Terbit: 12 December 2016 | Diperbarui: 17 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – World Federation of Hemophilia (WFH) badan pemerhati penyakit hemophilia di dunia menyebutkan jika ada setidaknya 400 ribu orang yang menderita penyakit ini secara global. Yang mengejutkan adalah, penyakit yang tidak terlalu dikenal oleh masyarakat tanah air ini ternyata memiliki 20 hingga 25 ribu penderita di Indonesia. Sayangnya, data yang berasal dari Perhimpunan Hemofilia dan Transfusi Darah baru mencatat 1.025 pasien hemophilia di Indonesia. Melihat banyaknya jumlah penderita hemofilia, ada baiknya kita mengenal lebih dalam penyakit yang menyerang darah ini.

Setidaknya Ada 25 Ribu Penderita Hemofilia di Indonesia

Pakar kesehatan Prof. dr. Djajadiman Gatot, SpA(K) yang merupakan Ketua Perhimpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia menjelaskan hemophilia sebagai adanya kelainan pada darah yang kerap kali terjadi secara turun-temurun dari ibu kepada anak yang dilahirkannya. Penderita penyakit ini cenderung mengalami masalah ketidaknormalan pembekuan darah. Proses pembekuan darah pada penderita hemophilia seringkali terjadi jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan orang normal. Pria cenderung lebih rentan terkena penyakit ini jika dibandingkan dengan wanita.

Hemofilia sendiri ternyata memiliki dua jenis, yakni hemophilia A dan hemophilia B. Hemofilia A adalah kondisi dimana proses pembekuan berjalan sangat lambat akibat minimnya faktor VIII protein pada darah. Sementara itu, hemophilia B terjadi karena darah kekurangan faktor IX protein. Penderita penyakit ini cenderung harus mengkonsumsi obat-obatan sepanjang hidupnya dan harapan hidup mereka bisa mencapai 50 tahun atau lebih.

Prof. Djajadiman menyebutkan jika banyak penderita hemophilia di tanah air yang tidak tahu andai mereka mengidap penyakit ini dan pada akhirnya meninggal dunia sebelum sempat terdiagnosis. Sebagai contoh, penderita hemophilia mengalami kecelakaan, infeksi, atau melakukan operasi yang membuat mereka mengalami pendarahan terus-menerus hingga akhirnya harus meregang nyawa. Karena belum begitu dikenalnya penyakit inilah mengapa jumlah penderita hemophilia yang tercatat cenderung masih minim dan tidak sesuai dengan fakta yang ada.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi