Terbit: 22 February 2019 | Diperbarui: 31 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selama ini kita selalu menganggap kalau kolesterol adalah sesuatu yang berbahaya untuk tubuh. Bahkan saking berbahaya, kita selalu berusaha menghindari makanan yang mengandung kolesterol cukup banyak seperti telur atau keju. Mengonsumsi kolesterol akan membuat kesehatan kardiovaskular menurun. Benarkah demikian?

Kolesterol dalam Tubuh: Manfaat dan Kadar yang Normal

Sebenarnya kolesterol tidak selalu berhubungan dengan gangguan kesehatan. Justru kolesterol memberikan dampak positif pada tubuh. Hal yang perlu diketahui adalah jenis kolesterol dan berapa rekomendasi terbaiknya untuk tubuh. Berikut ulasan tentang manfaat dari kolesterol dan rekomendasi per usia.

Apa itu kolesterol?

Kolesterol adalah substansi yang dibuat oleh tubuh sendiri di organ hati atau liver. kolesterol bermanfaat untuk membantu tubuh dalam menjalankan tugasnya dengan baik. Substansi ini juga bisa didapatkan dari beberapa jenis hewani seperti susu dan daging sehingga kita bisa mencukupi kebutuhan hariannya dengan mudah.

Ada beberapa fungsi kolesterol, yaitu untuk melakukan beberapa hal di bawah ini:

  • Berguna untuk menunjang jumlah atau produksi hormone seks pada pria dan wanita. Kekurangan kolesterol bisa menyebabkan masalah pada fungsi seksual dan kemungkinan reproduksi.
  • Membangun semacam pelindung atau blokade di jaringan tubuh. Blokade ini akan bermanfaat dalam menjaga daya tahan tubuh.
  • Membantu dan mendampingi hati dalam memproduksi cairan empedu. Tanpa kolesterol, produksi cairan empedu yang berguna untuk pencernaan bisa saja terganggu.

Ketika membahas kolesterol dengan dokter atau praktisi kesehatan, mereka akan sering membahas tentang apa itu LDL dan HDL. LDL atau low-density lipoprotein sering dianggap kolesterol buruk. Sebaliknya HDL atau high-density lipoprotein sering dianggap baik. Mengapa bisa demikian?

Mengapa LDL disebut kolesterol buruk?

LDL atau low-density lipoprotein sering dianggap kolesterol buruk karena sering menyebabkan dua kondisi berbahaya. Pertama, LDL akan menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah. Plak atau pengendapan di permukaan pembuluh darah terjadi dan menyebabkan darah susah mengalir dengan sempurna.

Kedua, darah yang terlalu tinggi LDL akan mengalami penggumpalan. Kondisi ini sangat berbahaya karena membuat darah susah mengalir dengan sempurna. Selain itu kondisi ini kalau dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan stroke dan penyakit jantung kronis.

Mengapa HDL disebut kolesterol baik?

Berbeda dengan LDL yang mengendap di permukaan pembuluh darah, HDL melakukan sebaliknya. HDL akan mengeliminasi LDL yang berlebihan di dalam tubuh khususnya yang mengendap di permukaan pembuluh darah. LDL yang tereliminasi akan dikembalikan ke hari untuk dihancurkan agar tidak menyebabkan masalah pada tubuh.

Dari beberapa penelitian yang dilakukan kadar HDL yang tinggi bisa meningkatkan pertahanan tubuh khususnya pada penyakit jantung dan stroke. Sebaliknya kalau HDL sampai rendah, kemungkinan terjadi penyakit kardiovaskular akan lebih besar. Rekomendasi NIH untuk kadar HDL adalah lebih besar atau sama dengan 60 mg/dL.

Kadar kolesterol normal yang direkomendasikan

Jumlah atau total kolesterol di dalam tubuh merupakan jumlah dari HDL dan LDL. Selain itu, masing-masing jenis kolesterol juga memiliki rekomendasinya sendiri-sendiri.

  1. Kadar kolesterol orang dewasa

Pada mereka yang sudah dewasa, pengecekan kolesterol bisa dilakukan minimal 4-6 tahun sekali. Rekomendasi ini diberikan oleh American Heart Association untuk mereka yang sudah berusia 20 tahun. Jadi, kalau Anda sudah memiliki usia 20 tahun dan belum melakukan pemeriksaan kadar kolesterol lebih baik segera dilakukan.

Risiko pada dewasa cukup tinggi terjadi pada pria daripada wanita. Meski demikian, risiko wanita memiliki kolesterol tetap akan tinggi kalau mereka sudah melalui menopause. Menurut Journal of the American College of Cardiology (JACC) rekomendasi jumlah kolesterol pada dewasa kurang dari 200 mg/dL dan maksimal 240 mg/dL. Jumlah ini memiliki rincian.

  • Kolesterol HDL 60 mg/dL atau di atasnya. Pria memiliki batas bawah 40 mg/dL dan wanita 50 mg/dL.
  • Kolesterol LDL di bawah 100 mg/dL atau di bawah 70 mf/dL kalau memiliki penyakit di arteri.
  • Trigliserida di bawah 149 mg/dL.
  1. Kadar kolesterol anak-anak

Kolesterol pada anak-anak biasanya rendah apalagi kalau mereka sangat aktif dalam bermain, tidak obesitas, dan di dalam keluarganya tidak ada riwayat kolesterol. Anak harus dicek kadar kolesterol di dalam tubuhnya saat mereka berusia 9-11 tahun lalu dicek lagi saat usia 17-21 tahun. Kalau di dalam keluarga ada risiko kolesterol tinggi usia 2-8 tahun dan 12-16 tahun sangat direkomendasikan.

Masih menurut JACC, rekomendasi total kolesterol pada anak sekitar 170 mg/dL atau kurang dari itu. Maksimal kolesterol pada anak kurang dari 200 mg/dL. Jumlah ini memiliki rincian.

  • Kolesterol HDL lebih dari 45 mg/dL.
  • Kolesterol LDL kurang dari 110 mg/dL.
  • Trigliserida kurang dari 75 mg/dL untuk usia 0-9 tahun dan kurang dari 90 mg/dL untuk anak usia 10-19 tahun.

Cara menjaga kadar kolesterol

Total kolesterol yang terlalu tinggi khususnya LDL yang terlalu besar bisa menyebabkan masalah pada kesehatan kardiovaskular. Oleh karena itu, lakukan beberapa hal di bawah ini agar kadarnya stabil.

  • Melakukan olahraga secara rutin setiap harinya. Olahraga akan meningkatkan HDL di dalam tubuh dengan cepat. Dalam sehari melakukan olahraga minimal 30 menit dan maksimal 60 menit.
  • Mengonsumsi banyak sekali makanan dengan serat tinggi khususnya biji seperti oat yang mampu menyerap LDL.
  • Mengonsumsi makanan dengan lemak sehat seperti avokad dan minyak zaitun.
  • Batasi makanan dengan kandungan kolesterol, ingat hanya membatasi tidak menghentikannya sama sekali.
  • Berhenti merokok.

Dari ulasan di atas terlihat dengan jelas kalau kolesterol adalah substansi yang bermanfaat untuk tubuh. Selama jumlahnya sudah sesuai dengan kebutuhan, tidak akan ada gangguan pada tubuh khususnya yang berhubungan dengan fungsi kardiovaskular. Oleh karena itu, mari kita perhatikan apa yang dimakan agar jangan sampai kekurangan atau kelebihan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi