Terbit: 15 August 2016 | Diperbarui: 23 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Obat-obatan modern telah diproduksi sedemikian rupa setelah melalui berbagai macam prosedur agar bisa segera meredakan penyakit. Namun, efek penyembuhan obat-obatan ini berbeda-beda bagi setiap orang. Sebuah penelitian terbaru bahkan menunjukkan fakta menarik dimana ada berbagai faktor yang mempengaruhi manjurnya obat. Sebagai contoh, setiap orang membutuhkan dosis yang berbeda atau waktu meminumnya. Namun, yang menarik adalah, obat-obatan ternyata memberikan reaksi berbeda pada tubuh pria dan wanita. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Penelitian: Tubuh Pria dan Wanita Memberikan Reaksi Berbeda Pada Obat

Penelitian yang dilakukan di Cedars-Sinai Hospital California ini menyebutkan jika ternyata selama ini pengujian yang dilakukan oleh obat-obat selama ini sangat jarang dilakukan pada tubuh kaum wanita. Hal ini berarti, wanita selama ini hanya mengkonsumsi obat-obatan yang telah diuji coba pada tubuh pria saja. Padahal, hormon dan gen yang ada di tubuh pria dan wanita berbeda sehingga tubuh pun akan memberikan cara yang berbeda dalam memetabolismekan obat yang tentu akan mempengaruhi manjurnya obat pada pria dan wanita.

Penelitian yang dipimpin oleh Professor Deborah Clegg dan dimuat oleh jurnal Cell Metabolisme menyebutkan jika perbedaan jenis kelamin seharusnya menjadi hal yang diperhitungkan saat memberikan obat. Sebagai contoh, obat pereda nyeri buprofen ternyata akan lebih efektif jika dikonsumsi oleh pria sedangkan pereda nyeri opioid akan lebih efektif dikonsumsi oleh kaum hawa.

Clegg menyebutkan jika alasan utama dari wanita jarang dilibatkan dalam uji coba obat adalah karena wanita memiliki hormon estrogen dan progesterone yang bisa berubah-ubah kadarnya selama fase menstruasi sehingga akan mempengaruhi hasil ujicoba. Hal yang berbeda terjadi pada pria dimana kadar hormonnya cenderung jauh lebih stabil. Dalam realitanya, hormon memiliki pengaruh besar dalam asam lemak dan metabolism pada gula sehingga akan ikut berpengaruh pada reaksi tubuh pada obat.

Dengan adanya fakta ini, kita bisa mempertanyakan pada dokter mengenai obat yang akan kita terima apakah memang akan cocok dikonsumsi oleh jenis kelamin kita atau tidak agar masalah kesehatan kita segera bisa disembuhkan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi