Terbit: 3 November 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Anjing adalah salah satu hewan peliharaan yang dianggap paling pintar dan memiliki rasa kasih sayang pada pemiliknya. Salah satu cara anjing untuk menunjukkan rasa sayangnya adalah dengan menjilati pemiliknya. Bagi orang yang menggemari anjing, jilatan anjing di saat bermain bersamanya bisa menjadi pengusir stres yang sangat ampuh. Hanya saja, ada baiknya kita berpikir ulang untuk dijilati anjing karena baru-baru ini pakar kesehatan menyebutkan jika jilatan anjing bisa saja menyimpan bahaya bagi kesehatan.

Pakar kesehatan Neilanjan Nandi yang merupakan asisten Professor dari Drexel University College of Medicine yang berada di Philadelphia, Amerika Serikat menyebutkan jika mulut hewan, termasuk diantaranya adalah mulut anjing, menyimpan banyak sekali mikrobioma mulut layaknya bakteri, virus, dan jamur. Beliau menyebutkan jika air liur anjing memang memiliki protein yang bisa membersihkan sekaligus menyembhkan luka. Sayangnya, pada air liur anjing ini, kita bisa menemukan berbagai bakteri hingga virus yang bisa memicu masalah kesehatan pada tubuh kita. Padahal, beberapa jenis bakteri yang ada di mulut anjing memiliki sifat zoonosis, bisa menular pada manusia dan menyebabkan penyakit. Daftar bakteri berbahaya yang ada pada mulut anjing sendiri cukup banyak layaknya bakteri e.coli, salmonella, dan campylobacter, bakteri yang sudah dikenal luas berbahaya bagi saluran pencernaan manusia.

Pakar kesehatan Leni Kaplan dari Cornell University menyebutkan jika adanya fakta ini bukan berarti kita harus melarang anjing peliharaan tersayang menjilati kita. Menurut beliau, jilatan pada bagian kulit layaknya tangan tidak akan berbahaya bagi tubuh kita. Namun, jika dilatan ini berada pada hidung, mulut, atau mata kita, maka hal ini bisa memicu penularan bakteri yang bisa menyebabkan penyakit. Jadi, ada baiknya kita mulai melarang anjing menjilati muka kita agar kita tidak terkena berbagai macam penyakit.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi