Terbit: 3 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Ada berbagai cara untuk menyalurkan emosi yang dirasakan, salah satunya adalah dengan menangis. Namun, bagaimana jika Anda menangis tanpa sebab yang jelas? Ternyata ada berbagai pemicunya. Simak penjelasannya di sini.

Sering Menangis Tanpa Alasan? Ini 9 Penyebabnya

Sejumlah Alasan Seseorang Menangis Tanpa Sebab

Menurut para ahli, menangis secara tiba-tiba tanpa alasan bisa menjadi indikasi masalah yang mendasar pada kondisi fisik dan mental. Selain itu, ada beberapa alasan yang bisa menjadi pemicunya, di antaranya:

1. Stres

Stres adalah salah satu penyebab menangis tanpa sebab. Ketika stres sedang menimpa, secara tidak langsung Anda akan merasa sedih dan cemas. Nah, tingkat kesedihan dan kecemasan yang tinggi tersebut membuat Anda menangis secara tiba-tiba.

Dengan menangis, Anda akan memunculkan bantuan dan dukungan dari orang lain yang bisa mengurangi beban pikiran Anda.

2. Sindrom Pramenstruasi (PMS)

Menjelang menstruasi, wanita mengalami perubahan hormonal yang akan berdampak terhadap fisik dan emosi. Gejala yang dirasakan ini umum dikenal sebagai sindrom pramenstruasi (PMS).

Menangis tiba-tiba tanpa alasan yang jelas bisa menjadi gejala PMS. Selain itu, wanita juga mengalami sejumlah gejala sebelum atau selama periode. Gejala-gejala tersebut, di antaranya:

  • Depresi dan kesedihan.
  • Ketegangan dan kecemasan.
  • Mudah marah.
  • Perubahan suasana hati yang ekstrem.

Baca JugaMudah Menangis saat Marah, Kenapa Hal ini Bisa Terjadi?

3. Kehamilan

Selain akibat PMS, wanita juga mengalami perubahan hormonal pada saat hamil. Sebagai dampaknya, Anda bisa mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, termasuk menangis tanpa sebab.

Gejala gangguan suasana hati tersebut dapat terjadi selama kehamilan ataupun setelahnya.

Menurut penelitian, sebagian besar wanita mengalami rasa hampa dan sedih beberapa hari setelah melahirkan. Jika gejala berlangsung selama lebih dari dua minggu, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami depresi pascapersalinan.

4. Burnout

Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami kelelahan ekstrem, baik secara fisik maupun mental. Orang yang mengalami burnout akan kesulitan untuk menyalurkan emosi negatifnya. Sebagai akibatnya, seseorang bisa menangis tanpa alasan yang jelas.

Selain menangis, burnout juga bisa mengakibatkan sejumlah gejala berikut:

  • Insomnia.
  • Kecemasan.
  • Depresi.
  • Kelelahan.
  • Sulit konsentrasi.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Masalah Pencernaan.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.

5. Gangguan Kecemasan

Salah satu gangguan kesehatan mental ini bisa mengakibatkan seseorang menjadi lebih rentan dan sulit mengontrol emosi. Kondisi inilah yang mengakibatkan seseorang menangis tiba-tiba.

Selain itu, gejala lain yang bisa muncul pada orang dengan gangguan kecemasan, di antaranya:

  • Mudah marah.
  • Sulit konsentrasi.
  • Masalah pencernaan.
  • Peningkatan denyut jantung.
  • Gemetar.

6. Depresi

Selain gangguan kecemasan, kondisi kesehatan mental lainnya yang dapat menjadi penyebab Anda menangis tanpa sebab adalah depresi.

Depresi dapat ditandai dengan suasana hati yang buruk, bahkan dapat berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun.

Gejala-gejala lain yang bisa muncul, antara lain:

  • Hilangnya minat terhadap sesuatu, padahal sebelumnya sangat bersemangat.
  • Mudah marah.
  • Perasaan bersalah dan putus asa.
  • Mati rasa atau kekosongan.
  • Kepercayaan dan harga diri yang rendah.
  • Sulit konsentrasi.
  • Masalah tidur.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Ada pikiran untuk bunuh diri.

7. Pseudobulbar Affect

Pseudobulbar Affect (PBA) adalah masalah neurologis yang dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk menangis. Selain menangis, seseorang dengan gangguan ini bisa tertawa secara tiba-tiba.

PBA dapat terjadi akibat beberapa kondisi berikut:

  • Demesia.
  • Stroke.
  • Multiple sclerosis (MS).
  • Penyakit Parkinson.
  • Tumor otak.
  • Cedera  atau traumatis pada otak.
  • Penyakit Wilson.
  • Amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

8. Lingkungan

Pada budaya tertentu, menangis dianggap bentuk ekspresi emosional yang kurang bisa diterima. Akibatnya, orang-orang yang menganut paham tersebut akan menghindari tangisan agar tidak merasa malu.

Kondisi tersebut pada akhirnya akan membuat seseorang menangis secara tiba-tiba.

Baca JugaMenangis saat Tidur? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

9. Sedang Berduka

Ketika kehilangan seseorang atau sesuatu yang berharga bagi seseorang, menangis bisa menjadi salah satu bagian dari ungkapan rasa sedih yang dirasakan.

Apabila kesedihan tersebut tertunda atau malah berkepanjangan, seseorang bisa menangis secara tiba-tiba.

Selain itu, seseorang yang sedang berduka juga rentan mengalami sejumlah kondisi berikut:

  • Sulit untuk menerima kehilangan.
  • Mati rasa.
  • Merasa terisolasi.
  • Hilang arah dan tujuan.
  • Perasaan bersalah.
  • Ada keinginan untuk bunuh diri.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Sebenarnya, menangis adalah hal yang normal untuk membantu meluapkan emosi yang dirasakan. Dengan menangis, Anda bisa merasa lega dan lebih baik.

Sayangnya, jika Anda terus-terusan diselimuti perasaan sedih, bukan tidak mungkin menangis hanya akan berdampak negatif terhadap kesehatan.

Oleh sebab itu, Anda bisa mencoba beberapa cara mengatasi menangis tanpa sebab berikut ini:

  • Mulailah mengatur napas menjadi lebih lambat.
  • Lemaskan otot-otot wajah dan tenggorokan.
  • Dorong lidah ke arah langit-langit mulut.
  • Cobalah tersenyum.
  • Minum air putih.

Kini Anda sudah mengetahui apa saja penyebab menangis tanpa sebab. Jika gejala yang Anda alami sudah menghambat aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan psikolog untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

 

  1. Anonim 2018. Pseudobulbar Affect. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pseudobulbar-affect/symptoms-causes/syc-20353737. (Diakses pada 3 Oktober 2022).
  2. Fader, Sarah. 2022. Are You Crying for No Reason? Find Out the Possible Causes. https://www.betterhelp.com/advice/depression/why-am-i-crying-for-no-reason/. (Diakses pada 3 Oktober 2022).
  3. Zoppi, Lois. 2020. Why Might A Person Cry for No Reason? https://www.medicalnewstoday.com/articles/crying-for-no-reason. (Diakses pada 3 Oktober 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi