Terbit: 25 January 2018 | Diperbarui: 31 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kebanyakan orang akan memberikan selimut pada penderita demam karena berpikir jika tubuh mereka kedinginan. Padahal, menurut pakar kesehatan, hal ini justru tidak boleh untuk dilakukan.

Salah Kaprah, Penderita Demam Justru Tidak Boleh Diberi Selimut

Jika penderita demam menutup tubuhnya dengan selimut, maka suhu panas yang dikeluarkan oleh tubuh tidak akan menguap dan akhirnya membuat suhu tubuhnya semakin naik. Jika hal ini terjadi, maka penderita demam bisa mengalami kejang-kejang. Memang, penderita demam akan merasa kedinginan. Namun, hal ini sangat wajar terjadi karena efek samping kenaikan suhu tubuh.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk menyeka tubuh penderita demam dengan kain basah selama sekitar 5 menit. Hal ini akan ikut membantu penguapan air dari kulit dan membuat suhu tubuh menurun. Selain itu, kebiasaan kita dalam mengompres kepala ternyata juga kurang efektif untuk menurunkan suhu tubuh. Pakar kesehatan lebih menyarankan penderita demam untuk memperbanyak air minum yang bisa membantu memulihkan kondisi tubuhnya.

Saat demam menyerang, ada baiknya kita selalu memeriksa suhu tubuh setiap 4-5 jam sekali. Hasil pemeriksan ini bisa kita catat dan berikan pada dokter agar mereka bisa mendiagnosis penyakit yang dialami oleh penderitanya dengan baik. Sebagai contoh, penderita tifus biasanya hanya akan mengalami kenaikan suhu tubuh di malam hari namun di pagi atau siang hari demamnya hilang selama 3 hingga 4 hari pertama. Jika sudah lebih dari jangka waktu tersebut kondisi tubuh tak membaik, ada baiknya memang penderitanya harus segera dibawa ke dokter.

Penyakit yang menyertai demam lain yang patut untuk diwaspadai adalah influenza dan demam berdarah. Selain itu, inveksi virus juga bisa menjadi pemicunya. Untuk penanganan pertama, kita bisa memberikan obat parasetamol yang mudah ditemui di mana saja. Hanya saja, jika memang tidak ada perbaikan, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih baik.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi