Terbit: 28 December 2018 | Diperbarui: 7 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu luka yang cukup susah ditangani dan juga disembuhkan adalah luka tembak. Luka jenis ini akan menyebabkan kerusakan pada organ baik itu otot, organ dalam, hingga tembus dan menghancurkan tulang. Pada kasus tertentu, luka akibat tembakan juga menyebabkan kematian korban secara instan.

Cara Menangani Korban Luka Tembak yang Tepat dan Efektif

Mengingat bahaya yang ditimbulkan cukup besar. Kepemilikan senjata tajam sangat diatur di beberapa negara termasuk di Indonesia. Hanya orang-orang tertentu seperti polisi atau tentara saja yang mendapatkannya. Kalau sampai senjata seperti senapan diizinkan secara bebas, kekacauan akan terjadi.

Oh ya, menyambung ulasan sebelumnya terkait luka akibat tembakan. Luka ini memang cukup parah dan organ bisa rusak. Namun, dengan penanganan pertama, luka bisa segera ditangani dan nyawa dari seseorang bisa diselamatkan.

Kasus penembakan yang berujung kematian

Kasus penembakan kembali terjadi di Indonesia dengan korban meninggal dunia. Kasus ini terjadi di Jakarta beberapa saat lalu dengan korban merupakan anggota TNI AD. Terduga pelaku penembakan ini adalah oknum TNI AU berinisial JR.

Dari penyidikan sementara yang dilakukan dan dilansir CNN Indonesia,  terduga pelaku JR sedang lalai menjalankan tugas. Dia keluar dari satuan dan diduga sedang dalam kondisi mabuk sehingga kasus penembakan terjadi.

Seperti apa rasanya tertembak peluru?

Kita semua tidak mau jadi korban penembakan. Namun, mengetahui bagaimana rasanya ditembak tidak jadi masalah. Secara umum, rasa dari tertembak terdiri dari:

  • Munculnya rasa panas yang cukup kuat akibat gesekan peluru dengan kulit. Karena kulit tidak lebih kuat dari bahan logam, peluru akhirnya menembus. Setelah terkena tembusan barulah seseorang akan merasakan basah.
  • Seseorang akan mengalami guncangan yang cukup besar. Ada yang mendadak diam atau langsung ambruk begitu saja.
  • Saat tertembak dengan peluru rasa sakit biasanya tidak akan langsung muncul. Kombinasi rasa takut dan adrenalin akan menghilangkan luka meski hanya sementara. Pada tahap ini seseorang masih bisa berusaha mencari bantuan.
  • Rasa sakit perlahan-lahan akan muncul dengan intensitas yang berbeda-beda. Ada yang cukup kuat hingga bisa menyebabkan pingsan.
  • Tubuh akan terasa lemas, apalagi kalau luka mengenai organ vital dan perdarahan terjadi cukup masif.

Jenis luka tembak

Jenis luka yang disebabkan oleh tembakan ada banyak. Ada luka yang diklasifikasikan berdasarkan kecepatan peluru dan juga efek yang ditimbulkan.

  1. Luka berdasarkan kecepatan peluru

Berdasarkan kecepatan dari peluru luka tembak dibagi menjadi tiga.

  • Luka ringan. Kecepatan peluru sekitar 340 m/s.
  • Luka medium. Kecepatan peluru sekitar 340-610 m/s.
  • Luka parah. Kecepatan peluru di atas 610 m/s.

Semakin cepat kecepatan dari peluru, semakin besar juga luka yang akan terbentuk. Luka tembak dari pistol kecil biasanya termasuk jenis luka ringan kalau hanya merusak organ luar. Kalau sampai menembus dada, kepala, dan perut, komplikasi bisa terjadi.

  1. Luka berdasarkan efek tembakan dan letak peluru

Berdasarkan efek dari tembakan, luka dibagi menjadi tiga.

  • Luka merobek otot. Luka ini hanya terjadi lada jaringan otot saja. Peluru tidak akan mengenai tulang. Luka jenis ini hanya menghancurkan otot lalu peluru menembus hingga akhirnya jatuh.
  • Luka menembus tulang. Luka jenis ini merobek otot dan juga tulang. Biasanya tulang kerap rusak dan susah sekali direkonstruksi. Selain itu, kemungkinan terjadi cacat permanen juga besar pada luka jenis ini.

Penanganan awal pada korban penembakan

Penanganan awal korban luka tembak tidak bisa dilakukan dengan sembrono. Apalagi korban masih terkapar dan masih jauh dari bantuan tenaga medis. Kalau Anda berada pada posisi ini, lakukan beberapa hal di bawah ini.

  • Lakukan pengecekan di seluruh tubuh dari korban penembakan. Cari tahu di mana saja luka tembak terjadi. Setelah mengidentifikasi luka segera robek pakaian di area itu agar mudah ditangani.
  • Segera hubungi tenaga media terdekat atau layanan emergency call yang berlaku.
  • Sembari menunggu datangnya bantuan medis untuk penanganan luka, ada baiknya untuk segera menghentikan perdarahan. Biasanya perdarahan cukup parah akan terjadi. Cari tali atau robekan pakaian untuk menahan perdarahan yang terlalu banyak. Sebisa mungkin hentikan aliran darah yang terus keluar.
  • Cek detak jantung dan pernapasan dadi korban penembakan. Kalau masih sadar dan baik, Anda bisa mengabaikannya. Kalau ada kemungkinan korban tidak bernapas, segera berikan CPR.
  • Sebisa mungkin untuk meletakkan bagian tubuh terlihat lebih tinggi dari posisi jantung. Dengan memberikan sudut atau elevasi, perdarahan parah bisa dicegah. Gunakan benda yang besar dan bisa mengangkat bagian tubuh yang luka agar lebih tinggi posisinya.
  • Jangan sesekali memindahkan korban kalau tidak memungkinkan. Tunggu tim medis datang.
  • Selalu jaga kesadaran dari korban hingga akhirnya diangkut ke ambulans dan dibawa ke rumah sakit.

Sampai tahap ini semua orang tanpa dasar medis bisa melakukannya. Setelah itu penanganan medis bisa diberikan lebih baik di rumah sakit.

Kalau Anda memiliki dasar medis, perhatikan lokasi luka yang terjadi. Kalau di area kepala pastikan jalan napasnya masih berfungsi dengan baik. Kalau ada gangguan segera beri bantuan pernapasan.

Kalau luka tembak berada di dada pertimbangkan ada arau tidaknya udara yang terperangkap masuk serta cedera pada tulang belakang. Selanjutnya kalau tembakan terjadi di perut pastikan kerusakan organ tidak parah. Terakhir, tembakan di kaki dan tangan, lihat ada atau tidaknya kerusakan tulang.

Demikianlah sedikit ulasan tentang penanganan korban luka tembak. Kalau Anda mengetahui orang di sekitar terkena tembakan segera beri bantuan seperti beberapa cara di atas. Sedetik saja korban luka tembak tidak ditangani, nyawa bisa jadi taruhannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi