Terbit: 26 October 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Meskipun terlihat menyenangkan untuk melakukan selfie dan membagikannya di media sosial, pakar kesehatan menyebutkan jika ada dampak buruk dari kegiatan memfoto diri sendiri ini. Memang, kita bisa menunjukkan wajah kita yang rupawan melalui selfie kita, apalagi jika kita menambahkan fitur beauty yang tentu akan membuat tampilan kita di foto menjadi lebih prima. Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika kebiasaan melakukan selfie dan menambahkan fitur-fitur editor foto bisa memicu seseorang untuk melakukan operasi plastic. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Selfie Memicu Banyak Orang Untuk Melakukan Operasi Plastik

Brithish Association of Aesthetic Plastic Surgeons (BAAPS) mengeluarkan data dimana pada tahun 2015 terjadi peningkatan prosedur operasi plastik pada area wajah dan leher yang kerap kali dilakukan karena seseorang ingin meningkatkan tampilannya hingga 16 persen lebih banyak. Pakar kesehatan menduga jika peningkatan permintaan prosedur operasi plastik ini disebabkan oleh meningkatnya fenomena narsis dengan melakukan selfie.

Pakar kesehatan menyebutkan jika selfie ternyata membuat manusia menjadi lebih memperhatikan penampilan wajahnya dan andai hasil foto selfie mereka buruk, sebisa mungkin mereka memperbaikinya baik itu dengan mengulang selfie atau bahkan memakai fitur edifor foto pada smartphone mereka. Sayangnya, hal ini bisa memicu seseorang terkena digital dysmorphia, kondisi dimana seseorang selalu merasa dirinya dalam penampilan yang buruk andai di foto melalui kamera. Bahkan, ada beberapa orang yang menuding sebagian kamera smarthphone mendistorsi rupa seseorang sehingga tampilannya menjadi lebih buruk.

Karena tidak merasa puas dengan penampilannya, pada akhirnya seseorang meminta prosedur operasi plastik untuk memperbaikinya. Pakar kesehatan menyebutkan jika kebanyakan pasien operasi plastk meminta perbaikan pada area dagu, dimana kaum wanita cenderung meminta kelebihan lemak pada bagian bawah dagu sebaiknya dihilangkan agar mereka tak lagi memiliki dagu yang terlihat berlipat ganda dalam foto selfie. Dengan garis rahang yang lebih tegas, maka tampilan mereka pun diharapkan menjadi lebih cantik.

Dokter Preema Vig menyebutkan jika media sosial memang bisa membuat seseorang tertekan, apalagi jika mereka mendapatkan kritik buruk pada foto yang mereka posting. Hal ini termasuk menjadi pemicu mengapa kini banyak orang yang meminta prosedur operasi plastik demi memperbaiki penampilannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi