Terbit: 13 December 2019 | Diperbarui: 13 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Di Indonesia, menggunakan sepeda motor telah menjadi hal yang berbudaya. Tak hanya karena harganya yang cenderung terjangkau, sepeda motor juga dianggap bisa memberikan kemudahan bagi aktivitas sehari-hari. Penelitian terbaru mengungkap fakta bahwa menggunakan sepeda motor ternyata bisa memberikan manfaat bagi kesehatan otak, lho.

Sering Naik Sepeda Motor Baik bagi Kesehatan Otak

Manfaat Sepeda Motor bagi Kesehatan Otak

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Institute of Neuroscience and Human Behavior (INHB) menghasilkan fakta bahwa berkendara sepeda motor cenderung lebih bebas stres jika dibandingkan dengan mereka yang mengemudi mobil.

Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa mereka yang berkendara sepeda motor memproduksi hormon kortisol alias hormon stres lebih rendah 28 persen selama diuji dibandingkan dengan mereka yang berkendara mobil. Hasil ini ditemukan setelah para peneliti mengecek kondisi dari 100 partisipan yang berkendara sepeda motor dan mobil. Masing-masing jenis kendaraan dikemudikan oleh 50 partisipan.

Tak hanya mengecek kadar hormon kortisol, para partisipan juga dicek denyut jantung dan adrenalinnya. Hasilnya adalah, pengendara sepeda motor bisa membuat fokus sensorik dan daya tahan pada gangguan meningkat. Kadar hormon adrenalin dan denyut jantung juga meningkat.

Menggunakan sepeda motor ternyata juga bisa membantu membakar kalori sebanyak 170 hingga 600 kalori per jam. Hal ini setara dengan berolahraga di pusat kebugaran dalam waktu satu jam. Sementara itu, berkendara mobil tidak bisa membantu membakar kalori sebanyak itu.

Tips Sehat Jika Sering Berkendara Sepeda Motor

Berbeda dengan jika kita menggunakan mobil atau kendaraan tertutup lainnya, kita akan lebih mudah diterpa angin, sinar matahari, dan hujan jika berkendara sepeda motor. Mengendarainya dalam waktu lama juga bisa membuat badan pegal-pegal atau memicu masuk angin.

Berikut adalah beberapa tips agar tetap sehat meskipun kita sering berkendara sepeda motor.

  1. Menggunakan Kacamata

Kecuali mereka yang mengalami gangguan penglihatan, masyarakat Indonesia cenderung malas memakai kacamata saat sedang berkendara sepeda motor. Padahal, hal ini bisa membantu menjaga kondisi mata dari berbagai macam hal. Sebagai contoh, jika kita menggunakan kacamata hitam saat berkendara di siang hari, bisa mencegah paparan sinar matahari yang silau dan bisa membuat mata tegang.

Selain kacamata, kita juga bisa memakai kaca helm yang bisa memberikan perlindungan bagi penglihatan dari sinar matahari, debu, dan kotoran.

  1. Jangan Menggunakan Ponsel

Banyak orang yang sengaja menyelipkan ponsel di helm, khususnya saat berkendara sambil bertelepon. Meskipun praktis untuk dilakukan, hal ini bisa membuat bagian telinga atau pipi tertekan helm dan ponsel sehingga akan membuat bagian tersebut terasa tidak nyaman dan tegang.

  1. Menggunakan Masker

Gunakan masker saat berkendara demi mencegah paparan debu, kotoran, dan polusi. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memakai masker yang sesuai standar, bukannya memakai masker kain atau masker bedah berwarna hijau yang kurang bisa memberikan perlindungan bagi pernapasan.

  1. Menggunakan Jaket

Ada baiknya kita selalu menggunakan jaket saat berkendara sepeda motor demi memberikan perlindungan pada tubuh dan sinar matahari. Gunakan jaket yang cukup tebal demi menahan paparan angin dengan lebih baik.

  1. Memakai Jas Hujan Saat Hujan Turun

Gunakanlah jas hujan jika hujan turun. Jika kita tetap menerjang hujan tanpa menggunakan jas, bisa jadi akan membuat kita lebih rentan terkena flu atau masalah kesehatan lainnya. Hanya saja, jika hujan atau angin sangat deras, ada baiknya kita berteduh dulu alih-alih terus menerjang hujan.

 

Sumber:

  1. Hancocks, Simon. 2019. MOTORCYCLES ARE BETTER FOR BRAIN AND BODY HEALTH – HERE’S THE PROOF!. visordown.com/news/general/motorcycles-are-better-brain-and-body-health-%E2%80%93-here%E2%80%99s-proof (Diakses pada 13 Desember 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi