DokterSehat.Com- Kadangkala kita tiba-tiba saja merasa pusing karena hal-hal yang tidak diduga sebelumnya. Sebagai contoh, ada orang yang pusing tatkala mencium aroma parfum yang berlebihan saat di tempat umum. Tak hanya itu, ada juga orang yang tiba-tiba saja pusing saat melihat orang lain memakai baju dengan corak garis-garis. Sebenarnya, apa penyebab dari munculnya rasa pusing saat melihat baju dengan corak bergaris ini?
Menurut pakar kesehatan dalam jurnal berjudul Current Biology, ada kemungkinan pola garis geometris yang kaku dan termasuk bayangannya ternyata bisa berpengaruh pada kinerja otak kita. Jika kita menatapnya dalam waktu yang lama, kita bahkan bisa mengalami masalah kesehatan layaknya migrain atau kejang-kejang. Bagi mereka yang memiliki masalah epilepsy, memandangi pola garis geometris yang kaku layaknya baju dengan pola garis-garis bahkan bisa membuat mereka harus menutup matanya karena khawatir jika hal ini akan membuat kejang mereka kambuh.
Dalam jurnal tersebut, diketahui bahwa pola garis yang vertikal, apalagi yang cenderung padat, cenderung bisa memberikan efek lebih buruk jika dibandingkan dengan pola garis horizontal. Hal ini berarti, tak hanya saat kita melihat baju bergaris vertikal, kita juga bisa mengalami pusing-pusing saat melihat marka penyeberang jalan atau zebra cross, tangga, pola pada tirai, hingga pola bangunan pencakar langit.
Lantas, bagaimana bisa pola garis vertikal ini bisa menyebabkan kita pusing? Pakar kesehatan masih belum benar-benar menemukan alasannya, namun, diperkirakan pola garis geometris kaku ini bisa menyebabkan osilasi gamma (gelombang otak yang memiliki frekuensi tinggi) cenderung meningkat. Padahal, osilasi gamma ini ikut berperan dalam munculnya sakit kepala. Tak hanya itu, ada kemungkinan bahwa pola garis geometris kaku yang memiliki keteraturan ekstrim ini ternyata belum benar-benar bisa diterima oleh otak kita.
Bagi mereka yang sehat, melihat baju bergaris atau pola geometris lainnya ini mungkin hanya akan menyebabkan rasa pusing atau tidak nyaman pada kepala, namun bagi penderita epilepsy, ada baiknya menghindari hal ini agar tidak mengalami kejang-kejang.