Terbit: 18 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Kita tentu tahu bahwa air adalah zat gizi yang dapat dipenuhi kebutuhannya dengan minum kurang lebih 8 gelas dalam sehari. Meskipun termasuk cukup mudah pemenuhannya, namun ada beberapa kondisi atau hal yang menyebabkan seseorang mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.

Siapa Saja Yang Berisiko Mengalami Dehidrasi?

Menurut British Dietitian Association, kebutuhan air minum seseoroang berbeda-beda, namun secara umum orag dewasa perlu meminum 2 liter air setiap hari.

Akan tetapi ada beberapa kondisi dimana kebutuhan air meningkat, namun asupan air minumnya tidak bisa banyak. Ada pula beberap kondisi yang kebutuhannya tetap akan tetapi asupan airnya menjadi berkurang.

Hal tersebut dapat menyebabkan dehidrasi dan akan membuat tubuh mengalami kelelahan, tidak mampu berkonsentrasi, sakit kepala dan pusing.

Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu mengetahui siapa saja yang berisiko mengalami dehidrasi. Berdasarakan buku Clinical Nutrition in Practice, ada 6 kondisi dimana seseorang berisiko mengalami dehindrasi:

  1. Sedang mengalami gangguan makan atau menelan

  2. Gangguan pada sistem pencernaan atas akan menyebabkan asupan air tidak mencukupi karena akan kesulitan menelan.

  3. Penderita demam

  4. Saat mengalami demam kebutuhan air tubuh kita meningkat agar kondisi demam bisa teratasi. Umumnya saat mengalami demam mulut terasa tidak enak dan kering sehingga kita akan jarang minum.

  5. Bayi dan anak-anak

  6. Pada bayi dan anak yang asupan makanan dan minumnya tidak tercukupi akibat kondisi sakit atau pemilihan makanan yang tidak tepat/kurang minum, maka akan berisiko mengalami dehidrasi.

  7. Lanjut usia

  8. Pada lansia, umumnya nafsu makan turun begitu pula dengan asupan air miunm. Sehinga risiko terjadinya dehidrasi lebih besar.

  9. Penderita diabetes yang belum terdiagnosis atau tidak terkontrol

  10. Penderita diabete memerlukan pemenuhan kebutuhan cairan yang tepat, jika penderita tidak menyadari atau mengontrol kondisi penyakitnya maka bisa menyebabkan pengobatan diabetes terganggu.

  11. Penderita yang mendapat terapi diuretik yang diare atau muntah

  12. Terapi diuretik sangat memengaruhi kondisi keseimbangan cairan tubuh. Jika asupannya tidak tercukupi, utamanya jika mengalami diare dan muntah, maka risiko terjadinya dehidrasi akan sangat besar.

Dengan mengetahui siapa saja yang berisiko mengalami dehidrasi, kita bisa lebih mewasapadai dan mencegah terjadinya dehidrasi tersebut kan?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi