Terbit: 18 November 2018 | Diperbarui: 2 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Ada dua tipe orang di dunia ini saat makan, yakni mereka yang makan sendirian dan mereka yang makan bersama dengan orang lain, baik itu keluarganya atau teman-temannya. Sebenarnya, apakah kebiasaan makan yang berbeda ini juga bisa memberikan dampak bagi kesehatan tubuh?

Lebih Sehat Mana, Makan Sendiri atau Bersama?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Obesity Research and Clinical Practice pada 2017 lalu menghasilkan fakta bahwa 45 persen dari pria yang suka makan sendirian cenderung lebih rentan terkena sindrom metabolik. Selain itu, penelitian ini juga menngungkap fakta tentang kebiasaan makan sendirian yang ternyata cenderung membuat kita lebih tertarik mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan sering makan tidak tepat waktu.

Hanya saja, penelitian lain yang dipublikasikan oleh American Heart Association pada 2017 justru menyebutkan bahwa makan sendirian bisa jadi lebih baik dibandingkan dengan makan bersama orang lain karena saat makan bersama-sama, kita akan mengobrol sehingga tidak memperhatikan apakah perut sudah kenyang atau tidak. Bisa jadi kita akan terus mengonsumsi makanan sehingga berpotensi memicu kenaikan berat badan.

Penelitian lain yang diungkap dalam Journal of Marriage and Family pada 2012 silam menyarankan setiap orang untuk makan bersama dengan keluarga karena hal ini bisa menurunkan risiko terkena depresi dengan signifikan. Waktu makan bersama yang diselingi dengan obrolan hangat ternyata bisa membantu mengatasi masalah kesehatan mental dengan efektif.

Fakta serupa juga diungkapkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Oxford Economics and National Center for Social Research. Menurut penelitian yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari 8.000 partisipan berusia dewasa dari Inggris ini, dihasilkan fatka bahwa makan sendiri bisa memicu ketidakbahagiaan dan risiko terkena gangguan mental seperti depresi, serangan panik, atau bahkan kecemasan berlebih.

Menurut salah satu peneliti, Mike Coupe, makan bersama akan membuat kita saling bertatap muka dengan keluarga atau teman-teman. Hal ini akan meningkatkan rasa bahagia dan tenang.

“Tidak ada yang mampu mengalahkan interaksi antar manusia. Bahkan meskipun kita sering menyapa di media sosial atau aplikasi percakapan, tetap saja hal ini tidak akan mampu memberikan rasa bahagia dibandingkan dengan berkumpul, makan bersama, dan menceritakan banyak hal bersama-sama,” ungkap Mike.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi