Terbit: 22 September 2021 | Diperbarui: 4 October 2021
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dapat kita temukan dalam berbagai barang rumah tangga, seperti deterjen, cairan pembersih, cat, dan lainnya. Yuk, simak penjelasan selengkapnya tentang berbagai bahan kimia berbahaya dalam barang sehari-hari hingga cara memghindarinya di bawah ini!

11 Jenis Bahan Kimia dan Bahayanya bagi Kesehatan

Apa Itu Bahan Kimia?

Bahan kimia adalah setiap zat yang terdiri dari materi. Zat ini termasuk cairan, padat, atau gas. Bahan kimia merupakan zat murni (unsur) atau campuran apa pun (larutan, senyawa, atau gas). Ini dapat dihasilkan oleh alam atau dapat dibuat oleh manusia.

Salah satu bahan kimia yang terjadi di alam, contohnya air. Sedangkan bahan kimia lainnya diproduksi, seperti klorin (zat untuk memutihkan kain). Bahan kimia ini ada di sekitar Anda, termasuk pada makanan hingga pakaian. Meski bermanfaat untuk beragam produk, zat ini berbahaya bagi kesehatan jika sering terpapar.

Daftar Bahan Kimia yang Berbahaya bagi Kesehatan

Bahan kimia yang berpotensi berbahaya dapat dengan mudah ditemukan di setiap ruangan rumah. Jika tidak menyimpan atau menggunakannya dengan benar, produk ini menyebabkan gangguan kesehatan ringan hingga serius, atau bahkan mengancam nyawa Anda atau anak-anak.

Berikut ini adalah bahan-bahan kimia yang berbahaya:

1. Arsenik

Arsenik adalah bahan kimia yang dikenal sebagai karsinogen. Jika masuk ke dalam tubuh, zat ini dapat menyebabkan keracunan. Arsenik juga terkait dengan kanker kulit, kandung kemih, ginjal, dan paru-paru.

Jenis makanan tertentu mengandung arsenik organik dan anorganik. Arsenik anorganik biasanya meningkatkan risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya.

Kedua jenis arsenik tersebut terdapat dalam jus apel dan anggur, serta beras dan produk beras. Senyawa ini juga ditemukan dalam beberapa bidang industri, termasuk tekstil, pengawet kayu, cat, dan pengolahan kaca.

2. Merkuri

Sering kita dengar, merkuri menjadi salah satu bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Merkuri adalah jenis logam beracun bagi kesehatan manusia, karena menimbulkan ancaman khusus bagi perkembangan janin dalam kandungan dan bayi baru lahir.

Merkuri terdapat dalam berbagai bentuk, seperti unsur (atau logam), anorganik (merkuri klorida), dan organik (metil dan etil merkuri), semuanya memiliki efek racun yang berbeda. Ini termasuk pada sistem saraf, pencernaan, sistem imun, paru-paru, ginjal, kulit, dan mata.

Logam ini masuk ke lingkungan melalui polusi udara dan limbah industri. Ketika mengontaminasi air, ikan dapat menyerapnya melalui insang. Sementara bagi manusia dapat terpapar melalui konsumsi kerang dan ikan besar, lebih tua, dan predator, yang memiliki merkuri lebih tinggi dalam dagingnya.

3. Fluoride

Meskipun memiliki efek positif untuk mengurangi gigi berlubang, tetapi terlalu banyak fluoride menyebabkan gangguan kesehatan. Ini termasuk perubahan warna gigi, lubang pada email gigi, tulang rapuh, dan, neurotoksisitas.

Fluoride adalah bahan kimia alami yang terdapat dalam tanah dan air tanah, tetapi biasanya ditambahkan ke dalam pasokan air kota sebagai ukuran kesehatan masyarakat. Fluoride juga ditemukan dalam pasta gigi dan obat kumur.

Para ahli percaya bahwa air minum harus air berfluoride hingga 0,7 bagian per juta. Namun, pada tingkat ini, sebanyak satu dari lima anak terkadang mendapatkan terlalu banyak fluoride.

4. Pestisida

Pestisida adalah salah satu bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Zat yang berpotensi karsinogenik ini terkait dengan limfoma Non-Hodgkin dan leukemia pada anak, dan telah terbukti memiliki efek negatif pada perkembangan neurobehavioral.

Bahan kimia ini biasanya digunakan dalam pertanian untuk membunuh serangga dan gulma, tetapi pestisida dapat meresap ke dalam pasokan air tanah. Oleh karenanya, bahan kimia ini bisa Anda temukan di berbagai jenis sayuran, buah-buahan, dan produk pertanian lainnya, terutama yang menggunakan pestisida.

5. Benzena

Benzena adalah senyawa kimia organik dari salah satu komponen dalam minyak bumi. manusia yang terpapar senyawa ini terkait dengan berbagai efek dan penyakit yang merugikan baik akut maupun jangka panjang, termasuk kanker dan efek hematologis.

Manusia dapat terpapar di tempat kerja, di lingkungan umum, dan rumah sebagai akibat dari penggunaan produk minyak bumi yang mengandung benzena. Ini termasuk bahan bakar motor dan pelarut. Paparan aktif dan pasif asap rokok juga menjadi sumber paparan yang signifikan.

6. Cadmium

Jika masuk ke dalam tubuh, cadmium atau kadmium dapat memberikan efek toksik pada ginjal serta sistem kerangka dan pernapasan. Zat ini tergolong karsinogen manusia.

Cadmium adalah unsur logam berat yang ditemukan di bagian kerak bumi dan terdapat di lingkungan, khususnya di lingkungan perairan. Paparan yang berpotensi menjadi perhatian khusus bagi anak-anak, termasuk pembuangan dan daur ulang limbah elektronik dan listrik, serta mainan, perhiasan, dan plastik yang mengandung cadmium.

7. Formaldehida

Formaldehida termasuk dalam bahan-bahan kimia yang berbahaya karena tergolong karsinogen. Bahan kimia ini terkait dengan kanker sel skuamosa dan iritasi kulit yang menyebabkan reaksi seperti alergi, termasuk mata dan tenggorokan berair, sensasi terbakar, hidung tersumbat, dan ruam kulit.

Ruam kulit karena alergi dapat terjadi akibat kontak dengan produk yang mengandung formaldehida, yang juga memicu gejala pernapasan, sakit kepala, kelelahan, dan mual.

Zat ini biasanya digunakan sebagai cairan pembalseman, tetapi juga untuk mengawetkan sejumlah produk rumah tangga. Formaldehida juga dapat ditemukan di beberapa furnitur (misalnya lemari), pakaian, gorden, lem dan perekat, produk pembersih dan kecantikan, dan beberapa merek tisu bayi.

8. Bisphenol A (BPA) dan Phthalates

Baik BPA maupun phthalates adalah bahan kimia yang mengganggu sistem endokrin, yaitu sistem hormon tubuh  sehingga salah satu efeknya adalah dapat memengaruhi perkembangan dan kesehatan reproduksi. Jika memasuki tubuh, BPA terkait dengan pubertas dini pada anak perempuan. Sedangkan phthalates terkait dengan kadar testosteron rendah dan masalah reproduksi pria.

Meskipun produsen besar tidak lagi membuat botol bayi dan gelas minum anak dengan kandungan BPA, namun masih dapat ditemukan di kaleng makanan dan minuman, botol susu formula, dan struk belanja. Tiga jenis ftalat mungkin masih digunakan dalam plastik vinil (jas hujan, ransel, tirai mandi) dan untuk mengawetkan aroma dalam sabun, losion, dan parfum.

Baca Juga: Phthalates, Zat Kimia Berbahaya dalam Produk Sehari-hari!

9. Timbal

Timbal atau Plumbum adalah zat kimia yang seringkali ditemukan di dalam produk cat atau bahan bakar kendaraan bermotor. Orang yang keracunan timbal dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf, pertumbuhan terhambat, keterlambatan perkembangan, dan kerusakan ginjal.

Timbal adalah aditif yang biasa digunakan dalam cat sebelum tahun 1978. Dalam waktu yang sama, penggunaan timbal telah dilarang dalam produk yang dipasarkan untuk anak-anak. Zat ini masih dapat ditemukan di rumah-rumah tua, di beberapa mainan impor, perhiasan, dan bahkan permen.

10. Perklorat

Terlalu sering terpapar perklorat dalam dosis tinggi dapat mengganggu penyerapan yodium ke dalam kelenjar tiroid. Ini mengganggu produksi hormon tiroid yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Perklorat merupakan salah satu bahan-bahan kimia yang berbahaya yang terdapat dalam bahan bakar roket, bahan peledak, kembang api, pemutih, dan pupuk. Zat ini juga terdapat di air tanah, air permukaan, air minum, air irigasi, dan juga dapat ditemukan dalam makanan.

11. Asbestos

Semua jenis asbes dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang patut diwaspadai, termasuk kanker paru-paru, mesothelioma, kanker laring, kanker ovarium, dan asbestosis.

Orang dapat terpapar asbes melalui udara yang tercemar serat asbes, termasuk di lingkungan kerja, pabrik yang memproduksi asbes, atau udara dalam ruangan di perumahan dan bangunan yang mengandung serpihan asbes.

Itulah bahan-bahan kimia yang berbahaya yang penting untuk Anda ketahui dan hindari guna mencegah dampak negatif bagi kesehatan. Sebelum membeli produk, sebaiknya bijak memilihnya dengan cermat agar aman bagi Anda dan keluarga.

 

  1. Anonim. 2020. 10 chemicals of public health concern. https://www.who.int/news-room/photo-story/photo-story-detail/10-chemicals-of-public-health-concern (Diakses pada 22 September 2021)
  2. Anonim. 2018. Household Chemical Products and Their Health Risk. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/11397-household-chemical-products-and-their-health-risk (Diakses pada 22 September 2021)
  3. Anonim. 2020. What is a Chemical?. https://www.nrc.gov/reading-rm/basic-ref/students/science-101/what-is-a-chemical.html (Diakses pada 22 September 2021)
  4. Savoie, Keely. 2013. 10 Harmful Chemicals to Avoid. https://www.parents.com/health/injuries/safety/harmful-chemicals-to-avoid/ (Diakses pada 22 September 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi