Sudah tahu stress ball? Stress ball adalah bola kecil yang lembut, liat, dan lunak berisi tanah liat atau jeli. Manfaat stress ball ternyata banyak, bukan hanya untuk meredakan kecemasan. Cek apa saja kegunaan mainan stress ball berikut ini!
Manfaat Stress Ball untuk Mengatasi Kecemasan dan Lainnya
Stress ball ternyata bukan hanya untuk terapi kecemasan saja. berikut adalah 9 manfaat stress ball untuk terapi mental maupun latihan fisik.
1. Mengurangi kecemasan dan ketegangan
Ketika tegang atau cemas, beberapa orang mengalihkan perasaannya dengan menggigiti kuku, menggoyang-goyangkan kaki, atau perilaku fisik lainnya. Nah, stress ball dapat menjadi sarana untuk menyalurkan ketegangan atau kecemasan tersebut.
Meremas stress ball dapat melepaskan energi negatif dan membantu tubuh lebih rileks. Cobalah untuk meremas stress ball dengan ritme teratur diiringi dengan menarik napas panjang serta melepaskannya perlahan, rasa ketegangan akan surut perlahan.
2. Merangsang titik-titik saraf
Di telapak tangan dan ujung-ujung jari terdapat titik-titik saraf yang berhubungan dengan otak. Gerakan meremas akan merangsang titik-titik saraf tersebut dan mengirimkan sinyal ke sistem limbik pada otak.
Sistem limbik adalah bagian otak yang bertanggung jawab atas perilaku dan emosional seseorang. Gerakan meremas stress ball serupa dengan tekanan acupressure. Mendorong otak melepaskan endorphin untuk mengurangi stres dan kecemasan.
3. Melatih dan memperkuat otot-otot tangan
Gerakan meremas menggunakan otot-otot sekitar telapak tangan, lengan bawah dan pergelangan tangan. Otot yang kuat dan lentur akan mengurangi risiko cedera.
Gerakan meremas untuk memperkuat otot tangan juga berguna bagi anak-anak pra-sekolah dan anak berkebutuhan khusus. Gerakan ini akan melatih jemari dan tangan anak untuk melakukan kegiatan motorik halus, seperti memegang pensil, menjepit, mengupas, dll.
4. Melancarkan aliran darah
Gerakan meremas stress ball juga bermanfaat memperlancar aliran darah di sekitar tangan dan lengan. Aliran darah yang lancar mengurangi risiko kesemutan dan tangan yang tegang akibat aktivitas sehari-hari.
Terutama bagi mereka yang seharian berkutat dengan komputer, mengendarai motor dalam jangka waktu lama, atau aktivitas lain yang dilakukan dalam durasi panjang.
Baca Juga: 10 Teknik Relaksasi untuk Mengatasi Kecemasan dan Stres
5. Mengalihkan perhatian
Saat sedang tegang, meremas stress ball dapat mengalihkan perhatian dari penyebab ketegangan. Membuat otak lebih rileks dan dapat berpikir lebih tenang.
6. Memperbaiki mood
Hormon endorfin yang dilepaskan otak, selain meredakan stres juga dapat memperbaiki suasana hati dan meredakan rasa sakit. Manfaat stress ball bisa membuat Anda merasa lebih tenang dan lebih mengontrol emosi.
7. Mengatasi ngilu pada sendi-sendi jemari
Gerakan meremas dapat membantu jemari untuk bergerak lebih luwes. Meredakan dan mencegah ngilu serta radang pada sendi-sendi jemari. Hormon endorfin yang disebutkan di atas juga berperan dalam mengurangi ngilu pada sendi.
8. Mencegah cedera pada tangan
Manfaat ini sangat penting bagi mereka yang seharian mengetik, sering menggulir layar ponsel, mengendarai sepeda motor, dll. Atau, bila Anda sering melakukan pekerjaan yang menuntut kepekaan otot tangan seperti menjahit dan menyulam. Cedera pada tangan dan jemari akan sangat mengganggu proses pekerjaan mereka.
9. Melatih fokus
Manfaat ini sangat terasa pada anak berkebutuhan khusus. Terutama pada anak dengan keluhan atensi, seperti ADD dan ADHD. Meremas mainan stress ball merupakan stimulasi fisik (kinestetik). Stimulasi ini dapat mengalihkan perhatian mereka dari hal-hal yang mendistraksinya. Seperti gerakan atau suara di sekitarnya.
Setelah perhatian mereka terarah, akan lebih mudah melatih mereka untuk fokus kepada satu hal. Stress ball juga membantu mereka mengatasi kecemasan. Karena mayoritas ABK sering mengalami kecemasan berlebih.
Baca Juga: 11 Cara Mengatasi Stres di Masa Pandemi COVID-19 (Ampuh)
Bagaimana Menggunakan Mainan Stress Ball?
Stress ball digunakan sebagai alat pengalih perhatian. Terutama saat seseorang merasa cemas, tertekan atau resah. Cara menggunakan mainan stress ball adalah dengan meremas-remasnya menggunakan telapak tangan, disertai gerakan seluruh jemari tangan.
Pengguna stress ball cukup beragam. Anak berkebutuhan khusus bisa memakai benda ini dalam terapi sensori integrasi dan perilaku. Stress ball juga dapat membantu mereka yang mengalami gangguan kecemasan agar lebih tenang.
Baca Juga: 13 Cara Menghilangkan Overthinking dan Terhindar dari Stres!
Cara Lain Mengatasi Stress selain Menggunakan Stress ball
Jika tidak ada stress ball, bukan berarti seseorang akan kesulitan mengatasi stress. Beberapa cara berikut terbukti ampuh mengurangi stress dan tekanan dalam hidup.
- Gaya hidup sehat. Dengan olahraga teratur dan mengatur pola makan seimbang.
- Menjaga kualitas humor. Sedikit kelucuan dalam keseharian akan membawa rasa segar dan melepaskan penat.
- Mendekatkan diri kepada sang pencipta.
- Menikmati waktu berkualitas bersama keluarga dan orang-orang yang dicintai.
- Melakukan hobi dan mencoba hal-hal baru.
Stress ball memang terbukti dapat mengurangi stress dan kecemasan. Mainan ini juga dapat digunakan oleh semua usia, dari anak usia pra sekolah hingga orang lanjut usia. Namun jika tidak memiliki stress ball, latihan fisik dapat juga menggunakan mainan-mainan berikut.
Manfaat stress ball yang beragam menjadikannya mainan yang asyik sekaligus bermanfaat. Namun bukan berarti stress ball menjadi satu-satunya cara untuk melatih kekuatan otot tangan dan meredakan cemas.
- Northern Physical Therapy. 2014. What Are the Benefits of Stress Balls? https://www.northernpts.com/2014/10/what-are-the-benefits-of-stress-balls/. (Diakses pada 14 November 2021).
- O, Catherine. 2020. 7 Awesome Things You can Do with Stress Balls. https://www.pens.com/blog/stress-balls/. (Diakses pada 14 November 2021).
- Times of India. 2019. Office goers, listen up! 5 reasons you should use a stress ball! https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/home-remedies/office-goers-listen-up-5-reasons-you-should-use-a-stress-ball/photostory/70993800.cms. (Diakses pada 14 November 2021).