Terbit: 2 July 2019 | Diperbarui: 7 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu penyakit yang bisa menyerang ginjal adalah masalah batu ginjal. Penyebabnya seringkali adalah pola makan dan minum yang buruk. Sebagai contoh, jika kita cenderung kurang minum setiap hari, risiko untuk terkena masalah kesehatan ini akan meningkat. Hanya saja, ada anggapan yang menyebut konsumsi buah-buahan bisa menyebabkan dampak buruk bagi masalah batu ginjal. Apakah anggapan ini memang benar?

Penderita Batu Ginjal Nggak Boleh Makan Pisang dan Jeruk?

Dampak makan buah bagi penderita batu ginjal

Pakar kesehatan menyebut batu ginjal sebagai masalah kesehatan yang lebih sering terjadi pada orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh proses pengendapan kristal di dalam ginjal yang bisa berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya akibat gaya hidup yang buruk. Kristal ini bisa berupa kalsium oksalat, kalsium fosfat, batu struvit, dan lain-lain.

Gaya hidup yang menyebabkan masalah kesehatan ini adalah kebiasaan kurang minum, sering menahan kencing, mengalami masalah asam urat, mengonsumsi kalsium atau vitamin C dalam jumlah yang berlebihan, hobi mengonsumsi minuman bersoda, mengalami masalah infeksi saluran kemih hingga berkali-kali, serta mengalami gangguan pada saluran kemih.

Hanya saja, ada anggapan yang menyebut konsumsi beberapa jenis buah-buahan seperti jeruk dan pisang yang tinggi kandungan potasium bisa memicu datangnya masalah kesehatan ini. Beruntung, pakar kesehatan menyebut asalkan tidak dikonsumsi dengan berlebihan, buah-buahan ini tidak akan memicu datangnya masalah kesehatan ini.

Meskipun begitu, jika kita mengonsumsi makanan dengan kandungan purin yang tinggi terlalu sering seperti daging sapi, daging kambing, jeroan, makanan laut seperti kerang dan sarden, serta berlebihan minum kopi dan alkohol, bisa jadi hal ini menyebabkan datangnya masalah batu ginjal.

Berbagai makanan yang sebaiknya dihindari demi mencegah datangnya batu ginjal

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa jenis makanan yang bisa menyebabkan masalah batu ginjal jika terlalu sering dikonsumsi. Sebaiknya kita menurunkan asupannya demi mencegah masalah kesehatan yang bisa membuat datangnya penyakit dengan gejala nyeri yang luar biasa ini.

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa menyebabkan masalah batu ginjal.

  1. Makanan yang diolah dengan cara diproses

Makanan yang diolah dengan cara diproses seperti makanan kalengan, makanan cepat saji, atau daging olahan layaknya sosis dan nugget ternyata bisa menyebabkan datangnya masalah batu ginjal jika terlalu sering dikonsumsi.

Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan fosfor yang cukup tinggi di dalamnya. Kandungan ini memang bisa membuat makanan ini lebih awet, namun jika dikonsumsi dengan berlebihan, bisa memicu endapan pada ginjal.

Selain dengan menurunkan asupannya, pakar kesehatan menyarankan kita untuk setidaknya memilih makanan kemasan yang tidak memiliki kandungan fosfor demi mencegah batu ginjal.

  1. Makanan asin

Makanan dengan rasa yang asin biasanya memiliki kandungan sodium yang sangat tinggi. Hal ini bisa memicu peningkatan tekanan darah, gangguan keseimbangan cairan tubuh, dan masalah batu ginjal jika terlalu sering dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan sodium dalam mengganggu penyerapan kalsium. Kondisi ini justru akan membuat kalsium semakin menumpuk di ginjal atau saluran kemih.

Cobalah untuk mengganti camilan asin dengan camilan yang lebih sehat layaknya buah-buahan atau kacang-kacangan. Hanya saja, sebaiknya tidak mengonsumsi kacang asin atau kacang yang diberi tambahan tepung.

  1. Teh hitam

Sebenarnya, teh termasuk dalam minuman yang baik bagi kesehatan, namun berlebihan mengonsumsinya juga bisa menyebabkan datangnya masalah batu ginjal. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan kalsium oksalat yang tinggi.

Konsumsilah secukupnya saja. Satu atau dua cangkir setiap hari dianggap masih aman untuk dilakukan. Selain itu, pastikan untuk tidak menambahkan gula pada teh demi mendapatkan manfaat sehatnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi