DokterSehat.Com- Keracunan makanan tidak hanya akan membuat kita mengalami gejala seperti mual-mual, muntah, diare, dan sakit perut saja. Jika kondisi ini tidak segera ditangani dengan baik, bisa jadi akan berlanjut menjadi masalah yang lebih serius hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Masalahnya adalah, banyak orang yang tidak benar-benar paham tentang gejala-gejala awal dari keracunan makanan.

Beberapa penyebab keracunan makanan
Pakar kesehatan menyebut keracunan makanan seringkali disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak higienis atau makanan yang memiliki kandungan berbahaya. Sebagai contoh, terkadang kita membeli makanan di pinggir jalan yang sudah terpapar debu, kotoran, dan berbagai macam virus dan bakteri. Selain itu, beberapa jenis makanan memang memiliki kandungan beracun alami namun tidak diolah dengan benar sehingga akhirnya menyebabkan masalah kesehatan ini.
Beberapa jenis bakteri yang bisa ditemukan dalam makanan dan menyebabkan datangnya masalah keracunan makanan adalah E.Coli, Salmonella, Listeria, Campylobacter, dan lain-lain. Berbagai virus, jamur, atau bahkan parasit lainnya juga bisa menyebabkan dampak yang lama. Jika keracunan makanan berlangsung dengan sangat parah, bisa jadi hal ini juga memicu kematian.
Beberapa gejala keracunan makanan yang harus diwaspadai
Mengingat keracunan makanan bisa memberikan dampak yang cukup fatal, sebaiknya kita mewaspadai beberapa gejala awal dari keracunan makanan agar bisa menanganinya dengan cepat.
Berikut adalah gejala-gejala keracunan makanan tersebut.
-
Munculnya keringat berlebih
Ternyata, gejala awal dari keracunan makanan belum tentu akan menyebabkan sakit perut atau diare. Kita justru harus mewaspadai gejala munculnya keringat berlebih yang tidak biasa dan sensasi tidak nyaman pada badan. Biasanya, hal ini menandakan bahwa tubuh akan mengalami kondisi yang semakin tidak nyaman.
-
Mengalami perut kembung
Perut kembung tidak selalu karena masuk angin atau mengonsumsi makanan tertentu. Bisa jadi hal ini terkait dengan adanya masalah pada saluran pencernaan yang akhirnya membuat kita bolak-balik ke kamar mandi. Setelah mengalami perut kembung, kita bisa saja mengalami sensasi nyeri perut yang luar biasa akibat adanya kandungan beracun atau bakteri yang ada di saluran pencernaan.
-
Mual-mual dan muntah
Tubuh yang sudah mengetahui adanya racun atau bakteri berbahaya akan segera berusaha mengeluarkannya dengan cara meningkatkan rasa mual. Kita pun akan mengalami muntah-muntah yang cukup parah hingga merasa lemas.
-
Diare
Selain dengan membuat tubuh mengalami mual dan muntah, tubuh juga melakukan mekanisme lainnya demi mengeluarkan racun atau bakteri dari dalam tubuh melalui diare. Kita akan berkali-kali menyambangi toilet demi buang air besar dengan kotoran yang sangat cair. Jika keracunan cukup parah, bisa jadi diare juga akan disertai dengan darah.
-
Demam
Jika keracunan makanan disebabkan oleh keberadaan bakteri Listeria atau Campylobacter, maka kita juga akan mengalami gejala berupa demam tinggi dan masalah pada saluran pencernaan. Tubuh pun terasa tidak nyaman dan kita juga bisa mengalami keringat dingin.
-
Dehidrasi
Karena mengalami muntah-muntah atau diare parah, maka cukup banyak cairan tubuh yang keluar sehingga membuat kondisi dehidrasi. Karena alasan inilah penderita keracunan makanan sebaiknya memperbanyak asupan air putih demi membuat cairan tubuh kembali seimbang sekaligus membantu proses pembuangan racun dari dalam tubuh.
-
Disorientasi
Keracunan makanan akan membuat otak tidak bisa bekerja dengan maksimal sehingga kita pun akan kebingungan dan sulit untuk berpikir dengan jernih. Karena alasan inilah kita sebaiknya tidak memaksakan diri untuk bekerja atau beraktivitas demi memulihkan tubuh saat terkena keracunan makanan.