Kekurangan vitamin D bisa muncul ketika tubuh tidak menerima vitamin D dalam jumlah yang cukup dari sinar matahari atau makanan. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala hingga apa yang harus dilakukan jika mengalami hal ini.
Dampak Kekurangan Vitamin D bagi Tubuh
Vitamin D merupakan nutrisi penting yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot. Banyak orang yang mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin D tetapi tidak menunjukkan gejala apapun.
Namun kekurangan vitamin D dapat menyebabkan beberapa masalah pada tubuh, di antaranya:
1. Sering Infeksi atau Sakit
Vitamin D diketahui mampu meningkatkan fungsi sel imun, termasuk sel T dan makrofag yang melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus penyebab penyakit.
Jika Anda sering terserang penyakit, terutama pilek dan batuk, maka kurangnya vitamin D dapat menjadi salah satu penyebabnya.
Kekurangan vitamin D juga memiliki hubungan dengan infeksi saluran pernapasan, seperti flu, bronkitis, dan pneumonia.
Baca Juga: Vitamin D untuk Penderita Diabetes, Bermanfaatkah?
2. Kelelahan dan Kelemahan Otot
Merasa lelah dapat terjadi karena beberapa penyebab, salah satunya adalah kekurangan vitamin D.
Selain itu, vitamin D juga menjadi kunci dari kesehatan tulang, sehingga ketika jumlahnya sedikit, tubuh akan mengalami lemah otot dan tulang. Kondisi ini akan mengarah pada kelelahan hebat.
Sebuah studi yang melibatkan 480 orang dewasa menemukan hubungan antara kekurangan vitamin D dan gejala kelelahan hebat. Konsumsi suplemen vitamin D dapat meredakan gejala kelelahan ini.
3. Sakit Tulang dan Pinggang
Mengalami sakit tulang dan pinggang bisa menjadi gejala dari kekurangan vitamin D. Vitamin ini dapat membantu menjaga kesehatan tulang dengan cara meningkatkan penyerapan kalsium.
Ketika jumlah vitamin D kurang, maka risiko sakit pada tulang juga dapat meningkat. Selain itu, diketahui vitamin D juga dapat meningkatkan risiko radang sendi.
Sebuah studi dari 81 jurnal menemukan bahwa orang dengan artritis dan sakit otot cenderung memiliki jumlah vitamin D yang rendah pada tubuhnya.
3. Depresi
Kekurangan vitamin D juga diketahui dapat meningkatkan risiko depresi. Penelitian tentang efek vitamin D dan depresi masih beragam, namun beberapa studi menunjukkan bahwa vitamin D dapat meredakan gejala depresi.
Oleh sebab itu, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui hubungan vitamin D dan depresi.
4. Luka Sulit Sembuh
Luka yang sulit sembuh dapat menjadi tanda vitamin D dalam tubuh terlalu sedikit jumlahnya.
Peran vitamin D dalam mencegah inflamasi dan melawan infeksi bisa menjadi faktor penting dalam penyembuhan luka.
Selain itu, diketahui vitamin D juga memiliki peran dalam pembentukan jaringan baru. Ketika jumlah vitamin D cukup, maka luka akan lebih cepat sembuh.
5. Rambut Rontok
Stres merupakan salah satu penyebab umum dari kerontokan rambut. Namun, ketika Anda mengalami kerontokan parah, ini bisa menjadi salah satu tanda dari suatu penyakit atau kekurangan nutrisi.
Alopecia areata merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan adanya kerontokan rambut parah. Penelitian menyatakan bahwa 48 orang dengan kondisi ini yang konsumsi vitamin D selama 12 minggu mengalami pertumbuhan rambut yang signifikan.
Penyebab Kekurangan Vitamin D
Seseorang dikatakan mengalami defisiensi vitamin D ketika jumlah vitamin D dalam darah kurang dari 20 ng/ml.
Tidak ada penyebab tunggal dari defisiensi vitamin ini, beberapa faktor yang dapat menyebabkan defisiensi ini, antara lain:
- Memiliki warna kulit gelap.
- Lansia.
- Kegemukan atau obesitas.
- Kurang konsumsi ikan atau produk susu.
- Kurang terkena paparan cahaya matahari.
- Banyak bekerja di dalam ruangan.
- Bekerja dalam shift malam.
- Memiliki penyakit ginjal, penyakit liver, atau hipertiroid yang kronis.
- Memiliki kondisi kesehatan yang memengaruhi penyerapan nutrisi, seperti celiac disease.
- Telah menjalani operasi bypass lambung
- Konsumsi beberapa obat yang memengaruhi metabolisme vitamin D, seperti statin dan steroid.
Orang yang sering menggunakan sunscreen di luar ruangan juga memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami defisiensi vitamin D. Namun, sunscreen juga penting untuk mengurangi kerusakan kulit dan kanker akibat paparan sinar matahari.
Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter jika memiliki risiko kekurangan vitamin D.
Cara Mengatasi Kekurangan Vitamin D
Jika dokter menemukan bahwa Anda mengalami kekurangan vitamin D, maka Anda bisa direkomendasikan untuk mengatasinya dengan beberapa cara, di antaranya:
1. Suplemen
Konsumsi suplemen merupakan langkah paling umum untuk mengatasi kekurangan vitamin D. Anda dapat membeli suplemen ini di apotek, tetapi Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan dosis yang tepat.
Magnesium berperan dalam aktivasi vitamin D, sehingga Anda disarankan untuk mencukupi kebutuhan mineral ini juga.
Secara umum, pada kondisi parah dokter akan merekomendasikan vitamin D dosis tinggi hingga 50,000 IU. Dokter juga dapat memberikan injeksi vitamin D.
2. Makanan Kaya Vitamin D
Konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin D dapat membantu meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh.
Beberapa makanan yang bisa menjadi pilihan, antara lain:
- Fatty fish, seperti salmon dan tuna.
- Kuning telur.
- Sereal yang sudah difortifikasi.
- Yoghurt.
- Hati sapi.
Selain itu, cahaya matahari dapat menjadi sumber alami vitamin D. Dokter mungkin juga akan merekomendasikan Anda untuk keluar ruangan lebih sering.
Kekurangan vitamin D adalah kondisi yang umum tetapi tidak ada gejala yang spesifik. Jika Anda merasa mengalami kekurangan vitamin ini, maka sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter.
- Pennisi, Manuela, et al. 2019. Decrease in Serum Vitamin D Level of Older Patients with Fatigue. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31635199/. (Diakses pada 6 Januari 2023).
- Richards, Louisa. 2020. What Are The Symptoms Of A Vitamin D Deficiency? https://www.medicalnewstoday.com/articles/vitamin-d-deficiency-symptoms. (Diakses pada 6 Januari 2023).
- Wartenbery, Lisa dan Franziska Spritzler. 2022. Vitamin D Deficiency: Symptoms, Causes, and Treatments. https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-d-deficiency-symptoms. (Diakses pada 6 Januari 2023).
- Wu, Zhenqiang, et al. 2018. The Association Between Vitamin D Concentration And Pain: A Systematic Review And Meta-Analysis. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29559013/. (Diakses pada 6 Januari 2023).