DokterSehat.Com- Dulu, seseorang yang bertato di area badannya cenderung dinilai negatif oleh lingkungan masyarakat. Ya, orang bertato identik dengan kenakalan , suka memicu keributan dan sebagainya.
Akan tetapi, pendapat tersebut berbanding terbalik dengan sekarang. Tato dianggap sebagai suatu kreativitas dan memiliki nilai seni. Bahkan, bukan hanya kalangan pria, tak sedikit wanita juga yang bertato.
Photo Credit : pexels.com
Banyak yang beranggapan bahwa tato merupakan sebuah karya seni. Semakin banyak tato yang terukir di badan, maka semakin tinggi pula nilai seninya. Oleh sebab itu, mereka akan menggambar tato di badan sesuai dengan gambar atau tulisan yang mereka inginkan. Selain itu, mereka menyebut tato sebagai wadah untuk menyampai menyampaikan perasaan.
Umumnya, anggota badan yang sering ditato adalah tangan, kaki, pinggang, dada, perut, dan anggota badan lainnya. Namun, di era sekarang, tato juga dapat digambar pada area vagina.
Mendengarnya saja mungkin Anda bisa merasakan bagaimana sakit yang dirasakan. Perlu Anda ketahui bahwa tato pada vagina sangat tidak dianjurkan karena memiliki risiko berbahaya bagi kesehatan. Dilihat dari segi medis, bahaya menggunakan tato adalah menyebabkan alergi, infeksi, bahkan risiko tertularnya penyakit mematikan seperti, hepatiti B, hepatitis C, HIV Aids, dan penyakit lainnya.
Lalu bagaimana jika tato tersebut diukir pada vagina? Apa bahaya yang akan mengintai Anda?
Seperti yang Anda ketahui bahwa vagina merupakan area yang sensitif dan mudah sekali terinfeksi. Di dalam vagina, ada banyak mikroorganisme tang hidup dan menimbulkan risiko infeksi pada saat di tato. Hal tersebut bisa terjadi karena vagina memiliki kulit yang tipis sehingga akan mudah terluka.
Di samping itu, vagina juga memiliki serabut syaraf sehingga pada saat Anda mentatonya akan menimbulkan risiko terjadinya cedera saraf. Akibat lain dari tato pada vagina adalah meningkatnya trauma pada pembuluh darah yang terdapat di area vagina. Maka, hindarilah menato vagina demi kesehatan organ intim Anda.