Terbit: 6 December 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Setiap orang pasti pernah mengalami lupa, mulai dari lupa menaruh barang hingga lupa nama seseorang. Meski merupakan hal yang sepele, kondisi ini bisa membuat Anda kesal terutama jika sering mengalaminya. Lantas, kenapa hal ini bisa terjadi? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Jarang Disadari, Ini 9 Penyebab Kenapa Anda Sering Lupa

Kondisi yang Menyebabkan Anda Sering Lupa

Terdapat dua alasan mengapa seseorang lupa: pertama karena hilangya memori, kedua karena ketidamampuan mengakses sistem memori. Selain itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang sering lupa, di antaranya:

1. Stres

Stres membuat otak terlalu fokus untuk mengelola ketegangan yang meningkat. Kondisi ini dapat memicu reaksi fight-or-flight. Dalam jangka waktu yang lama ‘mode panik’ yang konstan ini dapat membuat orang lupa.

Beberapa faktor yang memicu stres dan mungkin tidak disadari, antara lain:

  • Melakukan berbagai hal secara bersamaan.
  • Begadang.
  • Masalah keuangan.
  • Memiliki jadwal yang padat.
  • Tidak menjaga kesehatan.

2. Kelelahan

Mengalami kelelahan dapat menjadi penyebab utama seseorang memiliki ingatan yang buruk alias sering lupa.

Saat lelah, otak harus menggunakan energi, perhatian, dan fokusnya untuk melakukan tugas dasar sehari-hari yang biasanya tidak perlu Anda lakukan. Hal tersebut membuat otak tidak memiliki ruang atau kapasitas untuk mengingat sesuatu.

Bahkan tidur selama delapan jam atau lebih tidak berarti Anda tidak akan kelelahan. Kualitas tidur yang buruk membuat Anda tidak mendapatkan waktu tidur sebanyak yang Anda butuhkan, hal inilah yang membuat Anda lelah bahkan setelah menghabiskan banyak waktu di tempat tidur.

3. Depresi

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa depresi dapat menurunkan kemampuan memori, terutama ingatan kerja jangka pendek.

Gangguan mental ini bisa mengubah fungsi dan ukuran area otak yang berbeda. Banyak bagian yang sering terpengaruh adalah area yang digunakan untuk pemecahan masalah, kecepatan berpikir, konsentrasi, dan memori.

4. Kekurangan Vitamin B12

Vitamin ini biasanya ditemukan dalam susu, daging, telur, dan daging ayam; untuk membantu menjaga sistem saraf dan fungsi kognitif secara keseluruhan.

Seiring bertambahnya usia, seseorang cenderung mengalami perubahan yang membuat vitamin B12 habis lebih cepat.

Bila tidak segera ditangani, kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan kondisi seperti:

  • Ingatan yang buruk.
  • Penyusutan otak.
  • Apati atau sikap tidak acuh.
  • Penilaian yang buruk
  • Depresi.

Baca Juga: Hippocampus, Bagian Otak yang Berperan Penting untuk Mengingat

5. Memori Selektif

Otak secara alami hanya akan menyimpan informasi secara selektif. Untuk mengingat apa yang dianggap penting, otak dengan sukarela melupakan banyak informasi yang tidak penting, membuangnya atau mendorongnya ke alam bawah sadar di mana Anda tidak mudah mendapatkannya dengan mudah.

Kondisi tersebut bukan cacat, tetapi ini satu-satunya cara sebagian besar otak manusia untuk dapat mempertahankan informasi yang benar dan diperlukan.

Jika Anda tidak memberi tahu diri sendiri bahwa informasi tertentu itu penting, otak kemungkinan memutuskan bahwa itu tidak penting dan membuangnya. Inilah mengapa kesadaran yang disengaja untuk mengingat sesuatu dapat menjadi penting untuk memori jangka panjang yang positif.

6. Memori Bawah Sadar

Ketika mengalami suatu peristiwa, tujuan pertama dan terpenting otak adalah untuk memahaminya, bukan untuk mengingatnya.

Lagi pula, otak secara alami akan menyimpan semua peristiwa dialami dalam bentuk memori bawah sadar, jadi otak secara otomatis menghafal—hanya saja tidak dengan cara yang mudah diakses.

Sebagai contoh, saat Anda membaca buku, otak tidak akan mencoba dan mengingat setiap kalimat secara verbatim (kata demi kata). Anda akan berusaha memahami apa yang dibaca, sehingga memiliki pemahaman yang diperlukan untuk mempertahankan ide dan konsep yang diperlukan untuk melanjutkan membaca buku tersebut.

7. Obat-obatan

Penggunaan obat penenang, antidepresan, beberapa obat tekanan darah, dan obat lain dapat memengaruhi daya ingat, biasanya dengan menyebabkan sedasi atau kebingungan. Kondisi ini bisa menyulitkan Anda untuk memperhatikan hal-hal baru.

Jika Anda curiga ada obat yang baru Anda konsumsi memengaruhi daya ingat, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

8. Alkohol

Terlalu banyak minum alkohol dapat menjadi salah satu penyebab sering lupa. Hal ini karena kelebihan alkohol mengganggu ingatan jangka pendek, bahkan setelah efek alkohol berkurang.

Baca Juga: 13 Makanan Penambah Daya Ingat (Enak & Bergizi)

9. Emosi Meluap

Emosi yang secara tiba-tiba muncul akan menghalangi ingatan. Selama keadaan emosi tinggi, kadar gula darah terganggu. Nah, untuk menjaga keseimbangan, kelenjar internal menghasilkan kortisol yang mengganggu sel-sel memori.

Nah, itulah sejumlah faktor penyebab sering lupa yang perlu Anda waspadai. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Cherry, Kendra. 2021. Reasons Why People Forget. https://www.verywellmind.com/explanations-for-forgetting-2795045. (Diakses pada Desember 2022)
  2. Ethans, Lakeisha. 2021. 7 Reasons Why People Forget (And How To Fix It). https://www.powerofpositivity.com/reasons-why-people-forget/. (Diakses pada Desember 2022)
  3. Pendick, Daniel. 2020. 7 common causes of forgetfulness. https://www.health.harvard.edu/blog/7-common-causes-of-forgetfulness-201302225923. (Diakses pada Desember 2022)
  4. Reshma S. 8 Main Causes of Forgetting. https://www.psychologydiscussion.net/mind/8-main-causes-of-forgetting/2056. (Diakses pada Desember 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi