Terbit: 28 May 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu masalah kesehatan yang cukup sering terjadi di Indonesia adalah keracunan makanan. Selain terjadi pada satu atau dua orang saja. Dalam banyak kasus hal ini terjadi secara massal. Sebagai contoh, ada kasus keracunan makanan yang menimpa puluhan orang yang sedang mengikuti acara kendurian atau syukuran. Masalahnya adalah terkadang di antara para korban ini juga ada yang sampai mengalami kematian.

Begini Cara Keracunan Makanan Bisa Picu Kematian

Dampak keracunan makanan bagi risiko kematian

Pakar kesehatan menyebut keracunan makanan memang bisa menyebabkan kematian. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh adanya kandungan beracun atau bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh akibat proses pengolahan atau penyajian makanan yang tidak aman. Selain itu, terkadang keracunan makanan juga bisa memicu kematian akibat masuknya beberapa bakteri berbahaya yang masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi atau masalah kesehatan lainnya.

Sebagai contoh, salah satu bakteri yang bisa menyebabkan keracunan makanan adalah b.cereus. Gejala infeksi bakteri ini bisa berupa diare atau bahkan rusaknya hati. Jika kondisi ini terjadi, maka risiko untuk mengalami kematian juga meningkat.

Beberapa bakteri lain yang juga bisa menyebabkan keracunan makanan adalah bakteri salmonella dan e.coli. Hanya saja, khusus untuk bakteri salmonella, efeknya biasanya tidak akan terlalu buruk sehingga masih bisa diatasi dengan mengonsumsi antibiotik.

Meskipun begitu, jika sampai keracunan makanan ini tidak segera ditangani, dampaknya bisa semakin memburuk seperti nyeri lembung parah, perdarahan buang air besar, hingga sering mengalami mual-mual atau muntah.

Keracunan makanan juga bisa menyebabkan dehidrasi. Jika sampai hal ini terjadi, maka berbagai macam organ atau jaringan tubuh akan tidak bisa berfungsi dengan baik. Bahkan, jika sampai hal ini tak kunjung bisa diatasi, maka dampaknya bisa sampai menyebabkan kematian.

Mengatasi keracunan makanan agar tidak sampai memburuk

Jika kita atau orang di sekitar kita mengalami keracunan makanan, sebaiknya segera memberikan pertolongan pertama untuk mengatasinya.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi keracunan makanan.

  1. Memperbanyak asupan cairan

Jika sampai mengalami keracunan makanan dengan gejala nyeri perut, muntah-muntah, dan diare, sebaiknya kita segera mengonsumsi cairan. Cairan ini bisa berupa air putih, oralit, teh pahit, hingga air kelapa. Air kelapa bisa dijadikan pilihan karena bisa membantu menetralisir racun, mangatasi dehidrasi, dan menggantikan elektrolit yang hilang.

Hanya saja, pastikan untuk mengonsumsinya sedikit demi sedikit, bukannya langsung banyak dalam waktu yang singkat karena hanya akan membuat gejala mual dan muntah menjadi lebih buruk.

  1. Minum susu

Jika di dekat kita hanya tersedia susu, sebaiknya kita segera mengonsumsinya saat mengalami gejala keracunan makanan. Susu ternyata memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah keracunan makanan dengan efektif.

Hal ini disebabkan oleh kandungan susu yang mampu mengikat racun di dalam perut dan merangsang munculnya muntah-muntah. Racun-racun ini pun akan ikut keluar dan membuat tubuh bisa segera melakukan pemulihan dengan cepat.

Hanya saja, jika kita mengalami gejala diare, konsumsi susu bisa jadi akan memperburuk gejalanya sehingga sebaiknya tidak kita minum.

  1. Konsumsi beberapa jenis makanan ringan

Demi mengembalikan energi tubuh yang hilang akibat muntah atau diare parah saat mengalami keracunan makanan, sebaiknya kita segera mengonsumsi biskuit, roti, atau pisang yang bisa membuat tubuh kembali bugar dengan cepat.

  1. Segera pergi ke dokter

Keracunan tidak bisa disepelekan dan harus segera ditangani secara medis agar tidak berujung menjadi kematian. Selain ke dokter atau layanan medis terdekat, kita juga bisa langsung pergi ke rumah sakit demi mendapatkan penanganan yang tepat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi