Terbit: 31 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Kebanyakan orang memeriksakan tekanan darahnya di pagi atau siang hari karena di saat inilah fasilitas layanan kesehatan seperti apotek, puskesmas, atau rumah sakit buka. Hanya saja, menurut pakar kesehatan, hasil pemeriksaan tekanan darah di pagi, siang, atau malam hari ternyata bisa berbeda-beda. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Perbedaan Tekanan Darah di Pagi, Siang, dan Malam Hari

Mengenal fungsi dari tekanan darah

Sebelum jauh membahas tentang perbedaan hasil tekanan darah, sebaiknya kita membahas terlebih dahulu tentang fungsi utama darah di dalam tubuh kita. Darah yang terus bersirkulasi di pembuluh darah yang ada di seluruh tubuh mengangkut oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh organ-organ, sistem, dan jaringan agar bisa berfungsi dengan baik. Untuk membuatnya bisa mengalir, maka dibutuhkan tekanan darah.

Jika terjadi gangguan pada tekanan darah seperti tekanan darah tinggi atau tekanan darah rendah, maka sirkulasi darah juga bisa menyebabkan gangguan. Sebagai contoh, jika kita mengalami tekanan darah rendah, hal ini bisa membuat tubuh menjadi lebih mudah lemas dan lesu karena banyak bagian tubuh yang tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi dengan maksimal.

Sebaliknya, tekanan darah tinggi bisa memicu dampak yang jauh lebih serius layaknya risiko stroke atau serangan jantung.

Pakar kesehatan dr. Satoshi Hoshide yang berasal dari Jichi Medical University menyebut tekanan darah yang ada di pagi, siang, dan malam hari ternyata berbeda-beda karena berbagai macam faktor.

Hanya saja, menurut dr. Satoshi, pengukuran tekanan darah di pagi hari dianggap jauh lebih baik dalam mendeteksi gangguan kesehatan jika dibandingkan dengan pengukuran di malam hari.

Penyebab berbedanya hasil pengukuran tekanan darah di waktu yang berbeda

Pakar kesehatan menyebut di pagi hari, tekanan darah tubuh cenderung turun sebagai konsekuensi dari tubuh yang baru saja menjalankan istirahat. Setelahnya, karena faktor perubahan hormon, ritme sirkadian tubuh, dan aktivitas sehari-hari, tubuh pun mulai menyesuaikan tekanan darah sehingga cenderung semakin meningkat di siang hari.

Puncak tekanan darah terjadi di sore hari dan kemudian kembali menurun saat malam hari demi menyiapkan tubuh untuk kembali beristirahat.

Normalnya, tekanan darah tubuh berada di bawah 120/80 mmHg. Jika lebih tinggi dari angka tersebut, maka tekanan darah dianggap lebih tinggi. Sementara itu, jika tekanan darah lebih rendah dari angka 80-89/80 mmHg, bisa jadi hal ini adalah tanda dari masalah hipotensi.

Faktor lain yang bisa memengaruhi tekanan darah

Pakar kesehatan menyebut selain karena faktor alami tubuh, ada beberapa hal lain yang bisa memengaruhi tekanan darah di dalam tubuh kita.

Berikut adalah beberapa faktor-faktor tersebut, di antaranya:

  1. Kebiasaan merokok atau minum kopi

Kopi memiliki kandungan kafein yang bisa memicu penyempitan pembuluh darah sehingga membuat tekanan darah naik. Karena alasan inilah kita diminta untuk tidak berlebihan mengonsumsi kopi demi mencegah hipertensi. Kita juga sebaiknya menghindari asap rokok karena kandungan beracunnya bisa memicu dampak yang sama.

  1. Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam

Jika kita cenderung sering mengonsumsi makanan tinggi garam, baik itu yang dimasak sendiri atau yang berupa makanan olahan, maka risiko untuk terkena hipertensi juga meningkat. Hal ini disebabkan oleh kandungan natrium di dalam garam yang bisa memicu dampak tersebut.

  1. Stres

Sudah menjadi rahasia umum jika stres bisa memicu masalah kesehatan. Jika kita juga sering mengalaminya, maka risiko terkena hipertensi juga akan meningkat.

  1. Sering begadang

Jika kita sering tidur larut malam atau bahkan begadang, maka risiko terkena kekacauan ritme sirkadian dan gangguan keseimbangan hormon meningkat. Hal ini juga bisa menyebabkan datangnya hipertensi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi