DokterSehat.Com- Meskipun kini banyak orang mulai terbiasa memainkan ponsel pribadinya, dalam realitanya jumlah orang yang menonton televisi juga masih tinggi. Acara-acara televisi yang menarik membuat kita bisa menghabiskan waktu berjam-jam demi menontonnya. Masalahnya adalah pakar kesehatan menyebut kebiasaan menonton televisi ini bisa memberikan dampak kesehatan yang tidak bisa disepelekan.
Bahaya Terbiasa Nonton TV dalam Waktu Lama
Pakar kesehatan menyebut ada dampak kesehatan yang bisa kita dapatkan jika terbiasa menonton televisi dalam waktu yang lama. Masalahnya adalah penelitian membuktikan bahwa kebiasaan ini bisa memberikan dampak yang setara layaknya jika kita hobi merokok.
Penelitian ini diunggah hasilnya dalam Journal of the American Heart Association. Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa kebiasaan menonton acara televisi dalam waktu yang lama membuat kita kurang gerak dan akhirnya membuat kita rentan terkena penyakit kardiovaskular, obesitas, diabetes, dan lain-lain.
Penelitian ini melibatkan 3.952 orang dewasa berkulit hitam dari kota Jackson, Mississippi, Amerika Serikat. Tak hanya dicek kebiasaan menonton televisinya setiap hari, mereka juga dicek kebiasaan duduk-duduk di kantor dan kondisi kesehatan jantungnya selama delapan tahun.
Hasil dari penelitian ini adalah, mereka yang menonton acara televisi hingga empat jam setiap hari memiliki risiko terkena penyakit jantung hingga 50 persen lebih besar dibandingkan dengan mereka yang jarang menontonnya. Risiko terkena kematian dini akibat penyakit berbahaya juga semakin meningkat. Jika hal ini juga dikombinaskan dengan pola makan dan ngemil yang tidak sehat, maka dampaknya akan jauh lebih terasa.
Hanya saja, para peneliti menyebut jika kita mau menyeimbangkan kebiasaan menonton televisi ini dengan rutin berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, dampaknya tidak akan begitu terasa dan kita akan tetap bisa menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan baik.
Berbagai Dampak Buruk Menonton Televisi Terlalu Lama
Pakar kesehatan menyebut ada beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul jika kita terbiasa menonton televisi dalam waktu yang lama setiap hari.
Berikut adalah dampak-dampak kesehatan tersebut.
-
Bisa Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes
Pakar kesehatan menyebut dampak pertama yang bisa kita dapatkan jika menonton televisi dalam durasi waktu yang lama setiap hari adalah meningkatkan risiko diabetes. Pertambahan satu jam aktivitas ini sudah mampu meningkatkan risikonya hingga 3,4 persen!
Selain karena kurang gerak, hal ini juga disebabkan oleh kebiasaan ngemil makanan yang tidak sehat saat melakukannya. Hal ini bisa menyebabkan gangguan kadar gula darah, gangguan insulin, dan masalah lainnya yang bisa menyebabkan datangnya diabetes.
-
Bisa Menyebabkan Insomnia
Jika kita cermati, semakin malam kita melihat televisi, semakin menarik acaranya. Sebagai contoh, banyak penggemar sepak bola yang rela begadang karena ada pertandingan yang terus bergantian sejak sore hingga dini hari. Masalahnya adalah hal ini tanpa disadari bisa membuat kita mengalami masalah kurang tidur atau bahkan mengembangkan datangnya masalah insomnia.
Tak hanya membuat kita menjadi mudah mengantuk, hal ini juga bisa memicu gangguan sistem imun tubuh, gangguan hormon, dan datangnya berbagai macam penyakit berbahaya.
-
Bisa Membahayakan Kondisi Mata
Terlalu lama menonton televisi bisa memicu mata kering dan meningkatkan risiko terkena gangguan penglihatan seperti rabun.
-
Bisa Menyebabkan Obesitas
Kurang gerak akibat terlalu lama menonton televisi akan menyebabkan kenaikan berat badan dan risiko terkena obesitas. Masalahnya adalah obesitas bisa menyebabkan datangnya berbagai macam penyakit berbahaya lainnya.
-
Bisa Memicu Gangguan Mental
Terlalu lama menonton televisi akan membuat kita lebih jarang bersosialisasi dan akhirnya berimbas pada gangguan mental dan peningkatan risiko stres dan depresi.
Sumber:
- Spitz, Darcy. 2019. Binge Watching TV Increases Heart Health Risks More Than A Desk Job Among African Americans. com/binge-watching-tv-increases-heart-health-risks-more-than-a-desk-job-among-african-americans/. (Diakses pada 23 November 2019).