Terbit: 21 April 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Banyak orang yang bertanya-tanya mengapa otak kita harus dibagi dua, yakni bagian kanan dan kiri. Logikanya, bukankah sepertinya tidak masalah jika kita hanya memiliki satu bagian otak yang bisa mengendalikan semua sistem yang ada pada tubuh?

Mengapa Otak Kita Terbagi Dua?

Pakar kesehatan yang berasal dari Jerman baru-baru mengungkapkan alasan mengapa kita memiliki dua bagian otak pada jurnal berjudul Neuron. Dalam jural ini, diketahui bahwa alasan dari terbaginya otak kita menjadi dua ternyata agar kita bisa melakukan berbagai tugas secara bersamaan atau yang kerap disebut sebagai multitasking. Menrut para peneliti, dengan terbaginya otak, maka setiap bagian otak akan memiliki peran sendiri-sendiri agar kita bisa mengerjakan berbagai macam proses berpikir atau bertindak dengan cepat. Tak hanya pada manusia, otak pada hewan ternyata juga cenderung sudah terbagi-bagi sesuai dengan fungsinya.

Dalam penelitian ini sendiri, para ilmuwan mencoba untuk memodifikasi ikan secara genetik untuk mengetahui apa perbedaan dari fungsi otak ikan yang normal dan fungsi otak yang sudah dimodifikasi agar tidak mampu melakukan multitasking. Hasilnya adalah, ikan dengan fungsi otak yang masih normal ternyata cenderung lebih baik lebih cepat dalam menangkap mangsa jika dibandingkan dengan ikan yang sudah dimodifikasi ini. Ikan berjenis girardinus falcatus ini ternyata membutuhkan lebih dari satu proses berpikir saat ingin memangsa. Tak hanya mengenali mangsanya, ikan ternyata juga harus mengenali hewan-hewan lainnya yang bisa jadi predator baginya.

Dengan adanya pembagian otak pada manusia, maka kapasitas saraf pun bisa ditingkatkan. Tak hanya itu hal ini juga bisa membuat satu bagian memiliki spesialisasi dalam fungsi kognitif tertentu yang tidak diduplikasi pada bagian lainnya. Selain itu, dengan adanya pembagian otak, maka jaringan saraf pada otak bisa menyesuaikan dengan ukuran tengkorak kita yang memang terbatas secara efisien.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi