Terbit: 14 September 2019 | Diperbarui: 31 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Banyak orang yang cenderung menyepelekan kondisi kuku. Selain malas untuk memotongnya, banyak orang yang bahkan membiarkannya begitu saja meskipun kuku sudah mengalami perubahan warna atau menjadi lebih rapuh. Hanya saja, khusus untuk kuku dengan warna kuning. Apakah hal ini menandakan adanya masalah kesehatan?

Kuku Warna Kuning, Berbahaya atau Tidak

Penyebab Kuku Berwarna Kuning

Pakar kesehatan menyebut kuku yang berwarna kuning sebagai sindorm kuku kuning. Kondisi ini bisa menyerang kuku tangan ataupun kuku kaki dan seringkali terjadi pada orang dengan usia lanjut, khususnya yang sudah melebihi 50 tahun. Penyebabnya belum benar-benar ditemukan, namun pakar kesehatan menyebut hal ini bisa terjadi akibat faktor keturunan.

Kondisi lain yang terkait dengan hal ini adalah adanya masalah pada sistem kelenjar getah bening. Selain itu, orang-orang yang mengalami masalah sistem imun tubuh, penyakit autoimun, hingga radang sendi juga bisa mengalami hal ini.

Beberapa masalah kesehatan lain yang bisa menyebabkan masalah kesehatan ini adalah diabetes, gangguan pada paru-paru, masalah pada organ hati, konsumsi obat-obatan tertentu, mengalami psoriasis yang membuat kulit menjadi lebih kering dan mengalami bercak-bercak, hingga kebiasaan menggunakan cat kuku yang tidak tepat.

Hanya saja, pakar kesehatan menyebut masalah pada kuku ini seringkali terkait dengan kondisi yang cenderung ringan layaknya infeksi jamur, kebiasaan merokok, hingga paparan bahan kimia layaknya cat kuku.

Gejala Sindrom Kuku Kuning

Gejala paling umum dari sindrom kuku kuning adalah perubahan warna kuku menjadi kekuningan dan ketebalan yang semakin bertambah. Selain itu, kuku juga bisa melengkung, pertumbuhannya semakin melambat, lepas, hingga adanya kemungkinan munculnya infeksi di sekitarnya.

Jika masalah kuku ini terkait dengan masalah limfedema, bisa jadi hal ini juga akan menyebabkan kaki membengkak. Bahkan, beberapa bagian tubuh lain seperti wajah dan alat kelamin juga bisa membengkak. Kondisi ini biasanya terjadi setelah warna kuku berubah menjadi kuning.

Sementara itu, jika masalah pada kuku ini terkait dengan gangguan pernapasan efusi pleura, hal ini juga aka menyebabkan gejala lainnya seperti batu-batuk yang cukup parah, sesak napas, hingga sensasi nyeri pada dada.

Satu hal yang pasti, perubahan warna kuku tidak bisa disepelekan. Jika kita juga mengalami gejala-gejala lainnya seperti yang disebutkan sebelumnya, sebaiknya segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.

Mengatasi Masalah Kuku Kuning

Pakar kesehatan menyebut hingga saat ini, belum ada pengobatan yang bisa mengatasi masalah sinsrom kuku kuning hingga benar-benar tuntas, namun jika hal ini terkait dengan masalah kesehatan lainnya, ada baiknya kita segera mengatasi masalah kesehatan ini sebelumnya sehingga masalah pada kuku akan ikut mereda.

Sebagai contoh, penderita efusi pleura bisa melakukan prosedur tube thoracostomy yang bisa menurunkan jumlah cairan di dalam paru. Selain itu, mereka juga bisa mengonsumsi obat diuretik untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh. Sementara itu, penderita masalah limfedema juga harus melakukan terapi demi mengembalikan kondisi kelenjar getah bening di dalam tubuhnya.

Hanya saja, pakar kesehatan menyebut kondisi kuku yang sudah berubah warnanya menjadi kuning biasanya tidak akan lagi bisa pulih. Hal ini berarti, kuku yang sudah menguning dan menebal akan tetap bertahan seperti ini meskipun dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, kuku bisa pulih seperti semula.

Kita bisa mengembalikan kondisi kuku dengan menggunakan salep atau mengonsumsi suplemen yang berisi vitamin E. Selain itu, kita juga bisa mengonsumsi suplemen seng atau menggunakan obat anti jamur.

 

Sumber:

  1. Higuera, Valencia. 2019. Recognizing the Symptoms of Yellow Nail Syndrome. healthline.com/health/yellow-nail-syndrome (Diakses pada 14 September 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi