Terbit: 20 June 2022 | Diperbarui: 23 September 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Jam biologis tubuh berperan penting dalam mengatur energi pada siang dan malam hari. Lantas, bagaimana jika ritme biologis terganggu dan apa dampaknya bagi kesehatan? Yuk, cari tahu dalam penjelasan di bawah ini! 

Mengenal Jam Biologis Tubuh yang Mengatur Rutinitas Sehari-hari

Apa itu Jam Biologis Tubuh?

Jam biologis tubuh adalah mekanisme jadwal atau waktu yang mengatur ritme sirkadian atau proses biologis yang berulang. Salah satu cara kerja dari ritme ini memberi tahu tubuh kapan harus aktif dan tidak aktif selama kira-kira 24 jam.

Meskipun mungkin Anda pernah mendengar tentang jam biologis, sebenarnya ini bukan hanya satu jam internal. Ada seluruh jaringan jam periferal yang didistribusikan ke seluruh sistem dan sel organ.

Untuk waktu-waktu tertentu baik di siang dan malam hari—dan menurut isyarat internal dan eksternal—jam-jam ini memulai proses biologis yang dapat diprediksi, seperti produksi hormon, pengaturan suhu, tekanan darah, dan yang paling terkenal dari semuanya adalah siklus tidur-bangun.

Beraktivitas Berdasarkan Jam Biologis Tubuh

Aktivitas yang Anda lakukan sehari-hari dapat merusak siklus alami tubuh. Hal itu dipengaruhi dari cara Anda mengatur aktivitas sehari-hari yang terkadang sangat bertolak belakang dengan kondisi tubuh.

Mengubah jadwal mungkin tidak mudah, tetapi ada manfaatnya bagi tubuh. Selain memanfaatkan waktu dengan lebih baik, ada juga potensi yang berdampak negatif bagi kesehatan. Salah satunya gangguan ritme sirkadian yang terkait dengan berbagai dampak negatif pada kesehatan, termasuk depresi dan diabetes.

Berikut ini waktu terbaik untuk melakukan aktivitas berdasarkan jam biologis tubuh:

1. Jadwal tidur

Manusia adalah spesies diurnal atau aktif di siang hari. Ketika bangun di pagi hari dan cahaya masuk ke mata, cahaya ini mencapai otak dan memengaruhi aktivitas gen tertentu yang membantu bertenaga untuk memulai hari.

Paparan cahaya juga mengurangi produksi melatonin, hormon yang membantu untuk tertidur. Seiring berjalannya hari dan sinar matahari berkurang di sore hari, produksi melatonin kembali aktif. Produksi melatonin memuncak di malam hari setelah matahari terbenam untuk membantu tertidur.

2. Nafsu makan

Makanan yang Anda makan akan mengirimkan pesan ke tubuh. Ini berarti bahwa pada siang hari, makanan mengirimkan informasi; memberi tahu jam tubuh bahwa sudah waktunya untuk mengaktifkan ‘mode makan’.

Setelah jam tubuh siap, hal ini membantu mencerna dan metabolisme makanan. Metabolisme terdiri dari reaksi dalam tubuh yang mengubah nutrisi dalam makanan menjadi energi yang dibutuhkan tubuh.

Tubuh menggunakan atau menyimpan semua energi yang dibutuhkan. Saat mencerna, ini adalah cara tubuh mendapatkan nutrisi dan energi dari makanan yang Anda makan. Setelah selesai makan, jam tubuh akan masuk ke ‘mode siaga’, beristirahat, dan menunggu makanan berikutnya.

3. Berpikir

Jam biologis juga erat kaitannya dengan kemampuan berpikir. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kognitif cenderung memuncak pada pagi hari. Hal ini berguna bagi Anda yang aktivitasnya sehari-harinya banyak melibatkan pembangunan mental

Tingkat kewaspadaan dan perhatian biasanya akan berkurang setelah makan siang. Itulah sebabnya mengapa seseorang mungkin sulit konsentrasi pada rapat kerja setelah makan siang. Ini alasan mengapa begitu banyak orang merasa membutuhkan peningkat energi selama jam-jam tersebut.

4. Berolahraga

Menyesuaikan jadwal olahraga agar sesuai dengan jam biologis juga bisa membantu memperoleh hasil yang maksimal dari olahraga.

Penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga secara teratur akan membantu mengatur ritme sirkadian dan membantu meningkatkan jadwal tidur harian.

Mungkin Anda akan mendapatkan hasil maksimal dari olahraga yang dilakukan pada jam 3 hingga jam 6 sore. Kekuatan fisik juga cenderung berada di titik tertinggi antara pukul 2 siang dan jam 6 sore

Sementara malam hari mungkin menjadi waktu terbaik untuk melakukan yoga dan olahraga lain yang membutuhkan fleksibilitas. Hal ini karena malam hari adalah waktu tubuh paling rileks dan paling rentan terhadap cedera.

Baca Juga: Perubahan Sistem Tubuh Akibat Gangguan Tidur yang Terus-menerus

Faktor yang Mengganggu Jam Biologis Tubuh

Gangguan dapat berkembang apabila jam biologis alami terganggu. Gangguan tersebut antara lain:

  • Gangguan tidur. Tubuh terprogram untuk tidur di malam hari. Gangguan pada ritme alami tubuh bisa menyebabkan gangguan tidur, termasuk insomnia.
  • Jet lag. Gangguan ritme sirkadian saat bepergian melintasi zona waktu berbeda atau semalaman.
  • Gangguan mood. Kurangnya paparan sinar matahari bisa menyebabkan kondisi seperti depresi, gangguan bipolar, dan gangguan afektif musiman (seasonal affective disorder/SAD).
  • Kerja shift. Ketika seseorang bekerja di luar hari kerja biasa, hal ini dapat menyebabkan perubahan ritme sirkadian yang khas.

Dampak Buruk Jam Biologis Tubuh Terganggu

Gangguan jam biologis dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental. Beberapa efeknya yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Kecemasan.
  • Rasa kantuk di siang hari.
  • Depresi.
  • Kinerja yang menurun di tempat kerja.
  • Lebih rentan kecelakaan.
  • Kurangnya kewaspadaan mental.
  • Meningkatkan risiko diabetes dan obesitas.

Faktor yang paling signifikan memberikan dampak negatif bagi jam biologis adalah kerja shift malam. Hal itu mengacu pada perspektif otak dan tubuh, di mana tubuh dirancang untuk tidur di malam hari. Inilah sebabnya mengapa manusia tidak memiliki penglihatan khusus di malam hari dan indra penciuman/pendengaran yang sensitif seperti yang dimiliki hewan nokturnal.

 

  1. Anonim. 2021. What Are Biological Rhythms?. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-are-biological-rhythms. (Diakses pada 20 Juni 2022)
  2. Anonim 2021. Your Biological Clock: There’s a Right Time to Do Everything. https://www.risescience.com/blog/biological-clock. (Diakses pada 20 Juni 2022)
  3. Anonim. 2020. Body Clock. https://www.sleephealthfoundation.org.au/body-clock.html. (Diakses pada 20 Juni 2022)
  4. Cherry, Kendra. 2021. How Circadian Rhythms Act as the Body’s Biological Clock. https://www.verywellhealth.com/circadian-rhythms-the-bodys-clock-2795928. (Diakses pada 20 Juni 2022)
  5. Gabbey, Amber E. 2019. What Are Biological Rhythms?. https://www.healthline.com/health/biological-rhythms. (Diakses pada 20 Juni 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi