Terbit: 21 May 2019 | Diperbarui: 6 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu rempah yang paling sering dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah jahe. Selain dijadikan campuran makanan, jahe juga bisa dijadikan bahan minuman yang sangat nikmat. Jahe hangat yang pedas bisa menghangatkan tubuh dan mengatasi flu atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya saja, pakar kesehatan ternyata tidak menyarankan kita untuk menyeduh jahe dengan air panas atau air mendidih. Apa alasannya?

Ternyata, Menyeduh Jahe dengan Air Panas Tidak Baik

Dampak menyeduh jahe dengan air panas

Pakar kesehatan menyebut jahe yang diseduh dengan air mendidih atau dengan suhu sekitar 100 derajat Celcius akan membuat berbagai senyawa aktif di dalam rempah ini menghilang. Padahal, senyawa aktif inilah yang bisa memberikan banyak manfaat kesehatan. Sebagai contoh, senyawa aktif yang akan hilang adalah flavonoid dan saponin yang bersifat anti peradangan, anti jamur, anti kanker, dan mampu membuat sistem kekebalan tubuh lebih kuat.

Pakar kesehatan lebih merekomendasikan kita untuk menyeduh jahe dengan menggunakan air hangat bersuhu 60-70 derajat Celcius. Suhu ini dianggap tidak akan membuat berbagai senyawa aktif di dalam jahe menghilang. Hal ini berarti, kita tetap bisa menikmati jahe hangat sekaligus bisa mendapatkan manfaat sehatnya dengan maksimal.

Minum jahe tidak boleh dikonsumsi dengan sembarangan

Meskipun jahe termasuk dalam minuman yang tinggi manfaat kesehatan, bukan berarti bisa dikonsumsi dengan sembarangan. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk berhati-hati dengan beberapa efek samping dari minuman ini.

Berikut adalah beberapa efek samping tersebut.

  1. Bisa mengganggu kinerja obat pengencer darah

Pakar kesehatan yang berasal dari National Center for Complementary and Integrative Health, Amerika Serikat menyebut konsumsi jahe bisa menurunkan kinerja obat pengencer darah. Hal ini berarti, mereka yang sedang mengonsumsi obat berjenis ini demi menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi minuman jahe.

Selain obat pengencer darah, terdapat beberapa jenis obat-obatan lain yang ternyata juga bisa mengalami penurunan kinerja jika dikonsumsi bersamaan dengan minuman jahe.

  1. Sebaiknya tidak berlebihan

Pakar kesehatan menyebut jahe ternyata sebaiknya tidak dikonsumsi dengan berlebihan. Kita direkomendasikan untuk mengonsumsinya maksimal 4 gram saja dalam sehari.

  1. Bisa menyebabkan gangguan pencernaan

Bagi sebagian orang, mengonsumsi jahe bisa menyebabkan gejala seperti mual-mual, muntah, perut mulas, dan perut kembung. Jika kita mengonsumsinya saat perut masih kosong, bisa jadi risiko terkena peningkatan asam lambung akan naik.

  1. Kurang baik bagi kesehatan ibu hamil

Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan di Medical News Today dan melibatkan 1.020 wanita, dihasilkan fakta bahwa minum jahe saat hamil demi mengatasi gejala mual dan muntah bisa saja meningkatkan risiko terkena kelahiran prematur atau gangguan persalinan lainnya. Karena alasan inilah ibu hamil sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsinya.

  1. Tidak baik bagi bayi atau balita

Pakar kesehatan menyarankan bayi di bawah dua tahun dan anak kecil untuk tidak sembarangan mengonsumsi minuman jahe.

Sebenarnya, asalkan dikonsumsi dengan posi dan frekuensi yang bijak, jahe bisa memberikan banyak sekali manfaat kesehatan. Sebagai contoh, jika kita memiliki risiko hipertensi atau penyakit jantung, mengonsumsi jahe secara rutin bisa membuat darah lebih encer sekaligus meningkatkan sirkulasi darah. Bahkan, jahe telah terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida dengan efektif.

Jahe juga telab terbukti mampu membuat sistem kekebalan tubuh meningkat sehingga kita pun tidak akan mudah jatuh sakit. Selain itu, bagi kaum hawa, mengonsumsi jahe bisa membantu mengatasi nyeri atau kram saat menstruasi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi