Terbit: 14 September 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Memang, tidak semua orang tua mengalami masalah kegemukan, namun jika dicermati, semakin tua usia kita, semakin mudah kita mengalami peningkatan berat badan dan semakin sulit untuk menurunkannya. Sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia mengungkap fakta yang terkait dengan hal ini.

Alasan Orang Tua Cenderung Lebih Mudah Gemuk

Penyebab Orang Tua Mudah Gemuk

Penelitian yang dilakukan di Institut Krolinska, Swedia dan kemudian diunggah hasilnya dalam jurnal berjudul Nature Medicine ini membuktikan bahwa semakin tua usia kita, semakin rentan berat badan mudah naik. Bahkan meskipun kita sudah menjaga pola makan, berat badan tetap saja cenderung mengalami kenaikan.

“Tubuh memiliki proses tersendiri dalam mengendalikan jaringan lemak dan berat badan. Hanya saja, hal ini sangatlah bergantung pada faktor usia,” ucap salah satu peneliti yang terlibat, Peter Arner.

Penelitian ini melibatkan 54 partisipan, pria serta wanita. Rata-rata para partisipan ini dicek kondisi kesehatan dan berat badannya selama 13 tahun. Hasilnya adalah, seiring dengan bertambahnya usia, proses bergantinya lipid serta jaringan lemak. Hal ini membuat proses penumpukan lemak di dalam tubuh para partisipan juga mengalami perubahan.

Khusus bagi para partisipan yang tidak menerapkan pola makan dengan baik dan tetap mengonsumsi kalori dalam jumlah yang banyak, maka berat badannya cenderung akan naik hingga 20 persen.

Sementara itu, sekitar 41 partisipan berjenis kelamin wanita yang menjalani operasi bariatrik selama periode penelitian justru mampu mengalami perubahan proses penggantian lipid. Mereka cenderung mampu menjaga berat badannya dengan lebih baik.

Berbagai Cara yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Kegemukan

Meskipun kecenderungan mengalami peningkatan berat badan di usia tua sangatlah tinggi, bukan berarti kita kemudian pasrah melihat berat badan terus naik. Kita juga bisa melakukan beberapa hal demi mencegah masalah kegemukan.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan tersebut.

  1. Kurangi Konsumsi Gorengan

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengurangi asupan gorengan jika memang ingin mencegah kenaikan berat badan. Tak hanya gorengan yang kita beli di pinggir jalan, gorengan yang dibuat sendiri juga sebaiknya dibatasi konsumsinya meskipun cenderung lebih sehat. Selain itu, kita juga sebaiknya mulai menurunkan asupan makanan cepat saji yang tinggi kalori dan bisa membuat berat badan naik dengan cepat.

  1. Mengunyah Makanan dengan Perlahan

Meski terlihat sepele, pakar kesehatan menyebut kebiasaan mengunyah makanan dengan perlahan bisa membantu mencegah kenaikan berat badan. Hal ini bisa memberikan kesempatan bagi lambung untuk mengirimkan sinyal kenyang bagi otak meskipun porsi makanan yang dikonsumsi tidak terlalu banyak. Dengan asupan makanan yang tidak terlalu banyak, maka kita pun tidak akan mudah mengalami kenaikan berat badan.

  1. Jauhkan Camilan dari Lokasi Tempat Kita Beraktivitas

Seringkali, kenaikan berat badan justru disebabkan oleh keberadaan camilan yang sulit untuk ditolak. Jika di dekat kita bekerja, menonton tv, atau mengobrol ada camilan, kita tanpa sadar akan langsung memakannya. Padahal, hal ini bisa membuat asupan kalori menjadi berlebihan dan bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Melihat fakta ini, posisikan camilan di lokasi yang jauh dari posisi kita beraktivitas sehingga kita pun tidak akan mengonsumsinya dengan berlebihan.

  1. Perbanyak Buah

Makan buah sebagai camilan bisa meningkatkan asupan serat sekaligus mencegah asupan kalori yang berlebihan. Hal ini tentu akan membantu mencegah kenaikan berat badan.

  1. Menghindari Minuman Bersoda

Minuman bersoda cenderung tinggi gula dan kalori sehingga bisa memicu kenaikan berat badan jika rutin untuk dikonsumsi. Sebaiknya kita memperbanyak asupan air putih yang lebih sehat.

 

Sumber:

  1. Anonim 2019. Why people gain weight as they get older. sciencedaily.com/releases/2019/09/190909193211.htm. (Diakses pada 14 September 2019).

DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi