Terbit: 13 December 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Banyak orang yang khawatir saat menggunakan toilet duduk di WC umum. Logikanya, toilet ini sudah berkali-kali diduduki oleh banyak orang, tentu akan membuatnya dipenuhi dengan bakteri, bukan? Hal ini biasanya diakali dengan menempatkan tisu di dudukan toilet.

Perlukah Menempatkan Tisu di Dudukan Toilet?

Menempatkan Tisu di Dudukan Toilet

Meski terlihat sebagai cara yang cerdas demi mencegah paparan bakteri menempel ke pantat kita saat menggunakan toilet duduk, pakar kesehatan menyebut penggunaan tisu ini sebenarnya tidak begitu efektif untuk mengatasinya.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini sebenarnya adalah tindakan yang percuma.

  1. Bakteri Bisa Ditemukan Di Berbagai Tempat

Bakteri bisa ditemukan di mana-mana. Bahkan di tempat-tempat yang terlihat bersih sekalipun, bisa jadi ditemukan bakteri. Hal yang sama juga bisa kita temukan di benda-benda yang ada di toilet, termasuk tisu.

Setiap kali kita menekan tombol penyiram toilet, maka pergerakan air yang sangat kuat akan membuat berbagai bakteri dari kotoran ikut terbang ke berbagai arah. Bakteri-bakteri ini bisa mencapai gagang pintu, dinding, atau tisu toilet. Ditambah dengan kecenderungan tisu bisa menyerap kelembapan, maka hal ini membuatnya sangat ideal untuk dijadikan tempat berkembang biak toilet.

Hal ini berarti, jika kita menempatkan tisu di dudukan toilet, hal ini hanya akan membuat tisu ini menyerap kotoran dan bakteri dalam jumlah yang lebih banyak. Saat kita mendudukinya, bisa jadi lebih banyak bakteri yang menempel pada pantat kita. Pastikan untuk menyiram toilet dalam kondisi ditutup demi mencegah penyebaran bakteri.

  1. Dudukan Toilet Sebenarnya Tidak Sekotor yang Kita Kira

Pakar kesehatan Charless Gerba menyebut dudukan toilet bukanlah tempat terkotor di kamar mandi.

Ia justru menyebut gagang pintu, wastafel, serta gulungan tisu toilet yang cenderung sering disentuh oleh tangan yang belum dicuci menjadi tempat paling kotor dan penuh dengan bakteri. Hal ini berarti, asalkan dudukan toilet rajin dibersihkan dan tidak memiliki kotoran yang tersisa, tidak akan menyebabkan penularan bakteri dengan signifikan.

  1. Tidak Memberikan Perlindungan

Menempatkan tisu di dudukan toilet saat kita akan menggunakannya tidak akan menurunkan risiko terpapar bakteri atau kuman dengan signifikan.

Hal ini disebabkan oleh tisu yang tidak bisa dijadikan pelapis atau pelindung karena kecenderungannya untuk menyerap. Selain itu, tisu juga termasuk dalam benda yang cenderung paling kotor di toilet karena sering disentuh tangan yang masih kotor.

Hanya saja, jika kita memang ingin menutup dudukan toilet karena tidak ingin terpapar kotoran, tak ada salahnya untuk menggunakan tisu pribadi yang cendeurng lebih higienis untuk digunakan.

  1. Dudukan Toilet BukanTempat Ideal bagi Bakteri

Meskipun kamar mandi dan WC memang dikenal tinggi bakteri karena kondisinya yang cenderung lembap, kita tidak perlu khawatir dengan berlebihan untuk menggunakannya. Pakar kesehatan menyebut bakteri yang ada di dalam dudukan toilet hanya bisa bertahan hidup dalam waktu singkat. Hal ini berarti, kasus penularan bakteri akibat menggunakan toilet duduk sebenarnya cukup jarang terjadi.

  1. Pastikan Mencuci Tangan Setelah Menggunakannya

Jika kita menggunakan toilet, baik itu toilet umum ataupun toilet pribadi di dalam rumah, pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakannya demi memastikan tangan kita bersih dari bakteri dan kotoran.

Jangan menempatkan barang pribadi di wastafel seperti sikat gigi demi mencegah paparan bakteri ke benda-benda tersebut.

 

Sumber:

  1. Shubin, Daniil. 2019. We Need to Stop Putting Toilet Paper Down Before Sitting on Public Toilets. https://brightside.me/wonder-curiosities/we-need-to-stop-putting-toilet-paper-down-before-sitting-on-public-toilets-795050/ (Diakses pada 13 Desember 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi