Terbit: 16 January 2019 | Diperbarui: 3 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan masalah rambut rontok. Beberapa diantaranya adalah anemia atau gangguan sel darah merah, gangguan hormonal, kekurangan vitamin, hingga proses pengobatan penyakit tertentu. Hanya saja, menurut pakar kesehatan, kita tidak bisa menyepelekan masalah rambut rontok ini karena bisa saja terkait dengan masalah kesehatan yang lebih serius seperti stroke.

Awas, Rambut Rontok Bisa Jadi Terkait dengan Stroke

Kaitan antara stroke dan rambut rontok

Tidak semua jenis masalah rambut rontok terkait dengan stroke. Hanya saja, jika kerontokan yang terjadi terkait dengan kerontokan berjenis alopecia areata, ada kemungkinan hal ini memang terkait dengan penyakit yang sangat mematikan ini. Berdasarkan sebuah penelitian terbaru, dihasilkan fakta bahwa mereka yang mengalami kerontokan jenis ini memiliki risiko stroke dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang mengalami kerontokan rambut jenis lainnya.

Mengenal alopecia areata

Alopecia areata biasanya sudah mulai muncul pada usia 20-an dan memicu datangnya kebotakan yang cukup parah. Bahkan, jika pengidapnya mengalami stres, kondisi kerontokan yang terjadi akan menjadi semakin parah. Penyebab dari kerontokan ini seringkali terkait dengan gangguan tiroid atau penyakit autoimun, kondisi yang membuat sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan tubuh yang sehat. Dalam kasus ini yang diserang adalah folikel rambut. Masalahnya adalah kondisi ini juga bisa menyebabkan gangguan pada sel atau lemak darah sehingga terkait dengan penggumpalan darah yang bisa menyebabkan datangnya stroke.

Meskipun terlihat mengerikan, pakar kesehatan justru menganggap hal ini sebagai keuntungan tersendiri. Jika penderita kerontokan rambut mau segera memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter, maka mereka pun akan lebih baik dalam mencegah datangnya serangan stroke sehingga tidak akan mudah terkena dampak buruknya.

Beberapa gejala lain dari stroke yang perlu untuk diperhatikan

Selain kerontokan rambut berjenis alopecia areata, pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperhatikan gejala stroke lainnya agar bisa segera melakukan pencegahan.

Berikut adalah beberapa gejala dari stroke tersebut.

  1. Sering mengalami mual dan muntah

Jangan salah, sering mengalami mual dan muntah bisa jadi terkait dengan masalah kesehatan yang lebih serius, bukannya gangguan pencernaan saja. Kondisi ini juga terkait dengan stroke karena adanya kemungkinan terjadinya peningkatan tekanan di dalam kepala.

  1. Sering mengalami sakit kepala tiba-tiba

Penderita stroke cenderung mengalami gangguan sirkulasi darah, khususnya yang mengarah ke kepala atau bagian dalam tengkorak. Hal ini bisa memicu peningkatan tekanan di dalam kepala yang akhirnya menyebabkan sakit kepala yang muncul secara mendadak.

  1. Mudah kehilangan koordinasi tubuh

Jika kita sering mengalami gangguan koordinasi tubuh seperti gangguan kemampuan sensoris, gangguan penglihatan, gangguan melakukan pergerakan tubuh, atau bahkan kesulitan untuk memahami percakapan, bisa jadi hal ini terkait dengan stroke.

  1. Sering hilang kesadaran

Banyak orang yang berpikir jika sering hilang kesadaran atau pingsan terkait dengan masalah anemia. Padahal, hal ini juga bisa saja terkait dengan stroke. Hal ini disebabkan oleh terganggunya suplai oksigen ke otak yang tentu berimbas pada fungsinya, termasuk dalam hal membuat kita tetap tersadar.

  1. Melemahnya satu sisi tubuh

Jika kita mulai mengalami pelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara dengan jelas, mata sulit terbuka di satu sisi, hingga mati rasa pada beberapa bagian tertentu tubuh, besar kemungkinan hal ini memang terkait dengan stroke yang harus diwaspadai.

Mengingat stroke termasuk dalam penyakit yang berpotensi mematikan atau bahkan menyebabkan pengidapnya mengalami kelumpuhan, kita memang sebaiknya segera memeriksakan kondisi kesehatan tubuh jika mengalami gejala-gejala tersebut, termasuk kerontokan rambut yang mencurigakan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi