Terbit: 17 September 2020 | Diperbarui: 23 May 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Manfaat pernapasan perut adalah memperdalam teknik meditasi, relaksasi, detoksifikasi tubuh, dan memperkuat diafragma serta proses tubuh lainnya. Ketahui apa itu pernapasan perut dan manfaatnya.

10 Manfaat Pernapasan Perut untuk Kesehatan

Apa Itu Pernapasan Perut?

Pernapasan perut adalah teknik pernapasan menggunakan diafragma (otot perut), yaitu otot besar di bawah paru-paru. Bernapas adalah aktivitas penting yang dilakukan secara otomatis tanpa Anda sadari, namun sebagian pernapasan normal (pernapasan dada) tidak menggunakan kapasitas paru-paru penuh.

Pernapasan perut (pernapasan diafragma) dapat meningkatkan efisiensi paru-paru karena melibatkan otot diafragma sepenuhnya. Pernapasan perut dapat membantu Anda untuk relaksasi, mengatasi stres, melancarkan peredaran darah, dan meningkatkan kesadaran serta kesehatan tubuh lebih baik.

Manfaat Pernapasan Perut

Melatih pernapasan diafragma memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan stabilitas pada otot inti, mempromosikan relaksasi, dan memperlambat laju pernapasan Anda sehingga menghabiskan lebih sedikit energi.

Ketahui lebih banyak manfaat pernapasan perut, sebagai berikut:

1. Meningkatkan Fungsi Respiratori

Pernapasan perut menggunakan otot diafragma yang dianggap sebagai otot pernapasan utama. Otot diafragma terletak di bagian atas perut dan berbentuk seperti kubah yang memisahkan rongga dada dan rongga perut. Di antara rongga dada terletak jantung dan paru-paru.

Bernapas menggunakan otot diafragma akan membantu diafragma bergerak sesuai ritme napas. Otot dada akan mengendur dan meningkatkan fungsi serta kapasitas paru-paru. Oksigen yang dihasilkan dan disalurkan ke seluruh tubuh pun lebih banyak.

2. Memperkuat Diafragma

Melatih pernapasan diafragma tentu akan memperkuat otot diafragma yang merupakan otot utama dalam sistem respirasi. Proses ini akan membantu Anda dalam mengatur napas lebih baik dan produksi oksigen juga lebih banyak. Saat Anda menghembuskan napas, diafragma akan mengendur dan mendorong udara keluar dari paru-paru.

3. Menurunkan Detak Jantung dan Tekanan Darah

Pernapasan diafragma akan memaksimalkan aliran oksigen ke aliran darah yang kemudian disalurkan lagi ke triliunan sel dalam tubuh untuk berbagai fungsi organ. Proses ini tentu akan meningkatkan fungsi sistem peredaran darah.

Aliran darah yang penuh oksigen juga mengalir ke jantung untuk kemudian dipompa ke seluruh tubuh. Pada gilirannya, proses ini dapat memudahkan kerja jantung serta menurunkan detak jantung menjadi normal.

4. Mempertahankan Tingkat pH Darah

Teknik pernapasan perut membuat pernapasan lebih dalam dan lambat sehingga otak dan paru-paru dapat mengoptimalkan tingkat pH darah. Selain itu, tingkat keasaman dalam tubuh juga dapat dinetralkan melalui pelepasan karbon dioksida dari paru-paru dalam proses respirasi.

5. Meningkatkan Sistem Kekebalan

Melatih pernapasan dalam dengan otot diafragma juga bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dalam proses bernapas tersebut, organ dalam dan kelenjar akan bereaksi dan di saat yang sama memindahkan getah bening ke lokasi sesuai targetnya. Getah bening adalah cairan yang mengandung sel darah putih, sel-sel untuk sistem kekebalan tubuh.

7. Detoksifikasi Tubuh

Manfaat sistem kekebalan tubuh selanjutnya adalah membantu detoksifikasi tubuh. Anda mengatur napas dengan otot diafragma yang juga merangsang gerakan limfatik. Sistem limfatik bertugas untuk mengeluarkan racun-racun dari tubuh. Jadi, pada setiap hembusan napas bukan hanya karbon dioksida yang dikeluarkan, namun juga racun dan zat limbah dari tubuh.

8. Meningkatkan Gelombang Otak Theta

Gelombang otak theta adalah keadaan otak dalam keadaan relaksasi seperti saat Anda sedang tidur, bermimpi, meditasi, hipnosis, atau posisi khusyu. Melalui latihan pernapasan perut, Anda dapat meningkatkan gelombang otak theta ini yang juga dikaitkan dengan peningkatan memori, kreativitas, dan pengalaman integratif.

9. Meningkatkan Relaksasi

Pernapasan perut digunakan dalam latihan yoga, meditasi, dan jenis latihan untuk relaksasi lainnya. Berdasarkan penelitian di tahun 2017, pernapasan dalam menggunakan otot diafragma juga dapat mengurangi gejala gangguan stres pasca trauma, rasa stres, kecemasan, atau ketakutan.

10. Membantu Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Pasien penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) sering disarankan untuk melatih pernapasan perut. Pasalnya, kondisi PPOK menyebabkan otot diafragma melemah sehingga latihan pernapasan perut dapat membantu memperkuat diafragma sekaligus melancarkan pernapasan.

Itulah beberapa manfaat pernapasan perut yang juga sering direkomendasikan untuk penderita asma, penyakit paru obstruktif kronis, dan gangguan kecemasan. Latihan pernapasan dalam dengan otot diafragma juga dapat meningkatkan stabilitas otot dan membuat Anda lebih tenang.

Cara Melatih Pernapasan Perut

Ketahui cara melatih pernapasan perut yang paling sederhana. Anda akan menarik napas melalui hidung dan mengeluarkan napas melalui mulut, sebagai berikut:

  • Duduk atau berbaring di permukaan datar dengan posisi yang nyaman.
  • Bahu Anda harus rileks.
  • Satu tangan letakan di dada dan tangan lainnya di perut.
  • Tarik napas melalui hidung selama 2 detik.
  • Rasakan udara mengalir ke hidung Anda.
  • Saat Anda menarik napas, perut akan mengembang dan dada menurun.
  • Bibir Anda dalam keadaan menutup, seperti sedang menggunakan sedotan.
  • Proses menghembuskan napas, tekan perut dengan lembut, buang napas perlahan dalam 2 detik.
  • Perut Anda akan mengempis saat membuang napas.
  • Ulang beberapa kali hingga Anda menguasai teknik tersebut.

Sebenarnya, setiap manusia bernapas dengan kombinasi teknik pernapasan dada dan pernapasan perut namun pernapasan dada yang paling dominan. Anda mungkin akan merasa kelelahan di awal latihan pernapasan perut.

Kunci dari pernapasan perut adalah kondisi bahu, leher, dan kepala Anda harus rileks. Disarankan untuk latihan pernapasan perut sebanyak 5-10 menit dan lakukan 3-4 kali dalam sehari. Saat Anda sudah terbiasa dengan teknik pernapasan ini, Anda dapat melakukannya dalam aktivitas sehari-hari entah sambil duduk atau berdiri.

 

  1. Calm with Yoga. 2020. A Step-By-Step Guide To Diaphragmatic Breathing (Belly Breathing). https://www.calmwithyoga.com/diaphragmatic-belly-breathing/. (Diakses pada 17 September 2020).
  2. Jewell, Tim. 2018. What Is Diaphragmatic Breathing?. https://www.healthline.com/health/diaphragmatic-breathing. (Diakses pada 17 September 2020).
  3. Johnson, Jon. 2020. What to know about diaphragmatic breathing. https://www.medicalnewstoday.com/articles/diaphragmatic-breathing. (Diakses pada 17 September 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi