Terbit: 20 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Banyak orang yang berlomba-lomba melakukan tindakan positif atau menjalankan ibadah saat bulan puasa tiba. Salah satu jenis ibadah yang rajin untuk dilakukan adalah salat tarawih di malam hari. Yang menarik adalah, banyak orang yang menganggap gerakan salat tarawih sama dengan berolahraga karena banyaknya jumlah rakaat yang harus dilakukan.

Gerakan Tarawih Sama dengan Olahraga?

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa gerakan salat pada dasarnya memang hampir sama dengan gerakan olahraga karena mampu membuat otot mengalami peningkatan kekuatan dan fleksibilitas. Namun, hanya dengan melakukan salat tarawih saja tentu tidak akan cukup untuk membuat tubuh tetap bugar dan sehat.

Kalori yang terbakar saat melakukan salat tarawih jelas akan berbeda jika kita melakukan olahraga seperti berjalan kaki, berlari, berenang, atau bahkan bersepeda. Sebagai contoh, jika kita terbiasa berjalan kaki setiap hari dengan durasi minimal 30 menit setiap kali melakukannya, tentu efeknya akan berbeda jika kita hanya berjalan kaki dari dan ke masjid yang tidak sampai menghabiskan waktu 5 menit dan melakukan salat tarawih.

Ada baiknya kita tetap melakukan olahraga di bulan puasa meskipun tentu saja intensitasnya tidak dilakukan sebagaimana saat sebelum bulan puasa. Olahraga ini bisa dilakukan menjelang waktu berbuka atau di malam hari agar kita bisa segera mendapatkan asupan cairan jika mulai kehausan. Jika kita juga rutin melakukan salat tarawih setiap hari, maka semakin banyak gerakan yang dilakukan oleh tubuh dan semakin baik pula kondisi kesehatan.

Agar tubuh semakin bugar, pastikan untuk berjalan kaki saat menuju atau pulang dari masjid, bukannya memakai sepeda motor atau kendaraan lainnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi