Terbit: 19 May 2018 | Diperbarui: 20 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pasangan yang sudah menikah dan tidak kunjung mendapatkan momongan sering merasa khawatir dengan kesuburannya. Apa saja akan dilakukan agar segera memiliki momongan. Mereka akan makan berbagai makanan bergizi agar kualitas sperma meningkat dan sel telur yang dihasilkan  bisa berkualitas.

Apakah Puasa Bisa Memengaruhi Kesuburan Pasangan yang Ingin Mendapatkan Anak?

Saat puasa tiba, pasangan akan lebih khawatir lagi. Pasalnya saat berpuasa kuantitas berhubungan badan tentu akan berkurang. Selanjutnya dalam hal nutrisi juga akan mengalami penurunan sehingga dikhawatirkan bisa memengaruhi terjadinya kehamilan.

Benarkah puasa bisa memengaruhi kesuburan dari pasangan? Kalau Ada apa yang harus dilakukan agar tubuh tetap subur dan peluang mendapatkan keturunan tetap besar?

Puasa dan kesehatan reproduksi wanita

Dari percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan terhadap tikus dan juga kera. Puasa atau pembatasan makanan tidak memengaruhi sel telur yang dihasilkan. Bahkan sel telur yang dihasilkan dari pembatasan makanan ini jadi lebih besar dan sehat. Sementara itu tikus yang tidak mendapatkan pembatasan makanan jumlah set telurnya cukup menurun.

Dari beberapa percobaan di atas ilmuwan membuat kesimpulan kalau wanita dewasa juga mengalami. Terlebih kera yang kekerabatannya dekat dengan manusia juga mengalami penambahan jumlah sel telur saat dibatasi asupan makanannya selama beberapa saat.

Dugaan sementara mengapa wanita yang puasa malah menghasilkan banyak sel telur sehat adalah menurunnya kadar gula di dalam darah. Kondisi ini menyebabkan aliran darah di dalam tubuh berjalan dengan lancar dan hormon yang bekerja sesuai dengan fungsi. Hormon yang bisa bekerja seperti fungsinya akan memperlancar siklus menstruasi dan ovum menghasilkan sel telur yang banyak.

Puasa dan kesehatan reproduksi pria

Puasa pada pria juga tidak memiliki dampak negatif pada kesuburannya. Pria tetap bisa menghasilkan sperma yang sehat saat mengalami ejakulasi. Volume dari cairan mani yang dihasilkan juga tidak mengalami penurunan sehingga peluang terjadi pembuahan akan semakin besar.

Saat puasa, kadar lemak di dalam tubuh bisa mengalami penurunan yang cukup signifikan. Anda yang mengalami obesitas bisa lebih sehat karena lemak yang ada di dalam tubuh hilang dengan sendirinya. Penurunan kadar lemak ini juga memengaruhi produksi hormon testosteron di dalam tubuh.

Saat puasa, kadar hormon testosteron bisa naik dengan cukup signifikan. Kenaikan ini tentu bermanfaat untuk kesehatan reproduksi dan juga seksual. Pria jadi memiliki libido yang tinggi dan kualitas sperma yang dihasilkan akan naik signifikan.

Cara menjaga kesehatan reproduksi saat puasa

Terlepas dari ada atau tidak adanya pengaruh puasa pada kesuburan pasangan, kita kerap kehilangan banyak kalori saat melakukan ibadah ini. Adanya batasan waktu makan membuat kita semua tidak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi harian sehingga mau tidak mau bisa mengganggu pria dan wanita secara seksual dan reproduksi.

Untuk mengatasi kondisi ini ada beberapa hal yang harus Anda lakukan selama bulan puasa, berikut selengkapnya.

  • Tetap pertahankan nutrisi harian seperti saat sebelum puasa. Penuhi 2.000-2.500 kalori harian dengan pembagian lemak, protein, dan karbohidratnya seimbang.
  • Perbanyak buah dan sahur atau makanan yang meningkatkan kesuburan untuk prioritas makanan sahur dan berbuka puasa.
  • Jangan lupa untuk istirahat cukup setiap harinya. Kalau tubuh kelelahan atau Anda mengalami stres, kesuburan bisa saja menurun.
  • Coba lakukan olahraga rutin setiap harinya. Lakukan olahraga ringan seperti jogging atau kalau Anda ingin intens bisa angkat beban di gym.

Semoga ulasan di atas bermanfaat dan bisa Anda gunakan sebagai rujukan. Mulai saat ini jangan takut tidak subur saat puasa ya. Justru puasa bisa membuat kesuburan meningkat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi