Terbit: 6 December 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Terkadang, kita merasakan haus yang luar biasa namun tidak bisa menemukan air untuk diminum. Mau tidak mau kita pun hanya bisa menelan ludah. Masalahnya adalah meskipun ludah memiliki bentuk berupa cairan, menelannya sama sekali tidak bisa mengatasi haus. Kok bisa?

Mengapa Menelan Ludah Tidak Bisa Mengatasi Haus?

Penyebab Ludah Tidak Bisa Mengatasi Haus

Air liur atau ludah yang diproduksi oleh kelenjar ludah. Dibandingan dengan cairan seperti air minum, teksturnya cenderung lebih pekat karena adanya beberapa jenis kandungan layaknya lendir, protein, mineral, serta enzim amylase dengan konsentrasi tinggi. Hanya saja, kekentalan air liur sebenarnya masih lebih rendah dibandingkan dengan nanah ataupun darah.

Pakar kesehatan dr. Len Horovits yang berasal dari Lenox Hospital New York City, Amerika Serikat menyebut ludah memang tidak bisa mengatasi rasa haus. Bahkan jika kita terus menelannya, sensasi haus akan semakin menjadi. Hal ini disebabkan oleh adanya prinsip osmosis yang bekerja di dalam tubuh kita.

Sebagai informasi, prinsip osmosis adalah kondisi yang membuat cairan dengan tingkat keenceran lebih rendah akan terserap oleh cairan dengan tingkat kekentalan lebih tinggi. Hal ini berarti, jika kita menelan ludah yang memiliki tingkat kekentalan tinggi akan membuat cairan di dalam tubuh justru diserap oleh air liur. Hal ini tentu akan membuat keseimbangan cairan tubuh semakin memburuk dan kita pun akan semakin haus.

Jika kita minum air putih yang memiliki tingkat keenceran lebih rendah dibandingkan dengan cairan tubuh, maka akan membuat air ini lebih mudah diserap oleh sel-sel. Hal inilah yang membuat kita tak lagi haus dan mengatasi dehidrasi.

Beberapa Manfaat Air Liur

Meskipun tidak akan mempan untuk mengatasi rasa haus atau dehidrasi, pakar kesehatan menyebut air liur bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

Berikut adalah manfaat-manfaat tersebut.

  1. Mendukung Fungsi Pencernaan

Keberadaan air liur akan membantu saluran pencernaan mengolah makanan dengan lebih baik. Di dalam mulut misalnya, keberadaan air liur bisa membuat gigi menghancurkan dan melumatkan makanan. Hal ini tentu akan membuat proses penelanannya akan menjadi lebih mudah. Air liur juga bisa dijadikan semacam pelumas yang membantu makanan bergerak dengan mudah di kerongkongan hingga mencapai lambung.

Di dalam air liur juga terdapat enzim yang bisa membantu proses pemecahan beberapa kandungan di dalam makanan seperti karbohidrat, lemak, serta protein. Tanpa adanya air liur, berbagai kandungan ini tentu akan lebih sulit untuk dicerna oleh tubuh.

  1. Baik bagi Kesehatan Gigi dan Mulut

Tanpa disadari, air liur juga bisa memberikan lapisan pada gigi atau gusi. Hal ini akan membuat rongga mulut terjaga kelembapannya dan membuat sisa-sisa makanan yang menempel lebih mudah luruh atau dibersihkan. Di dalam air liur juga terdapat sifat anti mikroba yang bisa melawan perkembangan bakteri jahat di dalam mulut. Hal ini bisa mencegah datangnya infeksi atau masalah bau mulut.

  1. Mencegah Masalah Mulut Kering

Dalam dunia medis, masalah mulut kering disebut sebagai xerostomia. Pemicunya biasanya adalah produksi air liur yang kurang dari normal. Masalahnya adalah hal ini terkait dengan peningkatan risiko terkena masalah pada gusi dan gigi mengingat semakin meningkatnya jumlah bakteri di dalam rongga mulut.

Masalah mulut kering juga bisa memicu gangguan pencernaan, khususnya dalam hal menelan makanan.

Melihat fakta ini, ada baiknya kita selalu menjaga kondisi gigi dan mulut dan rutin minum air demi mencegah datangnya dehidrasi.

 

Sumber:

  1. Geggel, Laura. 2016. Why Doesn’t Saliva Quench Your Thirst?. livescience.com/54352-why-saliva-does-not-quench-thirst.html (Diakses pada 6 Desember 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi