DokterSehat.Com- Di negara tetangga Filipina sedang mewabah penyakit polio tipe 2. Banyak kasus penyakit ini yang ditemukan di dua pulau terbesar di negara tersebut, yakni Pulau Mindanao dan Pulau Luzon. Negara tetangga seperti Indonesia pun mulai khawatir jika sampai wabah ini sampai masuk dan menular ke masyarakat.
Kemenkes Khawatir Wabah Polio di Filipina Menjalar ke Indonesia
Beberapa area di Indonesia secara geografis dekat dengan Filipina bagian selatan seperti di daerah Sulawesi Utara atau Maluku Utara. Ditambah dengan adanya interaksi antar manusia dari kedua negara, dikhawatirkan hal ini akan memicu penularan penyakit tersebut.
“Setiap hari terjadi migrasi baik itu dari Pulau Mindanao atau Luzon di Filipina ke Indonesia atau sebaliknya untuk kebutuhan perdagangan atau tenaga kerja. Hal inilah yang sedang kita waspadai,” ungkap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihartono.
Kemenkes tidak tinggal diam dan melakukan beberapa antisipasi terkait dengan hal ini. Di provinsi terdekat di Filipina, kini telah diberlakukan prosedur keluar masuk warga yang masuk dari Filipina dengan lebih ketat. Hal ini sudah diadopsi oleh petugas karantina serta Kantor Kesehatan Pelabuhan di wilayah tersebut.
Sebagai contoh, masyarakat Filipina diminta untuk membawa International Certificate of Vaccination (ICV) yang membuktikan bahwa mereka sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Logikanya, mereka yang memiliki sertifikat ini seharusnya tidak membawa polio sehingga bisa mencegah penularan penyakit ini di Indonesia.
Selain itu, masyarakat Indonesia juga diminta untuk melakukan vaksinasi lengkap demi mencegah datangnya berbagai macam penyakit seperti polio. Sayangnya, pada 2018 silam, cakupan imunisasi khusus untuk polio baru mencapai 87 persen. Hal ini berarti, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin polio dan rentan tertular.
Mencegah Polio
Pada tahun 1995 silam, pemerintah Indonesia mengklaim telah bebas penyakit polio. Hanya saja, pada 2005 silam, terjadi kasus kejadian luar biasa penyakit ini di Sukabumi, Jawa Barat dan beberapa wilayah lain di Pulau Jawa dan Sumatra. Pemerintah pun kembali menggalakkan program imunisasi demi mengatasi hal ini. Hasilnya adalah, pada 2014 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Indonesia dipastikan kembali berstatus bebas polio.
Salah satu cara untuk mencegah datangnya masalah kesehatan ini adalah dengan melakukan vaksinasi. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut vaksin bukanlah satu-satunya cara untuk mencegah polio. Hal lain yang harus kita perhatikan adalah pola makan dan kebersihan.
Pentingnya Menjaga Kebersihan untuk Mencegah Polio
Pakar kesehatan menyebut salah satu cara yang cukup ampuh mencegah polio adalah dengan mencuci tangan memakai air yang mengalir dan sabun. Selain itu, jika kita masih memiliki bayi, pastikan untuk selalu mengganti popoknya jika sudah dipenuhi kotoran. Anak-anak juga harus dibiasakan untuk mencuci tangannya sebelum makan atau saat akan melakukan aktivitas lainnya.
Jika kita baru saja memegang sampah, membersihkan rumah, memakai toilet, pergi ke luar, atau memegang uang, sebaiknya juga segera mencuci tangan. Selain itu, kita juga harus lebih cermat setelah menggunakan toilet atau kamar mandi umum.
Beberapa Gejala Polio yang Perlu Diwaspadai
Polio seringkali menyerang anak dengan usia lima tahun. Penyakit ini menyerang saraf tepi, khususnya pada anggota badan yang digunakan untuk bergerak seperti kaki. Gejala dari penyakit ini adalah demam tinggi, sakit kepala, mual-mual dan muntah, tubuh lemas, sensasi kaku pada lher, dan kelumpuhan pada saraf.
Masalahnya adalah penyakit ini bisa berlangsung permanen sehingga penderitanya rentan mengalami kelumpuhan seumur hidup. Karena alasan inilah sebaiknya memang kita memastikan anak-anak telah mendapatkan vaksin untuk mencegahnya.
Sumber:
- Astuti, Lutfi Dwi Puji. 2019. Kemenkes Takut KLB Polio di Filipina Ikut Mewabah di Indonesia. id.berita.yahoo.com/kemenkes-takut-klb-polio-di-022628217.html. (Diakses pada 2Oktober 2019).