Terbit: 13 February 2017 | Diperbarui: 24 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh masyarakat di seluruh dunia adalah stroke. Tak hanya mematikan, stroke juga bisa membuat seseorang cacat atau bahkan kesulitan untuk melakukan berbagai aktifitas secara normal kembali. Beruntung, sebuah pengobatan baru yang diperkenalkan oleh National Health Service yang berasal dari Inggris ini diyakini mampu menurunkan tingkat keparahan kecacatan yang disebabkan oleh stroke. Seperti apakah pengobatan baru ini?

Terapi Ini Bisa Menurunkan Cacat yang Disebabkan Oleh Stroke

Mechanical thrombectomy adalah nama terapi yang bisa memberikan solusi bagi mereka yang mengalami kecacatan akibat stroke. Terapi baru ini bahkan rencananya akan diadopsi oleh cukup banyak pusat kesehatan spesialis di Negeri Ratu Elizabeth ini. Menurut pakar kesehatan, terapi ini mampu membuat pasien yang menderita kecacatan akibat stroke mendapatkan kembali kehidupannya.

Sebagai informasi, stroke disebabkan oleh adanya sumbatan atau bahkan pecahnya pembuluh darah yang membuat aliran darah menuju otak pun mengalami masalah. Alhasil, karena hal ini, banyak pasien stroke yang meninggal atau mengalami kelumpuhan. Kebanyakan dari mereka yang lumpuh setelah stroke kesulitan untuk kembali menjalani aktifitas normal layaknya berbicara, berjalan, dan lain sebagainya.

Sanjeev Nayak, salah seorang pelopor pengobatan baru ini yang berasal dari University Hospital of North Midlands NHS Trust, berkata bahwa terapi baru ini dilakukan dengan cara menanamkan tabung kecil pada pembuluh arteri yang ada pada pangkal paha. Tabung kecil ini bisa bermanuver menuju otak untuk menyedot pembekuan darah ke dalam tabung atau menarik bekuan darah ini dengan kabel kecil. Sebelumnya, bekuan darah yang cukup parah cukup sulit untuk disembuhkan dengan obat-obatan sehingga penderita stroke pun kesulitan untuk kembali beraktifitas secara normal. Namun, dengan adanya terapi ini, penderita stroke bisa meningkatkan kemungkinan untuk mandiri kembali setelah 90 hari terserang stroke hingga 19 atau 35 persen.

Sebagai informasi, stroke adalah pembunuh ke empat tertinggi di Inggris dan penyebab kecacatan paling banyak di Negeri Ratu Elizabeth ini. Dengan adanya penemuan ini, diharapkan para penyintas stroke memiliki harapan baru dalam kehidupannya agar bisa kembali beraktifitas seperti sedia kala.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi