Terbit: 24 September 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul International Journal of Cardiology menghasilkan fakta mengejutkan tentang kebiasaan menonton televisi terlalu lama, khususnya bagi anak-anak. Kebiasaan ini ternyata bisa memicu masalah tekanan darah tinggi.

Terlalu Lama Menonton TV Bisa Sebabkan Hipertensi

Dalam penelitian ini, terbukti bahwa kebiasaan menonton televisi hingga 2 jam atau lebih dalam sehari bisa meningkatkan risiko terkena hipertensi hingga 30 persen. Bahkan, risiko ini meningkat hingga 50 persen jika anak-anak hanya melakukan aktivitas fisik kurang dari 1 jam setiap harinya.

Penelitian lain yang dilakukan di Universidad Zaragoza, Spanyol dan Universitario Sao Paulo, Brasil, juga menghasilkan fakta yang sama. Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa kebiasaan malas bergerak, sesuatu yang sangat mungkin terjadi saat kita berlama-lama menonton televisi cenderung mampu meningkatkan tekanan darah dengan signifikan.

“Penelitian ini membuktikan bahwa kasus tekanan darah tinggi terkait dengan aktivitas fisik manusia, khususnya anak-anak yang ada di Eropa,” ucap peneliti Augusto Cesar de Moraes.

Dalam penelitian ini, 5.221 anak yang berasal dari delapan negara di Eropa seperti Spanyol, Jerman, Hungaria, Italia, Siprus, Estonia, Swedia, serta Belgia dilibatkan. Anak-anak ini memiliki rentang usia 2 hingga 10 tahun. Setelah 2 tahun penelitian, dihasilkan fakta bahwa 110 dari 1.000 orang mengalami kenaikan tekanan darah akibat kebiasaan malas bergerak.

Jika sampai anak-anak sudah mengalami tekanan darah tinggi, maka risiko untuk terkena hipertensi di usia dewasa juga meningkat dengan signifikan. Padahal, hipertensi bisa berimbas pada datangnya penyakit jantung yang mematikan.

Karena alasan inilah ada baiknya kita tidak terlalu sering menonton televisi dalam waktu yang lama. Selalu rajin berolahraga setiap hari demi menjaga kesehatan pembuluh darah dan jantung.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi