Terbit: 12 February 2018 | Diperbarui: 13 September 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Sekitar 90 persen dari semua kanker paru-paru disebabkan oleh merokok. Merokok telah membunuh 7 juta orang per tahun, mempercepat penuaan, menghancurkan sistem jantung dan kardiovaskular, serta menyebabkan asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).

Rokok Juga Bisa Membunuh Lingkungan, Kok Bisa?

Photo Credit: futurism.media

Tapi rokok tidak hanya menimbulkan malapetaka pada tubuh manusia. Rokok juga menimbulkan malapetaka terhadap lingkungan melalui penggundulan hutan, polusi, dan sampah puntung rokok yang dibuang sembarangan.

Pada Mei lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis sebuah studi yang merinci biaya lingkungan tembakau, menambah biaya perawatan kesehatan sebesar $ 1,4 triliun dan kehilangan produktivitas. Laporan tersebut melihat kerusakan lingkungan langsung yang disebabkan oleh konsumsi tembakau, serta limbah pascakonsumsi dan implikasi kesehatan yang terus berlangsung lama setelah tembakau telah diisap.

“Tembakau mengancam kita semua. Tembakau memperburuk kemiskinan, mengurangi produktivitas ekonomi, berkontribusi pada pilihan makanan rumah tangga yang buruk, dan mencemari udara dalam ruangan. ” kata Dr. Margaret Chan, Direktur Jenderal WHO.

Beberapa laporan utama dari laporan tersebut, seperti melansir Natural Society, di antaranya:

Ada lebih dari 7.000 bahan kimia beracun dalam limbah tembakau —beberapa di antaranya menyebabkan kanker, dan zat ini juga mencemari lingkungan.

Asap tembakau telah menciptakan ribuan ton karsinogen manusia, racun, dan gas rumah kaca.

Puntung rokok dan limbah tembakau lainnya menghasilkan sejumlah besar sampah. Menurut sebuah studi tahun 2014, limbah tembakau merupakan lebih dari sepertiga dari sampah yang dikumpulkan selama pembersihan pantai. Selain itu, hampir dua pertiga dari semua rokok yang dibeli setiap hari dilempar ke jalanan, rumput, dan air. Terlalu sedikit orang membuang puntung rokok ke tempat sampah.

Penanaman daun tembakau membutuhkan lahan dengan pembakaran kayu dalam jumlah banyak, yang berkontribusi terhadap deforestasi atau penggundulan hutan. Penanam tembakau yang lebih besar juga menggunakan batubara, yang memancarkan karbon dioksida, gas rumah kaca utama yang terlibat dalam peringatan global.

Seakan itu tidak cukup menjijikan, planet ini dikotori dengan jutaan kilogram puntung rokok non-biodegradable atau sampah yang tidak bisa terurai.

Selain polusi, tembakau menguras sumber daya dunia, termasuk energi, air, dan membutuhkan penggunaan bahan kimia berbahaya secara ekstensif.

Laporan tersebut menyatakan “Dari awal sampai akhir, siklus hidup tembakau adalah proses yang sangat mencemari dan merusak.

Jumlah besar insektisida, herbisida, transgenik, fungisida, dan fumigan diterapkan pada tanaman tembakau. Banyak dari produk ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan yang telah dilarang di beberapa negara.

WHO meminta pemerintah dunia untuk bekerja mengendalikan polusi tembakau dengan memberlakukan tindakan seperti melarang pemasaran dan periklanan tembakau, mempromosikan kemasan produk polos, dan membuat semua ruang publik dan tempat kerja menjadi bebas rokok.

Pakar kesehatan dunia juga mendesak pemerintah untuk menerapkan pajak tembakau. Ini adalah salah satu metode pengendalian tembakau yang paling tidak digunakan, namun menaikkan pajak dan harga tembakau sangat efektif.

WHO ingin mewajibkan perusahaan tembakau untuk menyediakan informasi mengenai jumlah kerusakan lingkungan yang disumbangkan perusahaan rokok. Saat ini, beberapa produsen besar melaporkan penggunaan sumber daya lingkungan dan aliran limbah mereka, namun datanya terbatas dan samar.

Semua produsen harus diminta untuk mengkompensasi kerugian lingkungan yang disebabkan oleh penggundulan hutan, penggunaan air, limbah, dan lainnya, melalui bukti tercetakm guna mengurangi kerugian ekologis jangka panjang yang disebabkan oleh bisnis mereka.

Dengan mengambil tindakan pengendalian tembakau yang kuat, pemerintah dapat melindungi masa depan negara mereka dengan melindungi pengguna tembakau dan non-pengguna dari produk mematikan ini, menghasilkan pendapatan untuk mendanai kesehatan dan layanan sosial lainnya, dan menyelamatkan lingkungan mereka dari kerusakan akibat tembakau.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi