DokterSehat.Com- Penderita masalah kolesterol tinggi sebaiknya mulai menjaga pola makannya agar lebih sehat, khususnya dalam hal menurunkan asupan makanan dengan kadar lemak dan kolesterol. Hanya saja, apakah hal ini berarti mereka tidak boleh lagi minum susu?
Sebagaimana kita ketahui, susu termasuk dalam minuman yang memiliki kandungan lemak cukup tinggi. Susu jenis ini memang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita kolesterol tinggi, namun, mereka masih diperbolehkan untuk minum susu rendah lemak atau low fat.
Susu jenis lainnya yang masih diperbolehkan bagi pengidap kolesterol tinggi adalah susu kedelai. Hal ini disebabkan oleh susu kedelai yang sebenarnya adalah sari dari tanaman, bukannya susu sebagaimana yang berasal dari hewan. Hanya saja, sebagaimana susu pada umumnya, susu kedelai tetap memiliki banyak sekali kandungan nutrisi yang sangat baik bagi kesehatan seperti vitamin A, vitamin B 12, vitamin D, serta potassium.
Mengapa susu kedelai juga disarankan bagi pengidap kolesterol tinggi?
Hal ini disebabkan oleh rendahnya kadar kolesterol di dalamnya sehingga tentu tidak akan memberikan dampak buruk bagi mereka. Selain itu, telah banyak penelitian yang menyebut susu kedelai juga lebih aman untuk dikonsumsi pengidap intoleransi laktosa, penyakit jantung, hingga mereka yang mengalami alergi susu.
Meskipun begitu, susu kedelai ternyata juga memiliki kekurangan, yakni minimnya kadar kalsium di dalamnya. Karena alasan inilah banyak produk susu kedelai kemasan yang diklaim telah diberi tambahan kalsium sehingga bisa memberikan manfaat bagi kesehatan tulang dan gigi kita. Selain itu, ada anggapan bahwa susu kedelai memiliki kandungan fitoestrogen yang mirip dengan hormon estrogen. Meskipun masih menjadi perdebatan banyak pakar kesehatan, ada dugaan bahwa kandungan ini bisa menyebabkan dampak berupa peningkatan risiko terkena kanker payudara.
Melihat fakta ini, penderita kolesterol tinggi bisa dengan tenang minum susu meskipun tentu saja susu yang dikonsumsi tidak boleh sembarangan. Selain itu, agar kadar kolesterol bisa tetap normal, ada baiknya mereka menerapkan pola makan dengan kadar gizi yang seimbang, rajin berolahraga, tidur cukup, dan mengelola stres dengan lebih baik.