Terbit: 17 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Menjalankan ibadah puasa adalah sebuah aktivitas yang sangat bermanfaat bagi jasmani dan rohani. Meski menyimpan manfaat, fakta membuktikan bahwa puasa juga menyebabkan beberapa penyakit. Lantas, apa saja penyakit di bulan puasa yang bisa menganggu kesehatan?

11 Penyakit di Bulan Puasa yang Bisa Menyerang Anda

Penyakit saat Puasa

Sebelum menjelaskan mengenai penyakit di bulan puasa, perlu Anda ketahui bahwa ketika seseorang menjalani puasa, tubuhnya harus beradaptasi terlebih dahulu dengan perubahan yang terjadi yaitu tidak makan dan minum seharian.

Saat proses adaptasi tersebut, beberapa orang mengalami gangguan kesehatan. Berikut ini adalah penyakit di bulan puasa yang bisa terjadi, di antaranya:

1. Sakit kepala

Penyakit di bulan puasa pertama yang bisa terjadi pada Anda adalah sakit kepala. Meski penyakit ini bisa terjadi kapan pun, namun saat Anda sedang puasa, pola tidur akan berubah yang membuat otak serta fisik menjadi tidak terlalu siap melakukan rutinitas sehari-hari.

Kondisi ini membuat sakit kepala lebih sering muncul di siang atau sore hari. Agar hal ini tidak terjadi usahakanlah untuk istirahat lebih di malam hari sehingga pada saat sahur, tubuh sudah cukup segar karena waktu tidur yang lebih lama.

2. Asam lambung

Bagi mereka yang memiliki masalah asam lambung, urusan makanan adalah sesuatu yang sedikit merepotkan. Puasa membuat perut dalam kondisi kosong untuk waktu yang lama, kondisi ini membuat prosuksi gas meningkat dan menyebabkan nyeri.

Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir karena masalah asam lambung akan berlangusng pada awal puasa saja. Seiring berjalannya waktu, tubuh Anda akan terbiasa dengan perubahan ini.

Anda disarankan mengonsumsi makanan sehat dan sedikit gas pada saat sahur. Jika diperlukan, Anda bisa mengonsumsi obat lambung untuk mengantisipasi agar tidak kambuh di siang hari.

3. Sakit tenggorokan

Penyakit saat puasa berikutnya yang bisa terjadi adalah sakit tenggorokan. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan respon alami serta adanya gangguan luar. Ketika tenggorokan tidak menelan makanan atau minuman selama seharian, hal ini akan menciptakan sensasi haus, kering, dan sedikit rasa nyeri. Selain itu, gangguan luar yang bisa memengaruhi misalnya terlalu banyak mengonsumsi minuman es saat berbuka puasa.

4. Aroma tidak sedap di mulut

Meski bau mulut bukanlah penyakit di bulan puasa, namun masalah ini umum terjadi di bulan pada mereka yang sedang menjalankan puasa. Kondisi ini membuat seseorang sering kali tidak percaya diri ketika berbicara dengan orang lain.

Bau mulut bisa terjadi akibat terbatasnya asupan cairan selama puasa. Kondisi ini menyebabkan jumlah air liur berkurang dan membuat mulut terasa kering. Akibatnya, sel-sel mati dan sisa-sisa makanan yang menumpuk di mulut memicu bau mulut.

Jangan lupa rutin menyikat gigi sehabis sahur dan berbuka. Selain itu, perhatikan juga menu makanan yang Anda santap saat sahur dan berbuka. Hindari makanan yang memicu bau mulut tidak sedap seperti makanan manis dan pedas.

5. Munculnya dehidrasi

Seperti halnya bau mulut, dehidrasi sendiri pada dasarnya bukan penyakit di bulan puasa. Dehidrasi sendiri terjadi karena tubuh tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup. Apalagi jika Anda melakukan banyak aktivitas saat puasa. Jika tidak segera ditangani, hal ini bisa membuat mulut kering, kelelahan, pusing dan mual.

Oleh karena itu, pastikan untuk mengonsumsi banyak air putih saat sahur agar Anda terhindar dari penyakit saat puasa seperti yang dijelaskan sebelumnya. Hindari makanan pedas dan asin saat sahur karena dapat membuat tubuh lebih cepat dehidrasi.

6. Menyebabkan diare

Penyakit di bulan puasa seperti diare bisa dialami apabila Anda memilih menu sahur dan berbuka yang tidak tepat. Beberapa orang yang menjalankan puasa. Diare sering terjadi pada orang yang mengonsumsi makanan pedas saat sahur ataupun waktu berbuka.

Selain itu, Anda juga harus berhati-hati ketika mengonsumsi makanan minuman yang dijual di pinggir jalan. Pastikan makanan yang Anda beli tidak terpapar dari lalat atau debu. Hal penting untuk dilakukan untuk mencegah sakit saat puasa.

7. Mual

Mual adalah salah satu penyakit saat puasa yang umum terjadi. Sensasi mual biasanya dibarengi dengan naiknya asam lambung dan dehidrasi. Agar rasa mual tidak terjadi, Anda harus memperbanyak konsumsi air putih saat buka puasa. Berbukalah dengan makanan yang lunak agar pencernaan Anda terasa lebih nyaman.

8. Sembelit

Susah buang air besar atau sembelit adalah penyakit saat puasa yang umum terjadi karena tubuh kurang asupan cairan, serat dan terlalu banyak menyaring makanan. Agar penyakit di bulan puasa ini tidak terjadi, saat berbuka dan sahur cobalah untuk perbanyak makan-makanan tinggi serat misalnya buah-buahan dan biji-bijian ditambah dengan banyak mengonsumsi air putih.

9. Sakit pinggang

Munculnya sakit pinggang disebabkan karena tubuh yang kurang bergerak. Meski sedang menjalan puasa, sebisa mungkin Anda tidak mengurangi aktivitas sehari-hari. Selain itu, penuhi juga asupan tubuh dengan produk susu, buah dan sayur.

10. Tekanan darah rendah

Penyakit di bulan puasa ini memiliki gejala seperti lemas, lesu, pusing saat bangun dari posisi duduk, keringat berlebih, hingga perasaan ingin pingsan. Tekanan darah rendah terjadi karena terbatasnya konsumsi cairan dan garam. Untuk mengatasinya cobalah mulai meningkatkan konsumsi cairan dan garam.

11. Batuk dan flu

Pada dasarnya, batuk dan flu adalah reaksi tubuh agar penyakit yang masuk ke tubuh tidak menyerang lebih lama. Akan tetapi, batuk dan flu dapat menyerang apabila Anda memiliki kebiasaan mengonsumsi es dicampur dengan pemanis buatan saat waktu berbuka. Agar penyakit di bulan puasa tidak terjadi pada Anda, biasakanlah berbuka dengan minuman hangat dan makanan manis alami seperti kurma.

Nah, itulah penyakit di bulan puasa yang harus Anda waspadai. Pada dasarnya, puasa adalah momentum memberi kesempatan pada sel tubuh untuk memulai perbaikan dan merangsang perubahan hormon yang baik untuk kesehatan tubuh.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi