjadi pengukur suhu ketika menyentuh bagian tubuh.

Cara menggunakan termometer badan digital

Cara menggunakan temometer digital di bagi menjadi 3 cara yaitu bisa digunakan dengan cara dipasang di mulut, di bawah ketiak, dan bisa juga dimasukkan ke dalam rektum.

Cara menggunakan termometer digital di mulut

Cara yang satu ini sebenarnya dapat dilakukan untuk semua umur, tapi penggunaan pada anak-anak lebih direkomendasikan untuk anak di atas 4 tahun. Cara menggunakannya:

  • Pastikan tidak ada makanan atau minuman yang masuk ke mulut dalam 15 menit terakhir
  • Buka mulut
  • Letakkan sensor termometer di bawah mulut
  • Tutup mulut dan diamkan hingga terdengar bunyi ‘biip’ yang menandakan termometer sudah selesi mengukur suhu.
Cara menggunakan termometer digital di bawah ketiak

Sama seperti penggunaan di mulut, penggunaan di ketiak juga bisa dilakukan untuk semua usia. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut:

  • Lepas baju
  • Himpit termometer di ketiak dan pastikan bagian sensor bersentuhan dengan kulit
  • Tahan hingga termometer berbunyi dan selesai mengukur suhu.
Cara menggunakan termometer digital di anus

Penggunaan termometer di anus biasanya dilakukan pada bayi dengan usia di bawah 3 bulan. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut:

  • Oleskan pelembap pada bagian anus.
  • Tempatkan temometer dengan lembut sekitar ½ inci ke dalam anus.
  • Tahan temometer menggunakan tanggan dan tunggu hingga sensor berbunyi.

Jenis termometer badan digital yang digunakan pada mulut, ketiak, dan anus pada dasarnya adalah jenis yang sama. Pilihlah salah satu penggunaan saja. Jika sudah pernah digunakan di anus, sebaiknya tidak digunakan di mulut. Jangan lupa juga untuk membersihkan termometer dengan sabun setiap akan dan setelah digunakan.

2. Temometer air raksa

Jenis termometer badan yang kedua adalah temometer air raksa atau bisa juga disebut mercury thermometer. Termometer ini termasuk termometer analog. Termometer berbentuk tabung gelas kaca yang di dalamnya terdapat air raksa. Setelah ditempelkan ke tubuh, air raksa akan bergerak ke ruang kosong dalam tabung dan menuju titik penanda suhu.

Cara menggunakan termometer air raksa

Penggunaan termometer air raksa sama seperti termometer digital, yaitu bisa digunakan di mulut atau diketiak. Berikut adalah langkah menggunakannya:

  • Letakkan ujung temometer di bawah lidah atau di ketiak
  • Tunggu selama 1-3 menit
  • Lihat letak air raksa yang menjadi indikator suhu

Saat ini termometer badan satu ini sudah sangat jarang digunakan karena dianggap berbahaya. Selain karena gelas kaca dapat pecah dan melukai, raksa atau merkuri di dalamnya juga akan sangat berbahaya jika terkena kulit.

3. Termometer telinga

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat jenis-jenis termometer yang menggunakan sinar inframerah sebagai sensornya. Jenis termometer badan ini tentu lebih praktis karena tidak mengharuskan sensor bersentuhan langsung dengan kulit agar dapat mengukur suhu.

Salah satu jenis termometer badan yang menggunakan inframerah adalah termometer telinga atau termometer membran timpani. Temometer ini cukup akurat namun tidak dapat digunakan pada bayi usia di bawah 6 bulan.

Cara menggunakan termometer telinga atau membran timpani

Penggunaan termometer telinga bisa sangat cepat, tapi cara penggunaannya harus sangat hati-hati untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berikut langkah pengunaannya:

  • Pastikan telinga dalam keadaan bersih. Telinga kotor dapat menurunkan akurasi termometer.
  • Arahkan sensor tepat pada lubang telinga
  • Hasil akan langsung muncul pada layar alat

Selain memastikan telinga sudah dibersihkan, pastikan juga telinga tidak sedang mengalami infeksi, karena kondisi ini juga bisa menurunkan akurasi termometer.

4. Termometer arteri temporalis

Termometer arteri temporalis adalah jenis termometer dengan inframerah selanjutnya. Termometer ini mengukur suhu melalui arteri temporalis yang ada di dahi. Sama seperti termometer telinga, Anda juga harus menemukan titik yang tepat untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Cara menggunakan termometer arteri temporalis

Termometer ini banyak digunakan dalam pemeriksaan dokter karena memang praktis dan bisa digunakan oleh semua umur. Cara menggunakan termometer arteri temporalis:

  • Arahkan termometer pada bagian dahi
  • Lihat hasil pada layar.
  • Ulangi kembali dan liat apa hasilnya sama dengan yang sebelumnya.
  • Ulangi beberapa kali hingga mendapatkan hasil yang konsisten.

5. Termometer pacifier

Pacifier thermometer juga dikenal dengan temometer dot karena bentuknya memang seperti dot atau empeng bayi. Termometer ini paling cocok digunakan untuk bayi yang masih menyusui. Namun jika anak banyak bergerak kemungkinan termometer ini akan sulit untuk digunakan.

Cara menggunakan termometer badan bentuk dot

Sebaiknya gunakan temometer ini ketika bayi sedang dalam keadaan tenang. Jangan gunakan ketika bayi sedang menangis atau rewel. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut:

  • Pastikan termometer dalam keadaan bersih
  • Pasang termoter di mulut bayi
  • Diamkan selama 1-2 menit
  • Liat hasilnya di layar termometer

6. Termometer wearable

Sebenarnya terdapat beberapa jenis wearable thermometer atau termometer yang bisa dipasang ditubuh. Salah satu yang paling cangging memiliki bentuk seperti gelang dan bisa dipasangkan di lengan.

Terdapat layar yang akan menunjukkan suhu dan perangkat ini juga bisa dihubungkan ke smart phone melalui Bluetooth. Termometer ini bisa digunakan untuk memonitor suhu tubuh hingga 24 jam. Alat ini juga dilengkapi dengan alarm suhu tinggi.

Cara penggunaan termometer jenis ini mungkin berbeda untuk setiap produknya. Ikuti petunjuk penggunaan produk yang sudah disediakan.

Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Menggunakan Termometer

Penggunaan termometer yang salah dapat menyebabkan hasil yang didapat juga kurang akurat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan termometer:

  • Jangan gunakan termometer sehabis olahraga atau mandi dengan air hangat. Tunggu 1-2 jam hingga tubuh kembali ke suhu yang lebih akurat.
  • Jangan gunakan termometer setalah makan dan minum. Tunggu paling tidak 15 hingga 20 menit setelahnya.
  • Jangan gunakan temometer terlalu sebentar atau terlalu lama. Ikuti petunjuk penggunaan produk dengan tepat.
  • Jaga kebersihan termometer. Pastikan termometer badan dibersihkan sebelum dan sesudah digunakan.

Menggunakan temometer tubuh berguna untuk mengetahui suhu tubuh. Jika ditemukan tubuh mengalami demam, segera lakukan pertolongan pertama untuk mengatasi deman. Jika demam tinggi, sebaiknya segera meminta pertolongan dokter.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi