Terbit: 22 December 2021 | Diperbarui: 9 September 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Disabilitas adalah keadaan (seperti sakit atau cedera) yang merusak atau membatasi kemampuan mental dan fisik seseorang. Selain itu, keadaan ini dapat terjadi pada berbagai tahap dalam kehidupan seseorang. Simak penjelasan mengenai beragam jenis disabilitas, selengkapnya di bawah ini.

Mengenali Jenis Disabilitas dan Pengaruhnya pada Tubuh

Mengenal Jenis-jenis Disabilitas

Disabilitas adalah segala kondisi tubuh atau pikiran yang membuat penyandang kondisi tersebut semakin sulit untuk melakukan aktivitas tertentu dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.

Berikut adalah berbagai jenis disabilitas yang penting untuk Anda tahu, di antaranya:

1. Disabilitas Mental

Kelainan mental ini terdiri dari mental tinggi, mental rendah, dan berkesulitan belajar. Mental tinggi adalah seseorang yang memiliki kemampuan intelektual di atas rata-rata, memiliki kreativitas dan tanggung jawab terhadap tugas.

Sedangkan mental rendah sendiri dibagi menjadi 2 kelompok yaitu anak lamban belajar (slow  learner) yaitu anak yang memiliki IQ (Intelligence Quotient) antara 70-90. Sementara anak yang memiliki IQ di bawah 70 dikenal dengan anak berkebutuhan khusus.

Sementara berkesulitan belajar berkaitan dengan prestasi belajar yang diperoleh.

2. Disabilitas Fisik

Kelainan ini meliputi beberapa macam yaitu kelainan tubuh, penglihatan, pendengaran, dan bicara.

  • Kelainan Tubuh (Tunadaksa)

Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuromuskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit, akibat kecelakaan (kehilangan organ tubuh), polio, atau lumpuh.

  • Kelainan Indra Penglihatan (Tunanetra)

Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. Tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (blind) dan low vision.

  • Kelainan Pendengaran (Tunarungu)

Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran, baik permanen maupun tidak permanen. Dikarenakan memiliki hambatan dalam pendengaran, hal ini membuat penyandang juga memiliki hambatan dalam berbicara.

  • Kelainan Bicara (Tunawicara)

Ini adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran melalui bahasa verbal, sehingga sulit untuk dimengerti oleh orang lain.

Kelainan ini dapat disebabkan karena adanya ketidaksempurnaan organ bicara maupun adanya gangguan pada organ motorik yang berkaitan dengan bicara.

3. Disabilitas Ganda

Seseorang yang mengalami kondisi ini mengalami lebih dari satu disabilitas yaitu masalah fisik dan metal. Misalnya,  penyandang tunanetra dengan tunarungu sekaligus, atau penyandang tunadaksa disertai dengan tunagrahita.

Baca Juga: Mengenali Perbedaan Difabel dan Disabilitas (Lengkap)

Disabilitas dan Kesehatan Tubuh Secara Keseluruhan

Setelah mengetahui berbagai jenis disabilitas seperti di atas, pada dasarnya setiap penyandang memiliki kompleksitasnya masing-masing. Misalnya, dua orang dengan kondisi yang sama dapat terpengaruh dengan cara yang sangat berbeda. Beberapa kelainan mungkin ada yang terlihat namun ada juga yang tidak mudah terlihat.

Menurut World Health Organization, disabilitas memiliki tiga dimensi:

  • Kerusakan dalam struktur, fungsi tubuh, atau fungsi mental seseorang; contoh gangguan termasuk kehilangan anggota badan, kehilangan penglihatan, atau kehilangan memori.
  • Keterbatasan aktivitas, seperti kesulitan melihat, mendengar, berjalan, atau memecahkan masalah.
  • Terbatasnya aktivitas sehari-hari, misalnya dalam bekerja, kegiatan sosial/rekreasi, perawatan kesehatan, dan layanan pencegahan penyakit.

Disabilitas mungkin dapat disebabkan oleh:

  • Gangguan pada gen tunggal (misalnya, distrofi otot Duchenne).
  • Gangguan kromosom (misalnya, sindrom Down).
  • Hasil dari paparan selama kehamilan terhadap infeksi (misalnya, rubella) atau zat seperti alkohol/rokok.
  • Terkait dengan kondisi perkembangan selama masa anak-anak (misalnya, gangguan spektrum autisme dan attention deficit hyperactivity disorder).
  • Terkait dengan cedera (misalnya, cedera otak traumatik atau spinal cord injury).
  • Terkait dengan kondisi yang sudah berlangsung lama (misalnya diabetes), yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan, kerusakan saraf, atau kehilangan anggota tubuh.
  • Progressive (misalnya, distrofi otot), static (misalnya, kehilangan anggota badan), atau intermittent (misalnya, beberapa bentuk multiple sclerosis external).

Itulah pembahasan tentang jenis disabilitas yang harus diwaspadai. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Anonim. http://repository.untag-sby.ac.id/1314/3/BAB%20II.pdf. (Diakses pada 22 Desember 2021).
  2. Anonim. 2019. Pengertian, Jenis dan Hak Penyandang Disabilitas. https://spa-pabk.kemenpppa.go.id/index.php/perlindungan-khusus/anak-penyandang-disabilitas/723-penyandang-disabilitas. (Diakses pada 22 Desember 2021).
  3. Anonim. Disability and Health Overview. https://www.cdc.gov/ncbddd/disabilityandhealth/disability.html. (Diakses pada 22 Desember 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi