Terbit: 12 May 2018 | Diperbarui: 24 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Dari berbagai benda aditif yang kerap kita konsumsi setiap hari, alkohol dan tembakau adalah yang paling banyak membunuh manusia. Sayangnya, kita cenderung menyepelekannya dan tetap sering mengonsumsinya.

Tembakau dan Alkohol, Penyebab Kematian yang Paling Disepelekan Manusia

Dilansir dari Daily Mail, sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University College London membuktikan bahwa tembakau bertanggung jawab pada kematian 110 orang dari 100.000 orang di seluruh dunia. Sementara itu, alkohol bertanggung jawab pada 33 kematian untuk setiap 100.000 orang di seluruh dunia.

Selain alkohol dan tembakau, kokain juga menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia karena memicu 6,9 kematian untuk setiap 100.000 kematian.

Yang menjadi masalah adalah, 1 dari 5 orang dewasa di seluruh dunia mengonsumsi minuman keras dalam jumlah banyak setidaknya sekali dalam sebulan. Sementara itu, 15 persen populasi di seluruh dunia adalah perokok.

Menurut para peneliti, tembakau dan alkohol menyebabkan 170,9 juta dan 85 juta kasus disability-adjusted life years (DALYS), penanda hilangnya satu tahun harapan hidup akibat masalah kesehatan.

Hasil penelitian ini didapatkan dari data yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (PBB) dan Institute for Health Metric and Evaluation. Penelitian ini juga dipublikasikan dalam jurnal Addiction.

Sebuah video yang diunggah oleh perawat dari North Carolina bernama Amanda Eller menunjukkan dampak buruk dari rokok bagi paru-paru. Dalam video tersebut, ditunjukkan perbedaan antara paru-paru sehat dan paru-paru perokok yang mengonsumsi satu bungkus rokok selama 20 tahun terakhir. Hasilnya adalah, terlihat jelas bahwa paru-paru perokok rusak berat, berwarna kehitaman, dan tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

Menurut pakar kesehatan, kebiasaan merokok mampu meningkatkan risiko terkena kanker paru hingga 23 kali lebih besar dan bertanggung jawab pada 87 persen masalah yang terkait dengan organ pernapasan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi