Terbit: 24 December 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Salah satu hal yang paling menyebalkan adalah gigitan nyamuk. Hal ini bisa membuat kulit menjadi bentol-bentol dan gatal-gatal. Sebenarnya, bagaimana bisa gigitan nyamuk bisa menyebabkan dampak ini?

Penyebab Gigitan Nyamuk Terasa Sangat Gatal

Penyebab Bekas Gigitan Nyamuk Terasa Gatal

Pakar kesehatan Amy Kassouf dari Cleveland Clinic menyebut gigitan nyamuk bisa terasa sangat gatal sehingga membuat kita langsung ingin menggaruknya. Hal ini disebabkan oleh air liur yang juga masuk ke dalam kulit kita saat nyamuk mengisap darah.

“Biasanya, nyamuk yang menggigit adalah yang betina. Saat menggigit, air liur akan ikut masuk ke dalam kulit. Masalahnya adalah, air liur yang berisi protein ini bisa menyebabkan reaksi alergi serta gatal-gatal pada kulit,” ucap Kassouf.

Seringkali, gigitan nyamuk ini lebih sering terjadi di malam hari. Hal ini disebabkan oleh kadar hormon kortisol di dalam tubuh yang cenderung lebih rendah dan hal ini akan membuat tubuh memproduksi aroma tertentu yang membuat nyamuk lebih tertarik untuk hinggap dan menggigit.

Sistem kekebalan tubuh kita ternyata menganggap protein di dalam air liur sebagai benda asing yang berbahaya sehingga akan menyebabkan reaksi berupa sensasi gatal-gatal pada kulit. Gejala ini belum tentu muncul jika kita digigit oleh serangga jenis lainnya.

Masalahnya adalah jika kita menggaruk bekas gigitan nyamuk ini, akan membuat sensasi gatal pada kulit justru akan menjadi semakin parah. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya histamin yang diproduksi sistm kekebalan tubuh dan menyebabkan gejala berupa gatal-gatal dan pembengkakan pada kulit.

Jika sampai kita menggaruk bekas gigitan nyamuk hingga luka atau lecet, bisa jadi akan menyebabkan sensasi perih dan meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri.

Beberapa Hal yang Bisa Terjadi Setelah Digigit Nyamuk

Pakar kesehatan menyebut reaksi tubuh setelah digigit nyamuk bisa berbeda-beda.

Berikut adalah beberapa reaksi tersebut.

  1. Tidak Akan Menyebabkan Reaksi Apapun

Terkadang, gigitan nyamuk tidak akan menyebabkan reaksi apapun pada kulit kita. Menurut pakar kesehatan, hal ini sangat mungin terjadi pada sebagian orang yang tidak mengalami alergi pada protein di dalam air liur nyamuk.

Hanya saja, bukan berarti orang yang mengalami hal ini sudah kebal dari gigitan nyamuk. Mereka tetap saja digigit oleh nyamuk dan diisap darahnya meskipun dampaknya tidak akan memicu gatal-gatal atau bentol-bentol.

  1. Menyebabkan Benjolan dengan Warna Merah dan Kecil

Reaksi yang paling umum setelah digigit nyamuk adalah munculnya benjolan dengan warna kemerahan dengan ukuran yang kecil. Terkadang, benjolan ini memiliki warna putih dengan titik kecil di bagian tengahnya. Pakar kesehatan menyebut kondisi ini bisa bertahan sekitar satu atau dua hari hingga akhirnya mereda dengan sendirinya.

  1. Memicu Benjolan yang Lebih Besar

Jika benjolan kemerahan yang muncul lebih besar dan menonjol, biasanya hal ini disebabkan oleh gigitan nyamuk di tempat yang sama dalam waktu yang lebih lama. Hal ini biasanya terjadi saat kita tidur malam atau saat tidak sadar sehingga tidak segera mengusir nyamuk yang menggigit.

  1. Bisa Memicu Demam

Jika sampai setelah digigit nyamuk kita mengalami gejala demam, bisa jadi hal ini disebabkan oleh sindrom skeeter yang membuat reaksi sistem imun kita berlebihan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak kecil atau mereka yang mengalami masalah sistem imun.

  1. Memicu Syok Anafilaktik

Syok anafilaktik bisa berupa pembengkaan pada bibir, gangguan pernapasan, atau bahkan kehilangan kesadaran. Kondisi ini disebabkan oleh reaksi alergi yang sangat parah. Masalahnya adalah hal ini bisa membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan baik.

 

Sumber:

  1. Shiffer, Emily. 2019. Why Do Mosquito Bites Itch?. msn.com/en-us/health/wellness/why-do-mosquito-bites-itch/ar-AADaK0S. (Diakses pada 24 Desember 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi