DokterSehat.Com – Sebagian masyarakat, khususnya yang tinggal di kota besar kini telah banyak yang meninggalkan budaya memasak air demi memenuhi kebutuhan air minum di dalam rumah. Selain akan menghabiskan waktu, semakin mudahnya mendapatkan air minum kemasan di toko-toko terdekat membuat banyak orang memilih untuk membeli air alih-alih memasaknya. Sayangnya, alih-alih membeli air kemasan yang memang sudah disediakan dari produsen air minum kemasan, masyarakat justru lebih banyak memilih untuk mengisi ulang botol air minum kemasan yang sebelumnya sudah dipakai. Harga yang murah dijadikan alasan mengapa banyak orang memilih hal ini. Padahal, hal ini sangat tidak baik bagi kesehatan.
Sebuah penelitian menunjukakn fakta bahwa jika kita kerap mengkonsumsi air minum isi ulang pada botol minuman yang sebelumnya telah kita pakai, maka kita akan lebih mudah terpapar oleh kuman. Pakar kesehatan bahkan menyebutkan jika tindakan ini hampir sama saja dengan menjilat toilet karena banyaknya kuman yang akan kita minum bersama dengan air minum isi ulang. Penelitian ini sendiri dilakukan pada botol air minum, khususnya yang berukuran kecil dan kerap untuk diisi oleh air minum, dan dipakai oleh para olahragawan. Hasilnya, ada sekitar 900 ribu koloni bakteri yang menempel pada botol air minum tersebut! Angka ini ternyata jauh lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah bakteri yang ada pada dudukan toilet!
Menurut pakar kesehatan, munculnya kuman ini disebabkan oleh kurang bersihnya pencucian botol air minum. Sebagai contoh, kita akan berpikir bahwa mencucinya dengan air dan sabun saja sudah cukup. Bahkan, di tempat pengisian air minum isi ulang, kerap kali pencuciannya hanya dengan air saja tanpa sabun atau bahkan penyikatan. Tak hanya itu, air yang dipakai untuk mencuci belum tentu bersih dan adanya kemungkinan botol air minum tersebut terkena keringat dan terpapar suhu lingkungan akan ikut mempengaruhi pertumbuhan kuman dan bakteri pada botol air minum.
Dengan adanya fakta ini, anda yakin masih mau meminum air isi ulang yang penuh dengan kuman?