Terbit: 17 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Sudah menjadi rahasia umum jika garam bisa membuat rasa masakan menjadi lebih enak. Sayangnya, konsumsi garam dengan berlebihan juga bisa meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga stroke.

Selain dari Masakan, Kita Bisa Mendapatkan Garam dari Berbagai Hal Ini

Dikutip dari Health24, pakar kesehatan menyebutkan bahwa jika dikonsumsi dengan jumlah yang normal, garam sebenarnya sangat bermanfaat dalam mendukung impuls saraf, membantu otot berkontraksi dan rileks, dan menyeimbangkan kadar mineral dan air. Sayangnya, kebanyakan dari kita mengonsumsi garam lebih dari rekomendasi aman dari WHO.

Menurut WHO, ada baiknya kita membatasi asupan garam 5 gram saja setiap hari. Jumlah ini setara dengan satu sendok teh garam. Sayangnya, menurut The Heart and Stroke Foundation of South Africa (HSFSA), rata-rata kita mengonsumsi 8,5 gram garam daam sehari. Kebiasaan ini sudah cukup untuk meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi.

Yang menjadi masalah adalah, tidak hanya dari masakan yang kita buat sendiri di rumah, tanpa kita sadari, kita juga mendapatkan garam dari makanan olahan atau camilan yang kita konsumsi atau bahkan dari bahan makanan alami seperti buah, sayuran, susu, atau daging.

HSFSA menyebutkan bahwa garam dari masakan yang kita buat hanya berkontribusi 40 persen saja dari asupan sehari-hari. Sementara itu, 55 persen asupan garam didapatkan dari roti, keripik, sereal, dan makanan olahan lainnya. Sisanya, 5 persen asupan garam didapatkan dari bahan makanan alami.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya kita tidak menambahkan garam dengan berlebihan pada masakan kita. Jika perlu, pastikan untuk selalu mengecek label pada bahan makanan yang kita beli agar tidak sembarangan menambahkan garam. Selain itu, cobalah untuk menambahkan bumbu lain seperti bawang, jahe, cabai, atau lemon dan bahan herbal lainnya agar kita tidak bergantung pada garam.

Sobat Sehat pernah mengonsumsi makanan yang tidak diberi garam tidak?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi