Terbit: 18 April 2020 | Diperbarui: 27 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Stres yang tidak dapat dikendalikan dapat menimbulkan berbagai gejala seperti nyeri kepala, nyeri perut, gangguan tidur, depresi, dan banyak gejala lainnya. Agar dapat terhindar dari efek kondisi ini, sangat penting bagi kita untuk mengetahui penyebab, cara mengatasi, dan pencegahannya berikut ini!

Stres: Penyebab, Ciri-Ciri, Cara Mengatasi

Penyebab Stres

Penyebab stres sangat beragam. Kita dapat mengalami kondisi ini pada saat menjalani wawancara kerja, menjalani ujian sekolah, atau mengikuti perlombaan. Kondisi jangka pendek seperti ini merupakan hal yang wajar.

Stres jangka panjang atau kronis disebabkan oleh suatu peristiwa atau situasi yang menimbulkan tekanan untuk waktu yang lama. Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi tertekan yang berkepanjangan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik.

Penyebab yang pertama dan cukup umum adalah pekerjaan. Terdapat beberapa hal yang kemungkinan dapat menyebabkan seseorang merasakan tekanan di tempat kerja. Hal tersebut meliputi:

  • Tidak bahagia dengan pekerjaan yang dijalani
  • Bekerja terlalu lama atau berjam-jam dalam sehari (melebihi batas jam kerja wajar)
  • Beban pekerjaan dan tanggung jawab yang terlalu berat
  • Manajemen perusahaan yang buruk
  • Deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang tidak jelas
  • Tidak memiliki suara dalam pengambilan keputusan
  • Risiko pemutusan hubungan kerja yang tinggi
  • Merasa tidak memiliki peluang yang jelas untuk kemajuan karir
  • Mengalami diskriminasi atau pelecehan di tempat kerja dan perusahaan tidak menindaklanjuti
  • Risiko kerja yang tinggi, seperti bekerja di kondisi atau tempat yang berbahaya

Perubahan yang besar dalam kehidupan juga dapat membuat seseorang mengalami tekanan hidup hingga kemudian merasa tertekan.

Beberapa masalah kehidupan yang mungkin terjadi dan dapat menyebabkan kondisi ini antara lain seperti:

  • Kematian orang yang dicintai
  • Pernikahan
  • Perceraian
  • Kehilangan pekerjaan
  • Meningkatnya kewajiban keuangan
  • Pindah ke lingkungan baru
  • Mengalami masalah kesehatan tertentu, terutama penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, atau mengalami cedera kronis
  • Merawat anggota keluarga yang sudah lanjut usia atau sakit
  • Masalah emosional, misalnya kemarahan yang tidak bisa diungkapkan, depresi, kesedihan, rasa bersalah, atau kurang percaya diri
  • Peristiwa traumatis seperti bencana alam, pencurian, pemerkosaan, atau kekerasan terhadap diri sendiri atau orang yang dicintai.

Penyebab stres terkadang bukan hanya berasal dari faktor eksternal saja, tapi juga dari faktor internal. Berikut adalah beberapa penyebab yang berasal dari diri sendiri:

  • Ketakutan akan hal yang belum pasti, seperti memikirkan bencana yang mungkin menimpa Anda atau merasa khawatir tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang ada di depan mata
  • Memiliki persepsi buruk terhadap hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan
  • Memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi dan harapan yang tidak realistis terhadap kehidupan
  • Mengalami perubahan besar dalam hidup baik itu peristiwa menyenangkan maupun tidak menyenangkan

Macam-Macam Stres

Menurut APA (American Psychological Association), terdapat tiga jenis stres yang berbeda yang membutuhkan manajemen yang juga berbeda.

Berikut adalah macam-macam stres menurut APA:

1. Stres Akut

Stres ini bersifat jangka pendek dan dapat dikatakan sebagai penyebab paling umum.

Stres akut biasanya disebabkan oleh memikirkan tekanan dari peristiwa yang baru terjadi atau tuntutan yang akan terjadi dalam waktu dekat. Umumnya stres jenis ini akan selesai ketika masalah yang menjadi tekanan telah diselesaikan.

Meskipun tidak menyebabkan masalah jangka panjang seperti stres kronis, namun stres akut yang berulang dalam waktu lama juga dapat menjadi stres kronis yang berbahaya.

2 .Stres Akut Episodik

Stres akut episodik dialami oleh seseorang yang sering mengalami stres akut.

Orang yang mengalami stres akut episodik menemui banyak peristiwa yang dapat memicu kondisi tersebut dalam dirinya. Seseorang yang mudah khawatir juga berpotensi untuk mengalami kondisi ini.

Kondisi ini dapat memicu tekanan darah tinggi dan juga penyakit jantung.

3. Stres Kronis

Stres kronis dapat dikatakan sebagai kondisi yang paling berbahaya dan butuh waktu lama untuk menghilangkannya.

Umumnya kondisi ini juga dipicu oleh masalah jangka panjang seperti kemiskinan, keluarga yang tidak berfungsi dengan baik, atau pernikahan yang tidak bahagia. Pengalaman traumatis di awal kehidupan juga bisa menjadi penyebab kondisi ini.

Stres kronis terjadi ketika seseorang tidak melihat jalan keluar dari penyebab kondisi tersebut dan berhenti mencari solusi. Kondisi ini dapat berlarut tanpa disadari hingga dapat menjadi bagian dari kepribadian seseorang yang mengalaminya.

Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang memiliki keinginan untuk bunuh diri, melakukan tindak kekerasan, mengalami serangan jantung, atau stroke.

Gejala dan Ciri-Ciri Stres

Kondisi ini berpengaruh pada hampir seluruh aspek kehidupan seseorang. Tidak hanya memberikan efek psikologis, kondisi ini juga berpengaruh pada kesehatan fisik seseorang. Meskipun begitu, gejala dan ciri-cirinya pada setiap orang dapat berbeda-beda.

Gejala ini juga terkadang menjadi samar apabila sudah menyangkut kondisi medis. Maka dari itu,  Anda perlu melakukan konsultasi ke dokter untuk memastikan gejala yang Anda alami.

Berikut adalah ciri-ciri stres meliputi gejala emosional, fisik, kognitif, perilaku, dan kondisi jangka panjang:

  • Mudah gelisah, frustasi, dan murung
  • Merasa kewalahan atau kehilangan kendali
  • Kesulitan menenangkan pikiran
  • Menghindari orang lain
  • Merasa rendah diri, kesepian, tidak berharga, dan tertekan
  • Tidak berenergi
  • Masalah pencernaan seperti sakit perut, diare, sembelit, mual
  • Nyeri dan tegang otot
  • Sakit kepala
  • Nyeri dada
  • Detak jantung cepat
  • Insomnia
  • Hasrat seksual menurun
  • Sering mengalami pilek dan infeksi lainnya
  • Gemetar
  • Berdering di telinga
  • Tangan dan kaki dingin atau berkeringat
  • Gigi dan rahang yang terkatup rapat
  • Mulut kering dan kesulitan menelan
  • Merasa khawatir
  • Berpikir terlalu cepat
  • Sering lupa
  • Pesimis dan cenderung melihat sisi negatif
  • Perubahan nafsu makan, bisa dengan meningkatkan nafsu makan atau hilangnya nafsu makan
  • Menunda dan menghindari tanggung jawab
  • Penggunaan alkohol, obat-obatan, atau rokok meningkat
  • Sering menunjukkan perilaku gugup seperti menggigit, gelisah, dan mondar-mandir
  • Masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan kepribadian
  • Penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, irama jantung abnormal, serangan jantung, stroke
  • Obesitas atau gangguan makan lainnya
  • Gangguan siklus menstruasi
  • Disfungsi seksual, seperti impotensi dan ejakulasi dini pada pria dan hilangnya hasrat seksual pada pria maupun wanita
  • Masalah kulit dan rambut, seperti jerawat, psoriasis, eksim, dan kerontokan rambut permanen
  • Gangguan pencernaan kronis seperti GERD, gastritis, Kolitis ulseratif, dan iritasi usus

Ciri-ciri stres yang muncul pada setiap orang sangat beragam bergantung pada jenis, pemicu, kondisi kesehatan individu, dan banyak faktor lainnya. Apabila Anda mengalami beberapa dari gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan kondisi Anda.

Diagnosis Stres

Diagnosis stres cukup kompleks untuk dilakukan, karena ada banyak faktor yang memengaruhi kondisi ini. Kuesioner, tindakan biokimia, dan teknik fisiologis telah digunakan untuk membantu diagnosis kondisi ini, namun dianggap tidak objektif dan kurang efektif.

Dokter umumnya akan mendiagnosis kondisi ini dengan cara bertanya pada pasien tentang gejala dan peristiwa kehidupan yang dialami pasien. Diagnosis paling efektif dilakukan melalui wawancara tatap muka yang komprehensif dan memang berorientasi pada stres.

Cara Mengatasi Stres

Cara mengatasi stres yang baik adalah dengan menemukan penyebabnya dan mempelajari cara mengelola stres. Mengingat penyebabnya pada setiap orang dapat berbeda-beda, cara mengatasi yang cocok untuk setiap orang juga mungkin dapat berbeda-beda.

Berikut adalah cara mengatasi stres dengan manajemen stres yang dapat Anda coba:

  • Olahraga. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat memberi manfaat pada kondisi mental dan fisik seseorang dan dapat mengurangi stres.
  • Mengurangi asupan alkohol, obat-obatan, dan kafein. Zat-zat ini dapat memperburuk stres.
  • Memerhatikan asupan nutrisi. Pola makan yang sehat dan seimbang dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada saat Anda merasa tertekan. Hal ini berguna untuk mencegah stres bertambah parah dan mencegah gangguan fisik.
  • Menentukan skala prioritas. Luangkan waktu untuk menyusun daftar berbagai tugas dan kegiatan dari mulai yang paling penting. Fokus menjalani kehidupan sesuai dengan skala prioritas yang Anda susun, agar hal-hal penting tidak terlewatkan.
  • Luangkan waktu untuk ‘me time’. Anda memerlukan waktu untuk diri sendiri yang dapat Anda manfaatkan untuk rileks dan melakukan hal yang Anda sukai.
  • Berlatih pernapasan dan relaksasi. Meditasi, pijat, dan yoga dipercaya dapat membantu mengurangi kondisi ini. Teknik pernapasan dan relaksasi dapat membuat Anda lebih rileks.
  • Berbicara dengan orang di sekitar Anda. Menceritakan apa yang Anda rasakan dan khawatirkan pada keluarga maupun teman dapat meringankan tekanan yang Anda rasakan. Anda tidak akan merasa sendiri dan bukan tidak mungkin bisa mendapatkan solusi dari masalah yang Anda alami.
  • Kenali tanda-tanda stres. Terkadang karena rasa cemas yang berlebihan terhadap suatu masalah, kita jadi tidak menyadari bahwa masalah tersebut telah menyebabkan perubahan pada tubuh kita.
  • Mencari tahu penyebab dan mencari solusi. Memerhatikan gejala dan menemukan penyebabnya dapat menjadi langkah baik untuk dapat mengatasinya. Setelah Anda mengetahui penyebabnya, Anda akan lebih mudah untuk mengambil langkah yang pasti untuk mengurangi kondisi ini.
  • Ketahui apa yang dapat mengurangi stres Anda. Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengatasi kondisi ini. Temukanlah hal positif yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi tekanan pada Anda, sehingga Anda tahu harus berbuat apa ketika kondisi mungkin menyerang.

Stres memberikan efek yang berbeda-beda pada setiap orang. Sebagian besar kondisi ini dapat dikendalikan dengan manajemen stres. Apabila kondisi ini mengganggu kehidupan Anda sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

 

  1. Anonim. 2018. Causes of Stress. https://www.webmd.com/balance/guide/causes-of-stress#1. (Diakses 18 November 2019).
  2. Anonim. 2019. Stress Symptoms. https://www.webmd.com/balance/stress-management/stress-symptoms-effects_of-stress-on-the-body#1. (Diakses 18 November 2019).
  3. Felman, Adam. 2017. Why stress happens and how to manage it. https://www.medicalnewstoday.com/articles/145855.php. (Diakses 18 November 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi